Sebelum Pembelajaran Tatap Muka, Guru & Tendik Akan Divaksin

Editor: mediaselektif.com author photo

MEDIASELEKTIF.COM - Sebagai persiapan pembelajaran tatap muka yang akan dilaksanakan pada tahun ajaran baru 2021-2020, sejumlah sekolah diinstruksikan Dinas Pendidikan Sumut mendata para guru dan tenaga pendidikan (tendik) yang berada di lingkungannya untuk divaksinasi.

Seperti di SMAN 5 Medan dilaksanakan pendataan riwayat penyakit para guru dan tendik sebanyak 94 orang sebagai persiapan dilaksanakannya vaksinasi Covid-19.

"Saya terima surat pada 3 Maret lalu dan mulai dilaksanakan pada 4 Maret hingga tiga minggu ke depannya," ujar Kepala Sekolah SMAN 5 Medan Suprayitno MSi ketika ditemui di ruang kerjanya, Jumat (5/3/2021).

Vaksinasi ini sebagai bentuk persiapan kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka langsung. Di mana ke depan, kata Presiden Jokowi sekitar 5 juta guru dan tendik akan di vaksinasi sebelum dilaksanakannya pembelajaran tatap muka.

"Rencananya, KBM tatap muka langsung kata Presiden akan berlangsung pada tahun ajaran baru 2021-2022," ungkapnya.

Dikatakannya, vaksinasi ini penting bagi para guru  dan tendik sebelum diberlakukannya KBM tatap muka langsung.

"Kalau anak-anak imunnyakan sudah kuat sedangkan para guru umumnya rentan jadi sangat perlu divaksinasi," paparnya kalau untuk anak didik belum keluar aturannya apakah wajib vaksinasi sebelum pembelajaran.

Terkait kesiapan sekolah menghadapi KBM tatap muka, Suprayitno mengutarakan sekolah sudah mempersiapkan masker, face shield sarana cuci tangan berikut handsoap-nya. Setiap dua kelas di depannya telah disediakan wastafel.

Jadi, ungkapnya, meski nanti ke depan para guru dan tendik sudah divaksinasi, saat KBM tatap muka pihak sekolah tetap menerapkan protokol kesehatan karena Pandemi Covid-19 masih belum berakhir.

Ia juga mengakui selama Pandemi Covid-19 ini dalam proses pembelajaran jarak jauh (PJJ) belum maksimal bisa memenuhi target kurikulum pembelajaran.

"Kita berharap Covid-19 ini bisa segera berlalu, sehingga KBM bisa berlangsung seperti waktu-waktu sebelumnya. Dengan demikian pencapaian target kurikulum pembelajaran bisa maksimal," ungkapnya sembari menyatakan, saat ini sekolahnya sedang mempersiapkan ujian semester kelas XII. Setelah itu dilaksanakan ujian akhir sekolah untuk kelas tersebut.

Sedangkan terkait Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2021, ia mengungkapkan hampir seluruh siswa eligible di sekolahnya yakni 170 siswa dari jurusan IPA sebanyak 132 siswa sedangkan IPS 38 siswa.

"Hanya satu siswa di akhir pendaftaran membatalkan untuk mendaftar karena mau masuk pendidikan kedinasan. Ini sangat di sayangkan seharusnya cepat diberitahukan biar jatahnya bisa dialihkan kepada siswa lain," ungkapnya.

Memang pada tahun ini, ungkapnya, siswa dapat memilih dua program studi dari satu atau dua Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dalam Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2021 atau jalur undangan.

"Jika memilih dua salah satunya harus berada di PTN pada provinsi yang sama dengan SMA/MA/SMK asalnya. Jika memilih satu prodi, dapat memilih PTN yang berada di provinsi mana pun," paparnya. 

Sebelumnya, ia telah menginstruksikan kepada seluruh siswa serta siswi kelas XII mempersiapkan diri mengikuti SNMPTN dengan membuat registrasi akun Lembaga Masuk Perguruan Tinggi (LMPT).

Di SMAN 5 Medan seluruh siswa kelas XII yang berjumlah 417 siswa diwajibkan membuat akun registrasi LMPT. Setelah itu baru dilaksanakan pemeringkatan.

Dikatakannya, seluruh siswanya sengaja diinstruksikan membuat akun di LMPT sebagai persiapan masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang memiliki tiga jenjang perekrutan mulai SNMPTN/jalur undangan, Seleksi Bersama Masuk Perguan Tinggi Negeri (SBMPTN) dan Jalur Mandiri.

Dikatakannya pihaknya sudah menyampaikan kepada seluruh siswa agar setiap siswa yang terpilih diarahkan untuk memilih jurusan yang berbeda meski PTN serupa.

Hal ini guna mencegah persaingan para siswa untuk bisa masuk ke jurusan serupa.

Dengan pencerahan ini diharapkan siswa paham sehingga para alumni sekolah ini bisa diterima semua PTN melalui jalur SNMPTN ini.

"Sangat disayangkan kalau hilang peluang siswa masuk PTN yang dimaksud dengan jalur undangan ini jika satu sekolah saling bersaing. Padahal jika tidak bersaing peluang masuk PTN favorit se-Indonesia terbuka lebar," ungkapnya sembari menyatakan ia sering mengingatkan ini melalui walikelas untuk dishare hal ini ke siswa.

Lebih lanjut dikatakannya, pada penerimaan SNMPTN 2020 lalu, sebanyak 43 siswa lulus SNMPTN baik PTN maupun Politeknik serta vokasi. 

"Paling banyak siswa memilih USU di Ekonomi dan Teknik," ungkapnya sembari menyampaikan sosialisasi dilaksanakan secara virtual.

Sedangkan terkait Asesmen Nasional yang didalamnya terdapat Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) yang seyogianya akan dilaksanakan sekolah pada dalam waktu dekat ini terpaksa ditunda. Rencananya Asesmen Nasional akan dilaksanakan September 2021.

Karena penundaan ini, ungkapnya, pada September ini, yang mengikuti ujian asemen ini apakah siswa Kelas XI yang diajukan untuk asesmen April ini atau atau dipilih lagi siswanya.

"Kita tunggu aja peraturan berikutnya dari kementerian," ungkapnya.

Dikatakannya, sebelum dilaksanakan AKM, para guru akan dilatih untuk melaksanakan pengujian kepada siswa.

Menurutnya, Asesmen Nasional merupakan pemetaan mutu pendidikan pada seluruh sekolah, madrasah, dan program kesetaraan jenjang sekolah dasar dan menengah. 

Di mana Asesmen Nasional terdiri dari tiga bagian, yaitu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar. 

AKM dirancang Kemendikbud untuk mengukur kemampuan siswa dari hasil belajar kognitif (kegiatan belajar yang melibatkan pengetahuan), yaitu literasi dan numerasi. 

Dalam uji literasi, yang dites yakni kemampuanmu dalam memahami, menggunakan, mengevaluasi, dan merefleksikan macam-macam teks. Sedangkan, dalam pengujian numerasi akan dites kemampuan berpikirmu dalam menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika untuk menyelesaikan masalah sehari-hari sesuai dengan konteks yang diberikan. 

Disampaikannya, komponen AKM menjelaskan apa saja yang akan diujikan. Secara keseluruhan dibagi menjadi tiga bagian, yaitu konten, proses kognitif, dan konteks. 

Dalam konten literasi, siswa akan diuji menggunakan teks informasi dan fiksi. Kemudian kamu perlu menemukan masalah, menginterpretasikan, mengevaluasi, dan merefleksikan informasi. (Ir/MSC)


Share:
Komentar

Berita Terkini