Pengerjaan Titi Panen di PTPN III Kebun Membang Muda Terkesan Asal Jadi

Editor: mediaselektif.com author photo

MEDIASELEKTIF.COM - Pengerjaan titi panen di Perusahaan BUMN PTPN III Kebun Membang Muda sangat amburadul dan terkesan asal jadi, pengerjaan titi panen tesebut di temukan di Areal 

Afdeling IV Kebun Membang Muda Jumat (26/2/2021) pada saat awak media melakukan investigasi bersama rekan rekan. 

Mirisnya dalam pengerjaan titi panen tersebut menggunakan material yang tidak wajar seperti penggunaan semen merk Dinamik 40kg yang sudah membeku jadi batu dan pencampuran material yang di gunakan untuk bahan campuran coor beton bertulang tanpa menggunakan takaran atau perbandingan antara semen pasir dan kerikil sebagai mana mestinya menurut spesipikasi beton bertulang, dan tidak menggunakan mesin pengaduk beton (molen) serta tidak mendapat Pengawasan dari Pihak Kebun PTPN III Membang Muda.Sehingga terkesan adanya pembiaran dalam hal pelaksanaan pekerjaan oleh pihak kontraktor .

Ketika hal ini dipertanyakan langsung kepada pekerja yang saat itu sedang melakukan pembuatan titi panen di lapangan mengatakan, "kami gak tau menau tentang campuran dan kami hanya menerima perintah dari Bos kami jadi itu yang di suruh itu lah yang kami kerjakan, semua titi panen yang sudah selesai kami kerjakan disini tidak ada yang memakai molen pada saat pengecoran, ya begini ini la caranya bang, namanya kami hanya pekerja harian bukan borongan bang," ucap pekerja tersebut yang tidak bersedia menyebutkan namanya namun mengaku warga Ranrauprapat Labuhanbatu Kelurahan Padang Matinggi.

Ketika ditanyakan lagi siapa nama bosnya dan apa nama perusahaan bosnya, berapa jumlah titi panen yang bakal mereka kerjakan dan apakah mereka tidak di awasi pihak kebun saat bekerja " biasa orang memanggil Bos kami dengan sebutan HB , nama perusahaannya kurang tau bang, kalau jumlah titi panen yang di kerjakan di sini banyak la bang tapi sudah ada beberapa yang selesai kami kerjakan, dan kami gak pernah di mandori sama orang kebun sini bang" jawab pekerja tersebut dengan detail sambil terus bekerja.

 Setelah mengambil dokumentasi pekerjaan titi panen tersebut awak media beranjak untuk menemui Asisten Afdeling IV Boby SP di kantornya, namun saat awak media sampai di kantornya tidak satupun orang pekerja yang kami temukan di kantor Afdeling IV itu, selanjutnya awak media menuju TPH Afdeling IV dengan harapan dapat bertemu dengan Asisten Boby SP guna konfirmasi.

Setelah sampai di TPH awak media tidak juga menemukan Asisten Boby SP, sehingga awak media bertanya pada karyawan yang berada di TPH tersebut di mana bisa bertemu dengan Asisten Afdeling IV Boby SP,  " Biasanya kalau hari Jumat Asisten gak pernah lama lama di lapangan bang,  dan saya gak tau pula keberadaan Bapak itu sekarang, nomor ponselnya juga gak ada sama saya bang" sebut karyawan tersebut seakan - akan menghindar untuk menjawab konfirmasi selanjutnya.

Berhubung saat itu waktu sudah menunjukkan pukul 12, 05 Wib dan beberapa saat lagi akan masuk waktu sholat Jumat, maka awak media beserta rekan rekan sepakat keluar dari Kebun Membang Muda, namun sebelum meninggalkan Kebun awak media coba menghubungi APK (Asisten Personalia Kebun) Khairil dan meminta tanggapannya atas temuan awak media melalui nomor WhatsAppnya dan mengirimkan foto-foto hasil investigasi, sampai berita ini di terbitkan APK Kebun Membang Muda tersebut tidak menjawab pesan WhatsApps awak media.

Minggu (28/2/2021) secara kebetulan awak media bertemu dengan salah seorang Pemerhati BUMN dan juga Ketua DPD LSM Sidik Perkara Kabupaten Labuhanbatu Utara Sofyan di salah satu warung kopi Kota Aek Kanopan, dan meminta tanggapannya tentang apa yang menjadi temuan awak media di PTPN III Kebun Membang Muda, soal pembuatan titi panen dan Sofyan pun berkomentar. 

"Sedangkan kita awasi saja pekerjaan mereka yang namanya kontraktor itu bisa manipulasi kerjaannya apa lagi tanla kita awasi seperti yang di lakukan pihak Kebun Membang Muda itu, kemana orang orang, kok ngak  ada pengawasan yang di lakukan mereka, apa sudah kenyang gitu ya, ini sudah gak bisa lagi di diamkan, apa lagi penggunaan materialnya menggunakan bahan yang tidak layak seperti semen yang sudah membeku jadi batu kok masih di pakai untuk bahan cor, perbandingan semen pasir dan kerikil juga tidak menggunakan ukuran atau takaran sebagaimana mestinya, pengadukan juga tidak memakai mesin (molen) tapi di lakukan secara manual, dan saya yakin di kontrak tidak seperti itu, mana lagi pemakaian besinya yang katanya jarak ring tulangan sampai 0,30m itu sudah tidak standard lagi untuk beton bertulang seperti titi panen, jelas mutu dan kwalitas dari pekerjaan tersebut sangat di ragukan. 

Gak akan bertahan lama itu kalau sistem pengerjaannnya seperti itu, Ini juga berdampak pada kerugian Perusahaan dan Negara karena PTPN III Kebun Membang Muda itu milik Negara bukan milik para Petinggi Kebun Membang Muda, maunya pihak Kebun Membang Muda jangan asal tunjuk - tunjuk saja rekanan kontraktornya cari la kontraktor yang profesional dan bekerja bukan kontraktor abal abal, atau jangan jangan ada kerja sama kong kalikong pihak kebun dengan kontraktor sehinga ada pembiaran dalam pengawasan yang di lakukan pihak kebun terhadap kontraktor. 

Tolong berikan semua datanya biar kita laporkan temuan ini ke Pimpinan Pusat PTPN III di Medan," ucap Sofyan menutup komentarnya.

Sementara itu, Staff Humas PTPN III Kantor Pusat Medan Tondi Lubis  ketika dikonfirmasi mengatakan bahwa Asisten Afdeling tersebut itu sendiri, belum menerima atau belum mau menandatangani hasil penyerahan pekerjaan yang dilakukan oleh pihak kontraktor.Karena menurutnya hasil pekerjaan tersebut belum sesuai dengan kontrak, kerja"terangnya.  (MN/MSC)

Share:
Komentar

Berita Terkini