Tidak Ada Penambahan Penerima Keringanan UKT

Editor: mediaselektif.com author photo

MEDIASELEKTIF.COM - Tidak ada penambahan jumlah mahasiswa yang menerima keringanan pembayaran Uang Kuliah Tunggal (UKT) semester genap 

Universitas Sumatera Utara (USU) akibat terdampak Covid-19.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) jumlahnya sama dengan semester ganjil lalu yakni 923 mahasiswa.

Demikian Rektor USU Dr Muryanto Amin ketika ditemui di ruang kerjanya, kemarin.

Dikatakannya, bantuan keringanan bagi mahasiswa yang terdampak Covid-19 ini dibagi dalam tiga golongan bantuan keringan UKT, pembayaran cicilan dan keringanan cicilan.

"Untuk saat ini, sesuai surat dari Kemendikbud belum ada rencana penambahan mahasiswa yang menerima bantuan. Meskipun demikian bagi mahasiswa yang ingin mengajukan keringanan bantuan kami persilahkan. 

Pihak kampus akan memverifikasi mahasiswa tersebut," ungkapnya. Selain itu juga terdapat bantuan KIP dari Kemendikbud kepada 1.176 mahasiswa USU dengan bantuan keringanan UKT dalam bentuk uang Rp2,4 juta per mahasiswa.

"Ke depannya, bantuan serupa juga akan diberikan pada mahasiswa yang jumlahnya serupa dari tahun sebelumnya," ungkapnya seraya menyampaikan pihaknya tetap memverifikasi data para mahasiswa yang telah mengalami kesulitan keuangan dalam pembiayaan perkuliahannya.

Selain itu, Rektor juga akan mengupdate database para mahasiswa bidik misi, yang idealnya memang harus dilakukan setiap tahun. Verifikasi data itu diperlukan untuk menelusuri mahasiswa USU lainnya yang memiliki nasib sama.

“Namun kita akan menyusun dulu pola dan bentuk dari verifikasi tersebut. Yang jelas komitmen ini akan kami laksanakan untuk membantu mahasiswa yang memiliki niat dan kesungguhan untuk menyelesaikan pendidikannya, namun terkendala faktor ekonomi,” paparnya.

Selain itu, menurut Rektor, pola bapak asuh juga dianggap penting untuk dijadikan sebagai salah satu jalan keluar dalam menyelesaikan persoalan klasik ini. Sementara bagi mahasiswa yang mengalami persoalan ekonomi karena pandemi bisa diubah mekanisme pemberian bantuannya. Namun Rektor kembali menekankan, bahwa verifikasi data paling penting.

“Kesulitannya yakni memastikan mereka memang terdampak Covid-19. Namun akan segera disusun polanya, bentuknya kayak apa. Tadinya mampu menjadi tidak mampu karena pandemi. Tetap saja mekanismenya verifikasi. Itu komitmennya akan diberikan bantuan secepatnya. Tahun ini akan secepatnya dimulai verifikasi data,” ungkapnya. (Ir/MSC)



Share:
Komentar

Berita Terkini