"Overall progress konstruksi PLTA Asahan 3 pertanggal 25 Oktober 2020 sebesar 15, 75 persen," ucap Senior Manager Operasi Konstruksi II PLN KITSUM I, Abdul Haris, kemarin.
Abdul Haris memaparkan proyek PLTA Asahan 3 merupakan proyek strategis nasional yang berada di Pulau Sumatera tepatnya di Provinsi Sumatera Utara. Ada 5 paket pekerjaan PLTA Asahan 3 yaitu pekerjaan tunnel (terowongan penghantar air) dan bangunan bawah tanah untuk rumah pembangkit; pekerjaan metal yaitu pekerjaan gate atau pintu air dan pipa pesat.
Kemudian pekerjaan elektro mekanikal yaitu pekerjaan pemasangan turbine dan generator ; transmision line yaitu pekerjaan pembuatan tower transmisi 150kV dari PLTA Asahan 3 ke arah Gardu Induk Simangkuk di Porsea ; dan telemetering and flood warning system yaitu pembuatan sistem peringatan pengamanan apabila terjadinya air pasang atau banjir pada aliran sungai asahan.
"Dari 5 paket pekerjaan di atas yang sudah berjalan adalah paket I : pekerjaan civil, paket II : pekerjaan metal, dan paket III : pekerjaan elektro mekanikal" beber Haris.
Progres Konstruksi
Adapun pekerjaan terowong bawah tanah (tunnel) hingga saat ini berjalan bagus, sudah mencapai 2 Km dari 7,8 Km yang akan dikerjakan. Sedangkan yang akan dicapai dalam waktu dekat ini adalah penyelesaian pekerjaan river diversion yaitu pengalihan sebagian air Sungai Asahan.
Lanjut Haris, dengan tercapainya pekerjaan tersebut maka akan dimulai pekerjaan bendung gerak PLTA Asahan. "Selain itu pekerjaan terdekat adalah penggalian bangunan bawah tanah untuk rumah pembangkit (power house) yang progresnya telah mencapai section 1 dari 6 section yang akan dikerjakan. Rumah Pembangkit (power house) ini adalah bangunan utama yang berada di bawah tanah sedalam kurang lebih 150 meter," terangnya.
Abdul Haris juga kembali menegaskan proyek PLTA Asahan 3 yang akan ditargetkan beroperasi tahun 2023 ini, akan meningkatkan bauran energi baru terbarukan sebesar 3,3 persen.
"Hal ini sebagai kontribusi nyata dalam pencapaian nyata bauran energi baru terbarukan pada sistem kelistrikan kepentingan umum sebesar 23 % untuk tahun 2025 mendatang," sebutnya. (Irn/MSC)