MEDIASELEKTIF..COM - Sat Polairud Polres Asahan bersama tim gabungan masih melakukan evakuasi terhadap Kapal pembawa PMI (Pekerja Migran Indonesia) yang tidak dilengkapi dokumen yang tenggelam di Selat Malaka tepatnya di Perairan Tanjung Api Kabupaten Labuhan Batu Utara (Labura).
Proses evakuasi dipimpin Kasat Pol Airud Polres Asahan Iptu F Panjaitan yang dibantu tim TNI Angkatan Laut, Basarnas dan Dit Pol Airud Polda Sumatera Utara.
Kasat Polairud Polres Asahan Iptu F. Panjaitan, dalam siaran persnya, Minggu (20/3/2022) menerangkan Kapal pembawa PMI tenggelam diduga mengalami kebocoran besar pada dek kapal tepatnya dibawah mesin dan Pompa pengisap air berdasarkan keterangan Anak Buah Kapal (ABK) dan Pekerja Migran Indonesia (PMI).
"Dari keterangan ABK dan PMI, mereka berangkat dari Sei Sembilang pada hari Kamis tanggal 17 Maret 2022 sekira pukul 21.30 WIB dan hari Jumat sekira pukul 05.30 Wib mereka tiba di Malaysia, "katanya.
Iptu F Panjaitan juga menjelaskan saat hari menjelang terang tiba di Malaysia. Tekong kapal pembawa PMI memutar balik ketengah laut karena merasa khawatir ditangkap Polisi Diraja Malaysia.
"Tekong kapal memutar balik ketengah laut karena takut dengan Polisi Malaysia dan baru kembali ke Malaysia jika malam tiba, saat ditengah laut tekong menyadari bahwa ada kebocoran dan pompa penghisap air rusak, sehingga kapal karam, "ungkapnya.
Masih kata dia, dari informasi adanya kapal pembawa PMI tenggelam di Selat Malaka. Tim evakuasi gabungan bergerak dari pelabuhan Panton menuju Selat Malaka guna menemukan titik lokasi tenggelamnya kapal dan melakukan penyisiran para korban tenggelam.
"Pukul 13.00 Wib tim menemukan 3 kapal membawa penumpang dan ternyata 3 Kapal tersebut membawa 59 orang PMI yang selamat, dimana 2 orang PMI sudah meninggal dunia dan 2 orang ABK, "jelasnya.
Selanjutnya, Kasat Pol Airud Polres Asahan Iptu F Panjaitan juga menagatakan saat ini pihaknya telah berkoordinasi dengan Sat Reskrim Polres Asahan guna pengusutan lebih lanjut terhadap para ABK.(SRT/MSC)
