Pascameninggalnya Mahasiswi Kedokteran USU Asal Malaysia 260 Mahasiswa Fakultas Kedokteran USU Diimunisasi

Editor: mediaselektif.com author photo
MEDAN - Pasca meninggalnya mahasiswi Fakultas Kedokteran USU semester V "Suspek Difteri", Sabtu (21/9/2019) dinihari lalu, sebanyak 260 mahasiswa Fakultas Kedokteran USU diberikan imunisasi. Dari ratusan mahasiswa tersebut, 10 di antaranya dibawa ke RSUP H Adam Malik Medan, dua di antaranya terpaksa dirawat intensif.

Hal ini dikatakan Rektor USU Prof Dr Runtung Sitepu SH MHum didampingi Dekan Fakultas Kedokteran USU Dr dr Aldy Safruddin Rambe Sp S (K) dan Direktur RS USU Dr dr Syah Mirsya Warli Sp U (K) dalam keterangan persnya pada puncak Dies Natalis ke-67 di Biro Rektor,  Selasa (24/9/2019).

"Kita langsung memberikan imuninasi kepada 260 mahasiswa yang di antaranya kontak langsung dengan korban Nurul Arifah Ahmad Ali (20) warga Malaysia, di mana turut memberikan obat selama seminggu.10 orang merasa demam kita bawa ke RS Adam Malik karena terpapar dan setelah dilakukan pengobatan,  2 orang yang menjalani perawatan intensif, " paparnya.

Rektor mengatakan kondisi ini merupakan  Keadaan Luar Biasa (KLB) karena 'Suspek Difteri' ini sudah dikordinasikan ke Dinas Kesehatan Sumut ataupun Medan dan sudah dilakukan rapat pada, Senin (23/9/2019) untuk kelanjutan penanganannya.

"Kita menunggu hasil spesimen swab dari hidung dan tenggorokan yang dikirim ke Jakarta, apakah positif difteri. Karena gejala klinisnya mengarah kesana. Untuk dua mahasiswi yang dirawat, semuanya sudah ditangani Dinkes Provinsi, " jelasnya.

Imbauan

Disinggung apakah sudah ada imbauan agar mahasiswa USU menggunakan masker,  Prof Runtung sejauh ini belum ada karena masih menunggu hasil pemeriksaan dan instruksi dari Dinas Kesehatan Sumut.  Sebab, yang mengetahui bagaimana dampak secara meluas adalah Dinas Kesehatan Sumatera Utara. 

"Kita jangan terburu-buru karena ada SOP nya, kita menunggu perkembangan bagaimana instruksi dari Dinas Kesehatan,"  sebutnya.

Sementara Dekan Fakultas Kedokteran USU Dr dr Aldy Safruddin Rambe Sp S (K) mengatakan,  gejela klinis korban mengarah ke difteri. Pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas kesehatan sejak dimulainya perawatan korban di RSUP H Adam Malik Medan, Jumat (20/9/2019).

"Termasuk pemulangan jenazah pada Sabtu 21 September, dikordinasikan antara RSUP Adam Malik, Dinkes dan kantor Pelabuhan, " paparnya.

Disinggung siapa dua mahasiswa yang menjalani perawatan intensif di RSUP H Adam Malik Medan, dr Aldy menyebutkan, mereka mahasiswi teman satu kos dengan korban.

"Selama sakit, dua temannya ini yang mengurus dan menjaganya. Karena ada gejala mencurigakan untuk mengambil amannya, kita rawat untuk kepentingan kesehatan," jelasnya.

dr Aldy menambahkan,  saat ini belum diperlukan dilakukan isolasi di kampus, karena secara prosedur masih menunggu instruksi Dinas Kesehatan. Hanya saja yang kontak langsung dengan korban dilakukan vaksin.

"'Difteri' ini sangat menular dan mematikan jika tidak ditangani.  Penyakit ini merupakan kuman atau virus dari udara.  Selama ini hanya anak dibawa 5 tahun yang rentan, tapi kali ini jika hasilnya positif maka baru ini dialami orang dewasa.  Kalau sejak awal diketahui bisa ditangani, " jelasnya.(Irn/MSC)

Share:


Komentar

Berita Terkini