MEDIASELEKTIF.COM - Wali Kota Medan H T Dzulmi Eldin S diwakili Kadis Kebudayaan
Kota Medan Suherman mengapresiasi digelarnya Focus Group Discussion (FGD) oleh
Forum Komunikasi Antar Lembaga Adat (Forkala) Kota Medan di Hotel Grand Kanaya
Jalan Darusalam, Kamis (24/1/2019) pagi.
Sebab, kegiatan ini dinilai sangat
penting sebagai upaya memberikan pemahaman tentang nilai-nilai budaya kepada
masyarakat, khususnya generasi muda yang ada di Kota Medan
Di samping itu FGD
yang mengusung tema, “Pendidikan Karakter Dalam Konteks Keberagaman Etnis dan
Persatuan Bangsa” diharapkan juga dapat memberi output positif
bagi generasi muda Kota Medan selaku alter ego (individu)
dalam bersosialisasi di tengah-tengah kemajemukan Kota Medan.
Dalam sambutan
tertulisnya, Wali Kota menjelaskan, Kota Medan dihuni lebih dari 22 etnis, baik
etnis asli dari Sumut maupun pendatang dari nusantara dan mancanegara. Oleh
karenanya, kemajemukan hendaknya menjadi kekayaan yang harus dimanfaatkan
dengan sebaik-baiknya karena hal ini merupakan potensi yang harus dikembangkan.
“Tingkat kecemasan
saat ini terdapat di generasi muda atau generasi milenial dengan aktifitasnya
di dunia maya. Pengetahuan yang tinggi ternyata melahirkan beberapa titik lemah
dalam pembangunan karakter dan perilakunya. Hal ini menjauhkan generasi muda
dari nilai-nilai budaya dan kearifan lokal yang telah lama terbentuk,’’ kata
Wali Kota.
Atas dasar itulah
melalui FGD yang diinisiasi oleh Forkala, Wali Kota menilai sebagai bentuk
kepedulian terhadap generasi muda Kota Medan. Meski demikian Wali Kota berharap
agar wujud konkrit itu tidak hanya lewat FGD semata namun juga dapat dilakukan
dengan terus mencari serta menggali informasi untuk membuat suatu gebrakan.
Dengan demikian generasi muda Kota Medan dapat memahami dan mau mengikuti
nilai-nilai budaya dan kearifan lokal yang sudah ada sejak lama.
“Kegiatan seperti ini
dapat diagendakan secara rutin, kemudian hasilnya disampaikan ke masyarakat
agar menggelorakan anak-anak muda kembali kepada nilai-nilai budaya yang
mungkin selama ini mulai tergerus dalam kehidupan sehari-hari mereka,’’
ungkapnya.
Sementara itu Ketua
Forkala Kota Medan Datuq Adil Freddy mengatakan, tujuan diadakannya FGD untuk
berdikusi dengan berbagai pakar dan narasumber. Melalui diskusi itu diharapkan
dapat menghasilkan ide-ide baru guna menghadapi dan menyikapi dinamika
kehidupan kaum muda saat ini khususnya di Kota Medan.
Dengan begitu para
generasi milineal tetap mencintai budayanya dan tetap menjunjung tinggi
nilai-nilai sosial di masyarakat.
“Permasalahan utama
kita saat ini adalah keberadaan generasi muda yang mengalami distorsi perilaku
sebagai akibat dari produk dan kemajuan tekhnologi.
Saat ini generasi muda
lebih banyak menghabiskan waktu di depan gadget daripada
bersosialisasi dengan antar sesama. Melihat perubahan itulah maka kami
mengadakan FGD tersebut agar hasilnya nanti dapat disampaikan ke OPD terkait
dan bisa disosialisasikan ke masyarakat kota Medan khususnya generasi milenial,”papar
Datuq Adil.(moe/ms)