Tidak Ada Masalah UKT di Unimed, Sudah 99 Persen Mahasiswa Baru Bayar UKT

Editor: mediaselektif.com author photo

MEDIASELEKTIF.COM - Sampai sekarang tidak ada masalah dengan UKT (uang kuliah tunggal) mahasiswa baru Unimed. Dari sekitar 8.000 mahasiswa baru tahun ini, yang sudah bayar UKT sekitar 99 persen dan batas akhir bayar UKT 4 September 2022.

Demikian Rektor Unimed Dr Syamsul Gultom Mkes melalui Kepala Humas Unimed Dr M Surip Msi kepada wartawan, di kampus Unimed, Kamis (25/8/2022).

Terkait dengan belum lama ini ada pemberitaan di sebuah media, calon mahasiswa ramai-ramai tinggalkan Unimed karena uang kuliah mahal kali, dikatakan Surip, sejak 2018 tidak ada kenaikan uang kuliah tunggal (UKT) dan UKT itu ditentukan berdasarkan peraturan Menteri Pendidikan. 

Di Unimed, UKT itu ada 8 kelas untuk mahasiswa yang diterima lewat jalur SNMPTN dan SBMPTN, mulai Rp 500 ribu sampai Rp 7.500.000/semester. UKT sudah mengkover semua kebutuhan selama kuliah sampai wisuda nanti. Tidak ada kutipan lain, kecuali untuk uang buku yang dibeli berdasarkan petunjuk dosen .

"Kalau untuk jalur Mandiri UKT nya antara Rp5 juta sampai Rp7,5 juta/semester. Dan UKT Mandiri ini jauh hari sudah diberitahu ke calon mahasiswa dan UKT Mandiri tidak ada peninjauan ulang," paparnya.

Bagi mahasiswa reguler (SNMPTN dan SBMPTN) yang betul-betul tidak mampu (miskin) diberi peluang untuk peninjauan ulang UKT nya setiap tahun. Tahun ini ada sekitar 50 persen dari 800 mahasiswa yang disetujui pengurangan UKT, setelah melengkapi dokumen yang menyatakan miskin. Ada yang UKT tadinya Rp7, 5 juta diturunkan jadi Rp5 juta atau  jadi Rp3 juta. "Sisa pembayaran itu akan diperhitungkan pada semester depan," tukasnya.

UKT itu ditentukan berdasarkan data isian calon mahasiswa (mengenai penghasilan orang tua, rekening listrik/air, PBB, pajak mobil dan lainnya). Data-data isian mahasiswa ini akan dimasukkan ke kelas Rp500 ribu sampai ke Rp7.5 juta itu. Justru itu mahasiswa diminta jangan salah isi data, katanya.

Dijelaskan juga, dari jalur SBMPTN itu ada sekitar 1.700 yang diusulkan dalam KIP kuliah (Kartu Indonesia Pintar), namun jatah kuotanya hanya untuk 600 orang, maka yang 1.100 dimasukkan UKT nya golongan 1, 2 dan 3. (Rp500 ribu, Rp1 juta dan Rp 1.6 juta/semester).

Dikatakan Surip, tidak ada badan pengawas yang turun dari Jakarta ke Unimed untuk urusan UKT ini . Namun, setahunya ada surat masuk ke Unimed yang mempertanyakan kenapa UKT itu dipersoalkan yang selama ini tidak terjadi.

Menurut Surip, rektor memberi ruang, kalau ada yang keberatan dan minta ditinjau ulang UKT, dengan melengkapi dokumen yang dibutuhkan.

Ditanya berapa jumlah calon mahasiswa yang mundur gara-gara UKT mahal, Surip menjawab, tidak punya data untuk itu. Terlebih pembayaran UKT masih berlangsung sampai 4 September 2022. Sampai kemarin yang sudah bayar UKT sekitar 99 persen, berarti hanya sekitar 80 calon mahasiswa (1 persen) yang belum bayar UKT. "Pembayaran UKT masih dibuka," katanya.

Menurutnya pula, sebagian mahasiswa yang belum bayar UKT itu bebas mengikuti perkuliahan yang sudah dimulai 11 Agustus lalu, namun mereka belum boleh mengisi KRS.

Dijelaskan, khusus untuk jalur Mandiri yang UKT nya Rp 5 juta sampai Rp 7,5 juta, itu tidak ada ruang untuk peninjauan ulang. Karena sejak awal sudah diberitahukan nilai UKT yang harus dibayar .

Sesuai peraturan Menteri, 20 persen mahasiswa Unimed itu untuk mereka yang kurang mampu, dengan UKT hanya Rp500 ribu /semester.

Kalau idelanya, kata Surip, sesuai Peraturan Menristekdikti  Biaya Kuliah Tunggal (BKT) itu di PTN  bervariasi tergantung prodi sekitar Rp 18 juta/tahun. Prodi yang butuh biaya mahal itu yang banyak praktik dan laboratorium atau untuk beli peralatan olahraga.

Menyinggung dana sumbangan, disebut Surip, itu khusus untuk jalur Mandiri. Itu besarnya diserahkan kepada calon mahasiswa untuk memilih , mulai 0, Rp 10 juta, Rp 20 juta sampai Rp50 juta.

UKT ini prinsipnya yang kaya membantu si miskin (subsidi silang) . Jadi kalau pun disebut ada yang mahal, sementara orang tuanya miskin. Bisa jadi karena si calon mahasiswa , salah mengisi formulir. Saat mendaftar disebutnya penghasilan orang tua Rp 8 juta. Namun setelah lulus dan di formulir isian disebut penghasilan orangtua Rp 3 juta. Malah dikatakan Surip, ada calon mahasiswa yang protes dari jalur Mandiri pula. (Ir/MSC)

Share:
Komentar

Berita Terkini