Kepsek: Pembelajaran Daring SMPN-7 Lancar

Editor: mediaselektif.com author photo

MEDIASELEKTIF.COM - Sampai saat ini tidak ada kendala seputar penggajian para guru honorer atau tenaga honorer yang diperbantukan di sekolah-sekolah salah satunya SMPN-7 Medan.

Kalau di sekolah ini terkait persoalan penggajian guru honor sampai sekarang tidak ada kendala. 

"Pihak sekolah selalu menggaji kami tepat waktu," ungkapnya guru honorer merangkap penjaga sekolah yang tidak mau disebutkan identitasnya. 

Ia mengaku guru honorer yang diangkat sekolah dan selalu tepat waktu dalam hak penggajian. Ia mengutarakan sumber gaji mereka dari Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Meski demikian jika sudah waktunya gajian meski dana BOS belum cair, kepsek selalu mendahulukannya.

"Jadi kami tidak terpernah tertunggak gajinya. Selalu digaji tepat waktu," ungkapnya sembari mengaku ia baru saja masuk dan bekerja sebagai guru.

Sedangkan Kepala Sekolah SMPN 7 Medan Dra Hj Irnawati MM kepada wartawan ketika dihubungi, Senin (5/10/2020) mengaku sampai saat ini tidak ada permasalahan terkait guru honorer di sekolah yang dipimpinnya.

Menurutnya, tenaga guru honorer di sekolahnya cuma dua orang. Selebihnya tenaga honorer banyak di Tata Usaha (TU) sekolahnya.

Terkait pengajian, ungkapnya, selama ini tidak ada kendala dan umumnya berjalan lancar.

"Bahkan kami selalu mendahulukan pakai uang dari sekolah untuk menggaji para tenaga honorer jika BOS belum cair," paparnya sembari secara pribadi menyatakan di Medan hanya ada 45 sekolah SMPN dan sepengetahuannya tidak ada guru honorer yang bermasalah terkuat penggajian. 

"Kemungkinan di level lain, karena SD pun masih di bawah Disdik Medan bukan hanya SMP," ungkapnya.

Dalam kesempatan itu ia juga mengharapkan agar bantuan paket internet gratis untuk peserta didik dan guru dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) segera disampaikan. Bantuan ini sangat membantu meringankan beban orangtua siswa dalam penyediaan paket internet yang selalu digunakan dalam pembelajaran daring.

"Kami telah mendaftarkan nomor handphone berkisar 850 lebih guru dan siswa yang dimasukkan dalam dapodik kalau dirikimkan ke Kemendikbud," paparnya seraya menyampaikan paket itu langsung disuntikkan melalui nomor yang telah didaftarkan sekolah ke dapodik.

Dalam kesempatan itu, Kepsek juga menyampaikan hingga saat ini pembelajaran daring masih berlanjut di sekolahnya.

Ia mengakui ada beberapa kendala yang muncul selama pembelajaran daring ini berlangsung salah atau terkait jaringan dan kejenuhan siswa mengikuti pelajaran.

Akibat kejenuhan sejumlah siswa tidak mengikuti pembelajaran daring yang  dilaksanakan setiap harinya diduga karena bosan.

Sebagai antisipasinya, pihak sekolah melakukan pendekatan dengan siswa orangtuanya.

"Jika ditemukan siswa yang tidak mengikuti pembelajaran, kami langsung panggil orangtua siswa untuk meminta bantuannya agar anaknya tersebut tetap mengikuti pembelajaran daring," tukasnya sembari mengharapkan sokongan orangtua siswa agar mengawasi anaknya supaya tetap mengikuti pembelajaran daring dari sekolah.

Di sekolah SMPN 7 Medan ini, ungkapnya, dalam pembelajaran daring pihaknya menggunakan jaringan  internet dari provider Smartfren dan pembelajaran menggunakan aplikasi "edmodo".

Aplikasi ini ungkapnya sangat tepat digunakan dalam pembelajaran daring.

"Kita berharap pandemi Covid-19 ini segera berakhir hingga kita segera kembali ke bentuk pembelajaran semula," ungkapnya. (Irn/MSC)



Share:
Komentar

Berita Terkini