Informasi yang dihimpun di lokasi kejadian menyebutkan, awal mula kebakaran tersebut diketahui usai warga melihat gumpalan asap hitam menyelimuti kediaman Pardede. Melihat hal itu, warga pun berusaha memadamkan api dengan peralatan seadanya.
Namun, api kian membesar lantaran tiupan angin begitu kencang saat kejadian. Banyaknya barang yang mudah terbakar membuat api dengan mudah menjalar ke kediaman warga lainnya.
"Awalnya tadi saya lihat gumpalan asap hitam di kediaman Pardede. Tidak ada api awalnya yang saya lihat. Hanya gumpalan saja. Pas angin kencang, barulah kelihatan apinya," ungkap warga, Joni Koto.
Melihat api yang kian membesar, sejumlah korban kebakaran menjerit histeris. Bahkan mereka nyaris pingsan.
Sementara itu sejumlah warga lainnya berusaha menyelamatkan barang berharganya dari dalam rumah. Sedangkan petugas pemadam kebakaran bersama warga berusaha memadamkan api.
Kepada wartawan, Camat Padangsidimpuan Utara, Zulkifli Lubis mengatakan, dari data yang diterima pihaknya kebakaran ini telah meludeskan 14 unit rumah warga. Dimana, dari 14 rumah tersebut didominasi kediaman yang semi permanen.
"Dari data kepling tadi ke kita, ada 14 rumah yang didominasi rumah semi permamen," ungkapnya.
Lebih lanjut, Zulkifli mengatakan, tidak ada korban jiwa dalam insiden ini. Namun, kerugian ditaksir mencapai miliaran rupiah.
"Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini. Kerugian ditaksir miliaran rupiah," pungkasnya.
Belum diketahui pasti penyebab kebakaran. Pasalnya, hingga saat ini petugas Kepolisian Resort Padangsidimpuan masih melakukan penyelidikan guna menguak penyebab pasti kebakaran.
