Advetorial Biro Humas dan Keprotokolan Sekretariat Daerah Propinsi Sumatera Utara
Rakyat Sumatera Utara (Sumut) patut besukaria. Karena di bulan April ini ada dua peristiwa penting yang digelar hampir bersamaan. Pertama, perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke 71 Provinsi Sumut yang jatuh pada tanggal 15 April dan ke dua, pesta demokrasi PemilihanUmum
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi dan Wakil Gubernur (Wagub) Musa Rajekshah dalam berbagai kesempatan mengimbau kepada seluruh rakyat Sumut untuk menyukseskan kedua agenda penting tersebut. Yiatu sukseskan perayaan HUT ke 71 Sumut dan Pemilu serentak 2019, yang meliputi pemilihan presiden/wakil presiden dan pemilihan anggota legislatif.
Perayaan HUT ke 71 Sumut sangat penting
bagi warga Sumut, tidak hanya sekadar pesta dan larut dalam kegembiraan. Namun
melalui peringatan HUT tersebut, seluruh rakyat Sumut juga diharapkan
mengetahui dan memahami sejarah perjuangan para pahlawan dan orang tua dahulu
untuk memperjuangkan dan mempertahankan daerah ini dari tangan penjajah. Itu
semua juga merupakan bagian penting dari sejarah perjuangan mempertahankan
kemerdekaan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Mari kita sukseskan perayaan HUT ke 71
Sumut, karena perayaan ini bukan hanya milik Pemerintah Provinsi Sumatera
Utara (Pemprov Sumut), tetapi milik seluruh rakyat Sumut,” ujar Gubernur, beberapa waktu lalu.
Rencananya ada berbagai rangkaian kegiatan
yang digelar dalam rangka
perayaan HUT Sumut tahun ini, mulai 8 April 2019 dan ditutup 27 April 2019.
Diantaranya, Dialog Interaktif, Seminar Tentang Sejarah Terbentuknya Provinsi
Sumatera Utara, Kunjungan Sosial, Isra’ Mi’raj, Bazar, ziarah, Rapat Paripura Istimewa, Lomba Gerak
Jalan Beregu dan Massal serta Senam Sehat Bersama, dan ditutup dengan Pesta
Rakyat.
Berbeda dari sebelumnya, perayaan HUT Sumut
tahun ini yang mengusung tema “71 Tahun Sumatera Utara, Kita Sukseskan Pesta
Demokrasi Tahun 2019 dan Pembangunan untuk Mewujudkan Masyarakat yang Maju,
Aman dan Bermartabat,” tersebut sengaja diisi dengan kegiatan Dialog Interaktif
dan Seminar Tentang Sejarah Terbentuknya Provinsi Sumatera Utara.
Tujuannya agar seluruh rakyat Sumut
mengerti dan memahami sejarah terbentuknya Provinsi Sumut. Bahwa dahulu, pada
zaman pemerintahan Belanda, Sumatera Utara merupakan suatu pemerintahan yang bernama
Gouvernement van Sumatra dengan wilayah meliputi seluruh pulau Sumatera,
dipimpin oleh seorang Gubernur yang berkedudukan di Kota Medan.
Setelah kemerdekaan, dalam sidang pertama
Komite Nasional Daerah (KND), Provinsi Sumatera kemudian dibagi menjadi tiga
sub provinsi yaitu: Sumatera Utara, Sumatera Tengah, dan Sumatera Selatan.
Provinsi Sumatera Utara sendiri merupakan penggabungan dari tiga daerah
administratif yang disebut keresidenan yaitu: Keresidenan Aceh, Keresidenan
Sumatera Timur, dan Keresidenan Tapanuli.
Dengan diterbitkannya Undang-Undang
Republik Indonesia (R.I.) No. 10 Tahun 1948 pada tanggal 15 April 1948,
ditetapkan bahwa Sumatera dibagi menjadi tiga provinsi yang masing-masing
berhak mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri yaitu: Provinsi Sumatera
Utara, Provinsi Sumatera Tengah, dan Provinsi Sumatera Selatan. Tanggal 15
April 1948 selanjutnya ditetapkan sebagai hari jadi Provinsi Sumatera Utara.
Pada awal tahun 1949, dilakukan kembali
reorganisasi pemerintahan di Sumatera. Dengan Keputusan Pemerintah Darurat R.I.
Nomor 22/Pem/PDRI pada tanggal 17 Mei 1949, jabatan Gubernur Sumatera Utara
ditiadakan. Selanjutnya dengan Ketetapan Pemerintah Darurat R.I. pada tanggal
17 Desember 1949, dibentuk Provinsi Aceh dan Provinsi Tapanuli/Sumatera Timur.
Kemudian, dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No. 5 Tahun 1950
pada tanggal 14 Agustus 1950, ketetapan tersebut dicabut dan dibentuk kembali
Provinsi Sumatera Utara.
Dengan Undang-Undang R.I. No. 24 Tahun 1956
yang diundangkan pada tanggal 7 Desember 1956, dibentuk Daerah Otonom Provinsi
Aceh, sehingga wilayah Provinsi Sumatera Utara sebahagian menjadi wilayah
Provinsi Aceh.
Wujudkan Sumut
Bermartabat
Peringatan HUT ke 71 Sumut juga diharapkan
menjadi momen untuk meningkatkan rasa memiliki dan kecintaan masyarakat
terhadap Provinsi Sumut, dan bersama-sama membangun provinsi yang memiliki 25
kabupaten, 8 kota, 444 kecamatan, 693 kelurahan, dan 5.417 desa dengan jumlah
penduduk 14.838.417 jiwa ini.
Karena, menurut Gubernur Sumut Edy
Rahmayadi dan Wagub Musa Rajekshah, untuk membangun Sumut tidak dapat hanya
dilakukan oleh Gubernur dan Wagub atau Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut
saja. Namun, untuk membangun dan mewujudkan Sumatera Utara yang maju, aman,
sejahtera dan bermartabat, dibutuhkan peran dan keterlibatan seluruh rakyat
Sumut.
Dalam berbagai kesempatan, terutama ketika
berkunjung ke daerah kabupaten/kota, Gubernur dan Wagub Sumut selalu mengajak
seluruh rakyat Sumut tetap kompak dan bersama-sama membangun daerah ini.
Menggali berbagai potensi dan kekayaan yang ada daerah, serta memanfaatkannya
untuk membangun daerahnya masing-masing.
Apalagi, Sumut ini memiliki potensi dan
kekayaan sumber daya alam yang luar biasa besarnya. Bahkan, jauh lebih besar
jika dibandingkan dengan negara tetangga seperti Malaysia, Singapura dan
Jepang. Namun, belum dimanfaatkan secara maksimal, sehingga Sumut masih
tertinggal dibanding negara-negara tetangga tersebut.
Selain menekankan pentingnya pemanfaatan
sumber daya alam (SDA), Gubernur dan Wagub selalu menekankan pentingnya pembangunan sumber daya manusia (SDM)
melalui pendidikan. Karena untuk mengelola potensi SDA yang begitu besar,
dibutuhkan SDM yang berkualitas dan profesional.
Karena itu, Pemprov Sumut terus mendorong
keberadaan sekolah-sekolah berkualitas di seluruh tingkatan, mulai dari SD, SMP
dan SMA sederajat. Bahkan, di beberapa daerah, akan dibangun SMK sesuai potensi
yang dimiliki daerah masing-masing.
Persoalan moralitas dan akhlak juga tidak
luput dari perhatian Gubernur dan Wagub. Memang pintar itu penting, namun jauh
lebih penting lagi budi pekerti dan akhlak yang mulia. Karena itu, selain
mengajarkan ilmu pengetahuan dan sains, para guru juga diminta memprioritaskan
pelajaran budi pekerti dan akhlak di sekolah. Serta mendorong tumbuhnya
sekolah-sekolah agama, seperti pesantren di berbagai daerah di Sumut.
Itu semua sejalan dengan visi dan misi
Gubernur dan Wagub untuk membangun dan mewujudkan Sumut yang maju, aman,
sejahtera dan bermartabat. Dimana untuk mencapai itu semua, ada lima misi yang
harus diwujudkan, yaitu bermartabat dalam kehidupan, bermartabat dalam politik,
bermartabat dalam pendidikan, bermartabat dalam pergaulan dan bermartabat dalam
lingkungan.
Dalam upaya merealisasikan visi dan misi
tersebut, ditetapkanlah lima program prioritas pembangunan Sumut. Yaitu
peningkatan kesempatan kerja dan berusaha, melalui penyediaan lapangan kerja.
Peningkatan dan pemenuhan akses pendidikan. Pembangunan infrastruktur yang baik
dan berwawasan lingkungan. Penyediaan layanan kesehatan berkualitas. Terakhir,
peningkatan daya saing melalui sektor agraris dan pariwisata.
Melalui program prioritas tersebut
diharapkan Sumut yang maju, aman, sejahtera dan bermartabat, yang menjadi visi
dan misi Gubernur/Wakil Gubernur Sumut, dapat segera terwujud. Hal itu antara
lain ditandai dengan tingkat pengangguran terbuka tahun 2019 yang diproyeksikan
sebesar 5,5% dan ditargetkan menurun menjadi 5,1% tahun 2023. Angka rata-rata
lama sekolah tahun 2019 yang diproyeksikan sebesar 9,45 tahun dan ditargetkan
meningkat menjadi 10,12 tahun di tahun 2023.
Kemudian, tingkat kemantapan jalan provinsi
tahun 2019 yang diproyeksikan sebesar 80,05% dan ditargetkan meningkat menjadi
96,35% pada tahun 2023. Luas pemukiman kumuh di perkotaan sebesar Rp 540
hektare dan ditargetkan tidak ada lagi pada tahun 2023. Total Fertility Rate
(TFR) diproyeksikan tahun 2019 sebesar 2,86 dan ditargetkan menurun menjadi 2,7
tahun 2023.
Sukseskan Pemilu 2019
Namun untuk mewujudkan hal tersebut,
dibutuhkan suasana kondusif, aman dan tertib. Sehingga seluruh rencana
pembangunan daerah dapat terlaksana dengan baik tanpa adanya gangguan keamanan
dan ketertiban sosial. Karena itu, suksesnya Pemilu 2019 menjadi salah satu
kuncinya.
Wajar, jika dalam berbagai kesempatan,
Gubernur dan Wagub juga selalu menekankan agar seluruh masyarakat, pemerintah
daerah, pihak terkait, dan yang utama para penyelenggara Pemilu yakni KPU dan
Bawaslu Sumut, untuk bersama-sama menyukseskan pelaksanaan pemilihan
presiden/wapres dan pemilihan anggota legislatis yang digelar serentak 17 April
mendatang.
Seluruh elemen masyarakat dan pihak terkait
harus mengambil peran untuk menyukseskan Pemilu 2019, sesuai bidang tugas dan
kemampuan masing-masing. Sehingga Pemilu serentak yang pertama kali digelar
tahun ini dapat berjalan sukses, aman, tertib dan demokratis.
Kepada KPU dan Bawaslu Sumut, sebagai
penyelenggaran Pemilu, diminta untuk memastikan seluruh tahapan Pemilu berjalan
sesuai jadwal dan rencana yang telah ditetapkan. Terutama tentang ketersediaan
logistik, seperti surat suara, kotak suara hingga proses penghitungan suara
nantinya.
Begitu juga dengan jumlah pemilih,
dipastikan semua berjalan dengan baik. Sehingga tidak ada “kebocoran” atau
“celah” yang berpotensi menimbulkan kericuhan atau gugatan dari para peserta
pemilu. Kepada para aparat
keamanan seperti TNI dan Polri, juga diharapkan bantuannya untuk menjaga
kemanan dan ketertiban, baik sebelum atau pun setelah proses pemungutan
suara.
Seluruh masyarakat juga diimbau untuk
beramai-ramai mendatangi Tampat Pemungutan Suara (TPS) pada 17 April nanti dan
melaksanakan hak pilihnya sesuai hati nurani masing-masing. Jangan ada yang
golput, karena partisipasi masyarakat di TPS sangat penting dan akan menentukan
nasib negeri ini lima tahun mendatang. Hal ini juga menjadi catatan penting,
karena pada Pilkada Kota
Medan tahun 2015,
partisipasi pemilihnya sangat rendah, dan terendah di seluruh Indonesia.
Netralitas aparatus sipil negara (ASN) juga
menjadi perhatian Gubernur dan Wagub. Bahkan, di setiap kesempatan, selalu
diingatkan agar ASN, khususnya di lingkungan Pemprov Sumut untuk menjaga
netralitas selama pelaksanaan Pemilu 2019. Selain sudah diatur dalam
undang-undang, hal tersebut juga dapat mempengaruhi keberhasilan
pelaksanaan Pemilu 2019.
Syukurnya, dalam video conference dengan
Kementrian Dalam Negeri Republik Indonesia (Kemendagri RI) yang diwakili oleh
Direktorat Jendral Bina Adminstrasi Kewilayahan Eko Subowo, Rabu (10/4/219), Wagub Musa Rajekshah melaporkan bahwa
Provinsi Sumut dipastikan siap melaksanakan Pemilu 2019, baik secara logistik
dan pengamanan.
Seluruh persiapan berjalan dengan baik.
Pendistribusian surat suara, kotak suara, dan pengamanan tidak ada kendala yang
berarti. Sehingga optimis Pemilu di Sumut berjalan dengan aman, lancar dan
seluruh pemilih bisa hadir ke TPS-nya masing-masing. Bahkan, jumlah partisipasi
pemilih di Sumut diyakini mencapai sebesar 70% dari DPT 9.786.005.
Ketua KPU Sumut Yulhasni juga melaporkan,
logistik pemilu sudah didistribusikan ke seluruh daerah. Untuk surat suara ada
kerusakan sebanyak 187.207 dan sudah dilaporkan ke KPU Pusat. Sedangkan
untuk kotak suara 80% sudah sampai ke seluruh kabupaten/kota Sumut,
sisanya ke daerah-daerah yang sulit dijangkau dengan darat. Diharapkan ada
bantuan dari TNI dan Polri.
Komisioner Bawaslu Sumut Agus Salam juga
melaporkan, sudah menyiapkan personel pengawasan TPS, pelatihan saksi di TPS
dan patroli pengawasan politik uang. Serta melakukan berbagai langkah
antisipasi di daerah rawan.
Sedangkan untuk pengamanan, Polisi Daerah
Sumatera Utara (Polda Sumut) yang diwakili AKBP Guntur mengatakan sudah bekerja
sama dengan TNI untuk mempersiapkan 23.342 personel yang ditugaskan untuk
menyukseskan Pemilu 2019. Jumlah tersebut terdiri dari 13.002 personel dari
Polri dan 10.340 personel dari TNI. Seluruhnya sudah dibekali dengan buku saku
SOP pengamanan Pemilu.
Meski begitu,seluruh Pemerintah
Kabupaten/Kota, KPU, Bawaslu dan seluruh stakeholder Pemilu perlu terus
melakukan koordinasi untuk mengantisipasi berbagai kendala dan persoalan yang
mungkin timbul dan bersama-sama menyukseskan pesta demokrasi Pemilu 2019.
Karena, keberhasilan dan suksesnya Pemilu 2019 tidak hanya menentukan nasib
bangsa dan negeri ini lima tahun mendatang, tetapi juga keberhasilan mewujudkan
Sumatera Utara yang maju, aman, sejahtera dan bermartabat. Dirgahayu Sumut dan
Sukseskan Pemilu 2019. (Biro Humas dan Keprotokolan Setdaprovsu)