Ketua LSM LPPAS RI Akan Terus Memperhatikan & Mengawasi Proyek Pembangunan di Samosir

Editor: mediaselektif.com author photo

MEDIASELEKTIF.COM -Tidak lama lagi Kabupaten Samosir akan menjadi salah satu Kota Wisata prioritas bagi wisatawan Nasional dan Internasional, Untuk mencapai itu Kabupaten Samosir mendapat bantuan Pemerintah Pusat untuk membangun Jembatan Penyebrangan Tanah Ponggol, Pembangunan Water Front City dan pembangunan Menara Pandang Tele.

Agar pembangunan yang sedang berjalan dengan baik Ketua LSM LPPAS RI DPC Kabupaten Samosir Bastian Simbolon terus mengawasi pembangunan yang ada di Samosir, terutama saat ini beliau beserta Tim nya sedang mengamati pembangunan Water Front City, tujuan LSM LPPAS RI melakukan itu agar terlaksananya pembangunan dengan kualitas kerja yang baik, tidak terkesan asal - asalan dan agar terhindar juga dari kemungkinan penyalahgunaan anggaran.

Sebagaimana yang disampaikan oleh Bastian Simbolon selaku Ketua DPC LSM LPPAS RI Kabupaten Samosir saat di wawancarai awak media dilapangan tepatnya di Jl. Sisinga Mangaraja, Kec. Pangururan, Samosir, Selasa (17/01/2023)

"LSM LPPAS RI melakukan ini atas Dasar Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2000, Tentang Tata Cara Peran serta Masyarakat dalam pemberian Penghargaan  dalam Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Maka sebagai Lembaga Swadaya Masyarakat Lembaga Pemantau Pembangunan Dan Aset Republik Indonesia (LPPAS RI), saya dan rekan pengurus lainnya merasa berkepentingan untuk memantau apakah pelaksanaan pengerjaan proyek Water Front City ini sudah dilaksanakan sebagai mana baiknya." terangnya

Lanjut, Bastian Simbolon mengatakan, "Hari ini juga kami datang bersama dengan rekan jurnalis yang sebelumnya bersama mengecek kelapangan dan mendatangi kantor kontraktor PT. Utama Karya (Persero) bersama PT.Betesda Mandiri (HK-BM KSO) yang saat ini mengerjakan Proyek Water Front City dan Menara Tele."

Lanjutnya," tujuan kami kekantor adalah untuk mengetahui siapa pimpinan, pelaksana lapangan yang dapat kami mintai keterangannya atas apa yang kami lihat di lapangan. Namun sangat disayangkan bahwa pihak security tidak bisa memberikan keterangan dan nomor kontak yang bisa kami hubungi. "

" Jadi hari ini saya sempat meminta penjelasan dari salah seorang pekerja dilapangan atas nama Triono. Saya mempertanyakan hal material tanah timbunan yang digunakan untuk pengurukan. Saya sempat menanyakan hal menyangkut material yang harus dipakai untuk pengurukan apakah memiliki spesifikasi atau tidak, beliau menjelaskan bahwa tidak ada spesifikasi untuk tanah urukan.

Mengapa kami tanyakan, karena tanah yang kami lihat digunakan adalah tanah dengan campuran batu batu besar. "

"Selanjutnya kami mempertanyakan hal dari mana sumber material tanah yang mereka pakai untuk menguruk (timbunan), Triono menjawab bahwa tanah ini berasal dari Tele, tepatnya dari lokasi pengerjaan proyek yang sama dengan pengerjaan proyek ini. "

"Akhirnya saya menanyakan apakah di Tele ada lokasi tempat pengambilan Material Galian C yang sudah memiliki izin, bukankah tanah yang dipakai untuk pengerukan ini adalah Galian C. Lalu karena sangat sulit tuk menjawab pertanyaan saya, maka Triono dengan sangat tergesa gesa pergi meninggalkan saya." Bebernya

Ketua LPPAS RI kembali menambahkan dengan apa yang di lihat dan peroleh informasi saat ini, maka Bastian dan Tim melalui Lembaga LPPAS RI, dalam waktu dekat akan segerah menyurati kontraktor pelaksana proyek, yang di duga bahwa material yang mereka gunakan tidak sesuai dengan apa yang tercantum di RAB.

Bastian Simbolon Ketua LSM LPPAS RI dan Tim memastikan akan terus memantau atas pelaksanaan proyek ini sampai selesai, agar Masyarakat terkhusus masyarakat Kabupaten Samosir bisa menerima hasil yang baik dari pembangunan Water Front City yang diberikan Pemerintah Pusat untuk meningkatkan gairah Wisatawan Nasional dan Internasional datang ke Samosir. (HTS/MSC)

Share:
Komentar

Berita Terkini