Live Streaming PKKMB USU, Kemendikbud Siapkan Beasiswa Gelar & Non Gelar

Editor: mediaselektif.com author photo

MEDIASELEKTIF.COM - Kemendikbud menyiapkan beragam beasiswa gelar atau non gelar untuk mahasiswa aktif di seluruh Indonesia dinamakan 'beasiswa unggulan'.

Demikian Mendikbud Ristek Dikti Nadiem Anwar Makarim dalam sambutannya pada kegiatan opening ceremony Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Universitas Sumatera Utara (USU) live streaming dari gedung Biro Rektor USU, Kamis (12/8/2021).

Selain dihadiri Mendikbud kegiatan yang diikuti 8.653 mahasiswa baru yang masuk dari berbagai seleksi penerimaan seperti SNMPTN, SBMPTN, SMM dan SBMPD, juga diikuti Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) Dr Nurmala Kartini Panjaitan Sjahrir dan dibuka Rektor USU Dr Muryanto Amin. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari yakni mulai Kamis (12/8) sampai Jumat (13/8/2021) mulai pukul 08.00WIB hingga selesai.

"Beasiswa unggulan ini bisa diikuti mahasiswa baru yang duduk di semester I," paparnya.

Lebih lanjut dikatakannya, mahasiswa yang menjalankan program "Merdeka Belajar" (MB) akan mendapatkan uang saku dari Kemendikbud Ristek Dikti yang bekerja sama dengan dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).

Mendikbud juga menyampaikan nasihat kepada seluruh mahasiswa baru, di mana mahasiswa tidak sama dengan siswa dijenjang sekolah.

"Mahasiswa mempunyai kemerdekaan lebih luas untuk menentukan arah masa depan," ungkapnya.

Kemendikbud Ristek Dikti juga memberikan hak kepada seluruh mahasiswa untuk belajar di luar prodinya atau kampusnya selama tiga semester. Di mana mahasiswa bisa memanfaatkan waktu itu mengikuti program "Kampus Merdeka" antara lain magang di perusahaan, organisasi sosial, melakukan studi independen, membangun desa melakukan reset, mengerjakan proyek kemanusiaan, merancang dan merintis dunia usaha melakukan pertukaran mahasiswa di dalam dan luar negeri, mengajar di SD dan SMP melalui program kampus mengajar.

"Semua program ini kami rancang untuk memberikan ruang kepada mahasiswa dengan keragaman minat dan kertarikannya untuk mendapatkan pengalaman yang tidak tertulis di buku teks, yang tidak diajarkan di dalam kelas. Pengalaman itu akan menjadi kendaraan guna meraih mimpi di masa depan," paparnya.

Ia juga menyampaikan, Kemendikbud berkomitmen tidak hanya memberikan kemerdekaan kepada mahasiswa, tetapi juga menjamin keselamatan perjalanan menggapai cita-cita.

Lebih jauh ia memaparkan keunggulan program "Kampus Merdeka", di mana mahasiswa tidak perlu mengorbankan masa studinya dengan mewajibkan perguruan tinggi menerapkan transfer kredit dengan hitungan 20 SKS untuk setiap programnya. 

Meskipun demikian, lebih jauh ia menyampaikan, komitmen Kemendikbud memerdekakan pendidikan tinggi, tidak akan membuahkan hasil tanpa mendapatkan dukungan dan partisipasi mahasiswa dalam program "Kampus Merdeka".

"Karenanya, mari manfaatkan masa kuliah kalian untuk mengenal diri membangun jembatan untuk meraih mimpi dan berkontribusi untuk negeri. Saya percaya kemerdekaan nafas pemuda nafas mahasiswa para generasi penerus bangsa . Karena itu mari terus bergerak serantak bersama mewujudkan "Merdeka Belajar"," ungkapnya mengakhiri.

Sebelumnya, Rektor USU Dr Muryanto Amin SSos MSi dalam sambutannya usai membuka kegiatan PKKMB 2021/2022 mengusung tema "Transformasi untuk USU terbaik" mengutarakan melalui tema yang diambil dari tagline “Transformation Towards Ultimate” yang baru diluncurkan diharapkan mampu menjadi api dengan semangat  bernyala-nyala sebagai warga USU untuk menjadikan universitas ini menjadi terbaik tingkat nasional dan internasional.

Guna mewujudkan itu, perlu kerja sama dan dukungan kerja sama yang solid dari seluruh mahasiswa, dosen dan tenaga kependidikan alumni pemerintah serta masyarakat umum.

Kolaborasi yang baik dan membangun itu harus terus ditingkatkan diperluas tanpa mengenal jeda sedikitpun untuk merajut berbagai bidang kerja yang dilakukan selama ini.

Dikatakannya, USU bukan hanya universitas tertua di luar Jawa tetapi juga universitas konprehensif yang paling banyak fakultas dan program studi. 

Artinya mahasiswa bukan hanya bisa belajar dari perspektif keilmuan yang dipilih  tetapi juga bisa mengeksplor kekayaan ilmu-ilmu yang lain. 

"Hari-hari ke depan ini  permasalahan tidak bisa  lagi diselesaikan satu disiplin ilmu, tetapi semua masalah bisa diselesaikan yang diselesaikan dengan multi disiplin.

Jadi yang dibutuhkan yakni kompetisi hybrid antara satu ilmu dengan ilmu lainnya," jelasnya sembari menyampaikan karena beragam ilmu pengetahuan dan latar belakang, mahasiswa di USU harus menjadi multi disiplin ilmu yang kuat karena USU universitas multidisiplinner.

Sedangkan Ketua MWA USU Dr Nurmala Kartini Panjaitan Sjahrir dalam kesempatan itu menyampaikan saat ini USU tengah berbenah meningkatkan upaya menyesuaikan dengan perubahan yang ada  terkait peraturan dan UU yang berlaku. 

Proses transformasi hendaknya menyertakan banyak hal yang harus dilakukan diantaranya restrukturisasi, reposisi revitalisasi reposisi seluruh aspek organisasi dari universitas.

"Proses transformasi hendaknya membawa perubahan USU menjadi yang terbaik. Harus bergandengan tangan bahu membahu membangun USU semakin baik kedepannya," tegasnya.

Dalam kesempatan itu tampak dua mahasiswa melaksanakan pemakaian almamater secara simbolis diwakili Mita Fasya dari FISIP USU dan Algi Fahry Lesmana dari Fakultas Pertanian (FP) di depan gedung Biro Rektor USU. (Ir/MSC)

Share:
Komentar

Berita Terkini