Sosialisasi tersebut dihadiri Kepala Bidang Penanganan Konflik dan Kewaspadaan Nasional, Kesbangpol Provinsi Sumut, Budianto Tambunan, Staf Ahli Bupati Asahan Edi Sukmana dan Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten Asahan Harry Naldo Tambunan.
"Masalah terorisme di Indonesia masih merupakan persoalan yang serius walaupun sudah banyak pelaku teror yang berhasil ditangkap dan diproses hukum, serta sel jaringan teroris yang dihancurkan, namun kita harus tetap waspada, "kata Budianto Tambunan.
Budianto juga mengatakan, eskalasi konflik dibeberapa negara, khususnya di wilayah Timur Tengah yang menunjukkan tanda-tanda belum mereda, maka potensi radikalisme dan munculnya aksi-aksi terorisme dikhawatirkan akan terus ada karena jaringan teroris selalu menyebarkan jaringannya keseluruh dunia termasuk Indonesia.
"Kita berharap paham radikalisme dan terorismen dapat di antisipasi disekitar kita. Untuk itu, kita harus waspada serta memahami bahaya radikalisme, "ajak Budianto Tambunan
Bupati Asahan melalui Staf Ahli Bupati Asahan Edi Sukmana mengatakan menangkal radikalisme yaitu mosi tidak percaya dan meragukan pancasila sebagai dasar negara menjadi perhatian khusus berbagai unsur elemen masyarakat.
Edi Sukmana juga mengatakan bahwa timbulnya paham radikalisme dan terorisme akibat adanya ideologi radikal yang tidak percaya dengan pemerintahan.
"Sebagai warga negara Indonesia. Pancasila sebagai dasar negara kesatuan Republik Indonesia, "ungkapnya.(SRT/MSC)
