NGOBROL BARENG LEGISLATOR: “Tantangan Transformasi Digital”

Editor: mediaselektif.com author photo

MEDIASELEKTIF.COM - Transformasi digital telah menjadi fenomena umum yang melintasi berbagai aspek kehidupan manusia di era modern saat ini. Tak hanya mempengaruhi cara berkomunikasi dan bekerja, tetapi juga menciptakan perubahan mendasar dalam struktur sosial, politik, dan ekonomi. 

Menghadapi hal ini, webinar "Ngobrol Bareng Legislator" dipilih dengan tema "Tantangan Transformasi Digital" yang diselenggarakan atas kerjasama antara Direktorat Jenderal Aptika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama dengan Komisi I DPR RI, pada tanggal 22 Maret 2024 melalui aplikasi Zoom dan live streaming di YouTube.

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam beberapa dekade terakhir telah menciptakan revolusi digital yang mengubah cara manusia berinteraksi, bekerja, dan mengakses informasi. Data dari International Data Corporation (IDC) menunjukkan bahwa pada tahun 2020, pendapatan global dari teknologi digital mencapai 1,3 triliun dolar AS, dengan perkiraan pertumbuhan sebesar 5,7% setiap tahunnya.

Namun, di balik kemajuan yang mengagumkan, transformasi digital juga membawa beragam tantangan yang perlu diatasi. Salah satunya adalah kesenjangan digital antara mereka yang memiliki akses dan keterampilan teknologi dengan mereka yang tidak. World Economic Forum (WEF) melaporkan bahwa pada tahun 2020, lebih dari setengah populasi dunia masih belum terhubung dengan internet.

Anggota Komisi I DPR RI H. Anton Sukartono Suratto, M.Si melalui ketnote speechnya mengatakan bahwa Indonesia memiliki peluang dalam era transformasi teknologi dalam meningkatkan segala aspek. 

“Pemerintah Indonesia telah mengandalkan kekuatan transformasi teknologi digital sebagai sarana untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi dan keamanan nasional, meningkatkan pelayanan publik, menutup kesenjangan pembangunan, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia sehari-hari yang berpusat pada penguatan pembangunan di empat pilar yakni pilar infrastruktur digital, pilar ekonomi digital, pilar masyarakat digital, dan pilar pemerintahan digital”, kata Anton.

Beliau menjelaskan tantangan lainnya muncul dalam sektor pendidikan, di mana transformasi digital menghadirkan tantangan tersendiri. Pendidikan jarak jauh menjadi tren yang semakin populer, terutama sejak pandemi COVID-19 melanda. 

Namun, tidak semua siswa memiliki akses yang sama terhadap perangkat dan konektivitas internet yang diperlukan. Laporan UNESCO mencatat bahwa sekitar 500 juta siswa di seluruh dunia tidak memiliki akses ke pembelajaran jarak jauh.

Tak hanya itu, keamanan dan privasi data juga menjadi isu penting. Serangan cyber semakin kompleks dan merugikan, dengan laporan dari Cybersecurity Ventures memperkirakan kerugian ekonomi global akibat kejahatan cyber mencapai 6 triliun dolar AS pada tahun 2021.

Transformasi digital juga membawa dampak sosial dan politik yang signifikan. Penyebaran informasi palsu (hoaks) dan kebencian daring (cyberhate) telah menjadi perhatian serius di banyak negara, mengancam integritas demokrasi.

Pengamat Transformasi Digital, M. Imam Syafi'i, S.Pd., M.M mengungkapkan bahwa transformasi digital juga sudah banyak mengubah pola perilaku masyarakat Indonesia. Dahulu ketika kita ngobrol bersama atau makan bersama itu yang dilakukan adalah makan, tapi sekarang satu tangan itu satu memegang apa namanya kue atau makanan satunya pegang gadget. 

“Jadi gadget itu punya dua dampak positif dan negatif, satu itu bisa mendekatkan yang jauh dan juga tentu saja dampak negatifnya bisa menjauhkan yang dekat,” kata Imam

Oleh karena itu, webinar "Ngobrol Bareng Legislator" dengan tema "Tantangan Transformasi Digital" menjadi forum penting untuk mendalami berbagai aspek transformasi digital dan mencari solusi bersama. Dengan melibatkan legislator, diharapkan dapat ditemukan kebijakan dan solusi yang relevan dengan realitas kontemporer di tengah gejolak transformasi digital yang sedang berlangsung.

Ratna utaminingsih S.Sos. M.Si selaku Woman Enterpreneur lebih menyoroti manfaat dari kemajuan teknologi digital. Ratma mengatakan bahwa internet saat ini sudah kaya akan informasi. Internet bisa menunjang kebutuhan informasi terkait dengan pelajaran, tugas penelitian, jurnal dan lain sebagainya. 

“Jadi memang banyak sekali informasi yang bisa kita dapatkan dengan menggunakan fasilitas internet. Anak-anak mau mencari misalnya tema tentang perekonomian mereka bisa mencari berbagai berita atau makalah-makalah seputar perekonomian atau misalnya membuat ide kreatif, mendapatkan tugas, membuat Apa itu pun banyak bisa dicari dari internet,” kata Ratna.

Melalui diskusi terbuka dan kolaboratif, diharapkan peserta webinar dapat memperoleh wawasan yang lebih luas tentang peran masing-masing dalam menghadapi tantangan transformasi digital ini, serta membantu menciptakan masa depan yang lebih inklusif dan berkelanjutan bagi semua pihak.(Rel/MSC)

Share:
Komentar

Berita Terkini