Tidak Ada "Pemadaman" Listrik Hanya ada "Padam" Listrik

Editor: mediaselektif.com author photo

MEDIASELEKTIF.COM - Persatuan Wartawan Listrik (PETIR) Sumut, menggelar diskusi dan sosialisasi dengan mengangkat tema "Kontroversi istilah Pemadaman atau Padam Listrik dan Kesiapsiagaan Yantek PLN dalam pemulihan listrik" di Misca 38 Cafe, Jalan Halat Medan, Kamis (6/5/2021) sore.

Dalam diskusi dan sosialisasi yang dihadiri jurnalis yang biasa meliput di wilayah PLN Sumut dan sekitarnya tampil sebagai pembicara, General Manager PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Sumut Pandapotan Manurung melalui Manajer UP3 Medan Hariyadi.

Selain dari pihak PLN, hadir juga sebagai pembicara dari Ketua Forkom Yantek PLN Sumut  Erikson L Tobing diwakili Bendahara Zulham dan Excel Korua Tobing, Donny Butar-Butar, Ahuat Tan T, dan rekan rekan anak-anak muda, lalu Ketua Masyarakat Ketenaga Listrikan Indonesia (MKI) Sumut Dr HM  Indra Indrawan diwakili Wakil Ketua Bidang Hukum T Riza Zarzawi dan anggota DPD RI asal Sumut, Dr H Dedi Iskandar Batubara.


Di kesempatan ini, Manager PLN UP3 Medan, Haryadi menjelaskan kalau pemadaman listrik berbeda dengan padam. Karena menurutnya, pemadaman adalah hal yang dilakukan dengan kesengajaan dan bertujuan untuk perawatan. "Kalau padam, itu bisa jadi akibat force majeur seperti faktor alam atau gangguan dari binatang dan lainnya. Tapi saat ini, untuk pemadaman sudah sangat jauh berkurang, karena sistem kelistrikan kita sendiri di Sumut dalam keadaan surplus," jelasnya.

Selain itu, Haryadi juga menjelaskan untuk kesiapan di Bulan Ramadhan dan Idulfitri 1442 H serta menjaga keandalan listrik dan merespon keluhan, PLN Sumut sudah menyiapkan 222 Posko Siaga, 2.672 Personil Pelayanan Teknik, dan juga 50 Personil PDKB tersebar di seluruh wilayah kerja PLN UIW Sumut.

Para personel akan bersiaga menjaga 488 penyulang yang menyuplai listrik ke rumah pelanggan.

"Kita bakal merespon cepat apapun keluhan yang datang dari para pelanggan," tegasnya.

Senada dengan Hariyadi, Forkom Yantek PLN Sumut juga menegaskan kalau dari 2.000 personel yang disiagakan dalam menjaga keandalan listrik ini, mereka adalah pihak yang menjadi terdepan dalam hal ini. Karena para personel tersebut merupakan anggota dari Forkom Yantek PLN Sumut yang bertugas memantau berbagai gangguan kelistrikan.

"Pastinya kita akan mensiagakan personel kita selama 24 jam untuk menjaga keandalan listrik di Sumut. Sebanyak 2.000 personel itu akan terus dibagi dalam beberapa shift dan wilayah, agar tidak ada kekosongan saat terjadi gangguan," tegas Excel Korua Tobing yang diamini Zulham yang juga Ketua AKLI Medan.

Sementara itu, T Riza Zarzawi dalam pemaparannya, menjelaskan masyarakat saat ini sudah mulai puas dengan layanan yang dilakukan PLN. 

"Sudah sangat jauh berbeda seperti dua atau tiga tahun yang lalu, di mana pemadaman bisa seperti makan obat, 2 sampai 3 kali sehari dengan durasi yang cukup panjang," katanya.

T Riza  juga tak menampik saat ini masih ada pemadaman, namun dalam frekuensi yang sangat kecil dan berdurasi menit saja. "Apalagi sekarang ada sistem pengaduan online yang membuat layanan kepada pelanggan sangat baik," ujarnya.

Menyikapi kinerja kelistrikan di Indonesia, khususnya di Sumut, senator muda, Dr Dedi Iskandar Batubara, memberi apresiasi tinggi kepada seluruh pihak yang sudah berupaya meningkatkan kinerja Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang sebelumnya, banyak mendapat kritik dari masyarakat.

"Tema yang diangkat sekarang ini unik dan menarik bagi saya. Karena saya diminta memberi tanggapan tentang pemadaman atau padam di bulan ramadhan. Jelas tema ini ditujukan karena saya juga sebagai Ketua Al Washliyah Sumut. Untuk itu kita berharap di akhir ramadhan ini tidak terjadi hal yang luar biasa dan membuat listrik terganggu hingga terjadi pemadaman," harapnya.

Selain itu, Dedi Iskandar Batubara juga menjelaskan saat ini Indonesia sedang sudah menyusun Roadmap Making Indonesia 4.0. Sebuah era yang ditandai dengan kemajuan ilmu dan teknologi di mana istilah Big Data, Smart Factory, Ciber Physical Sistems, Internet of things serta Artivicial Intellegence. Suatu era yang mengandalkan bahwa jaringan listrik, jaringan internet, dan jaringan komunikasi sudah tertata rapi, serta menjadi sistem penunjang dalam setiap aktivitas dan sistem produksi.

"Artinya, jika pada tahun ini kita masih mendiskusikan tentang keandalan kelistrikan, berarti hampir semua grand desain menuju Indonesia 4.0, menjadi tidak bermakna. Bagaimana mungkin kita akan bersaing dalam tatanan baru dunia global yang disebut Revolusi Industri 4.0, sementara kita belum selesai dengan masalah listrik? " paparnya.

Untuk itu, Dedi berharap dalam menjaga pasokan listrik tetap normal dan stabil di kawasan Sumatera Utara, diperlukan kerjasasama yang sinergis antara PLN dan masyarakat luas. PLN sebagai pihak produsen harus memiliki roadmap yang jelas tentang pelayanan listrik kepada masyarakat. Sementara masyarakat juga harus membantu PLN dengan menerapkan konsumsi listrik yang hemat. 

Sebelumnya, saat pembukaan, Ketua PETIR Amru Lubis didampingi Sekretaris Said Ilham Assegaf mengutarakan kegiatan ini diinisiasi sebagai sosialisasi kelistrikan kepada media khususnya tergabung dalam PETIR terkait kontroversi istilah padam atau pemadaman listrik yang memiliki makna berbeda.

Hal senada juga disampaikan Manajer Komunikasi Jimmi Amanda Aritonang saat penyampaian closed statement yang menyatakan saat tidak ada lagi pemadaman listrik di Sumut, karena daya sudah surplus. "Yang ada padam listrik akibat gangguan alam, ranting yang menimpa jaringan dan lainnya," paparnya.

Kegiatan ini dibuka langsung GM PLN UIW Sumut diwakili Manajer UP3 Medan Hariyadi dengan dipandu moderator M Syafi'i Sitorus SH. (Ir/MSC)



Share:
Komentar

Berita Terkini