SMPN 23 Medan Ditantang Naikkan Predikat Sekolah Adiwiyata Mandiri

Editor: mediaselektif.com author photo

MEDIASELEKTIF.COM - Setelah hampir tujuh tahun berjalan sebagai "Sekolah Adiwiyata Tingkat Nasional",  kembali SMP Negeri 23 Medan, mendapat tantangan untuk menaikkan predikat sebagai sekolah adiwiyata tingkat nasional menjadi sekolah adiwiyata mandiri.

Menurut Plt Kepala UPT SMP Negeri 23 Medan, Dra Hj Irnawati MM, kepada wartawan, Senin (1/2/2021), adiwiyata mandiri ini menjadi tantangan dan target yang harus dicapai. 

Menurut Bunda Irna (sebutan populernya) untuk mencapai sekolah Adiwiyata Mandiri ini, syaratnya agak lebih berat, karena harus mempunyai sekolah binaan atau sekolah imbas. Sekolah Binaan ini juga harus bisa meraih predikat sekolah adiwiyata juga, baik untuk tingkat kabupaten/kota atau tingkat provinsi.

Dalam upaya meraih predikat sekolah Adiwiyata Mandiri ini, menurut Bunda Irna, sekolah telah membentuk Tim Adiwiyata Mandiri, dengan Koordinator Umumnya Ardin Sibarani SPd selaku Wakasek Bidang Kesiswaan.

Tugas pokok dari tim ini adalah menggerakkan dan mempersiapkan seluruh warga sekolah untuk kembali bergerak menata dan merawat lingkungan sekolah, termasuk kembali menata sarana dan prasarana yang mendukung aspek penilaian, seperti taman sekolah, tanaman obat sekolah, taman pembibitan dan bengkel tanaman (BETA).

Selanjutnya ia memaparkan untuk sekolah binaan ada dua sekolah yaitu SMP Swasta Tri Jaya dan SD Negeri 060910.

Dalam mendukung itu semua, Irna juga mencanangkan Program GAS PULL yaitu Gerakan Sekolah Peduli Lingkungan Lestari. Dasarnya jelas, menurutnya SMP Negeri 23 telah meraih predikat sekolah Adiwiyata Nasional, jadi saatnya kita melestarikan budaya dan lingkungan yang sudah ada.

Menurut Bunda Irna, dari Program GAS PULL ini, ada beberapa Aksi atau Tindakan yang sudah dijalankan dan akan terus dimaksimalkan, yaitu:

1. SABER KETAN , yaitu Sabtu Bersih Bersih Kelas dan Taman. Suatu Kegiatan dihari Sabtu dengan melibatkan wali kelas, siswa dan seluruh warga sekolah untuk melaksanakan bersih-bersih.

Tentunya dengan Tetap mematuhi Protokoler Kesahatan dan dibatasi siswa yang terlibat sebanyak lima siswa per kelas.

2. SI MARTA, yaitu Aksi Menanam dan Merawat Tanaman Obat Sekolah. Ini adalah aksi untuk kembali menata taman obat sekolah dan menambah jenis tanaman obat.

3. GISI SANTAP, yaitu kegiatan membersihkan dan merawat saluran air dan parit.

4. RINGAN, yaitu penyusunan kurikulum lokal berbasis lingkungan. Ini adalah kegiatan untuk menyusun RPP mata pelajaran dengan mengintegrasikan kesadaran lingkungan.

5. KARITING, yaitu kegiatan untuk menghasilkan karya inovatif dan komposting.

Diharapkan dengan kegiatan ini menghasilkan produk inovasi yang khas dari bahan limbah dan ramah lingkungan.

6. NASI, yaitu kegiatan pembinaan sekolah imbas. Melaksanakan pembinaan dan pendampingan untuk sekolah binaan sehingga mereka juga bisa mewujudkan sekolah peduli dan berbudaya lingkungan.

Dari semua hal tersebut di atas dan juga kerjasama, gotong royong dan kolaborasi seluruh warga sekolah.

Plt Kepala UPT SMP Negeri 23 Medan yakin Target Sekolah Adiwiyata Mandiri bisa tercapai. (Ir/MSC)



Share:
Komentar

Berita Terkini