BPJS Ketenagakerjaan Kisaran Sosialisasikan Perlindungan Sosial Bagi Guru Kemenag Kota Tanjung Balai

Editor: mediaselektif.com author photo

MEDIASELEKTIF.COM - Upaya memperluas jangkauan perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan terus dilakukan BPJS Ketenagakerjaan Cabang Kisaran. 

Salah satunya dengan menyasar sektor pendidikan keagamaan, seperti yang dilakukan pada Selasa (26/5/2025) dalam kegiatan sosialisasi yang ditujukan bagi guru dan tenaga pendidik di lingkungan Kementerian Agama (Kemenag) Kota Tanjung Balai.

Kegiatan yang dipusatkan di Gedung Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tanjung Balai ini menghadirkan para kepala madrasah, bendahara sekolah, serta perwakilan guru dari berbagai tingkat satuan pendidikan Islam. Tujuan dari sosialisasi ini adalah untuk memberikan pemahaman menyeluruh terkait pentingnya perlindungan jaminan sosial bagi para tenaga pendidik, terutama yang belum terdaftar sebagai peserta aktif.

Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Kisaran, Aziz Muslim, dalam sambutannya menyampaikan bahwa guru, baik yang berstatus aparatur sipil negara (ASN) maupun non-ASN, memiliki hak yang sama untuk memperoleh perlindungan sosial kerja.

“Peran guru dalam membangun masa depan bangsa tidak bisa dipungkiri. Karena itu, sangat penting bagi mereka untuk mendapatkan jaminan sosial yang layak, seperti Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM), agar dapat bekerja tanpa rasa cemas, "tegasnya.

Langkah ini juga sejalan dengan kebijakan nasional melalui Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2023 dan Keputusan Dirjen Pendidikan Islam Nomor 2067 Tahun 2025, yang menegaskan pentingnya perlindungan sosial ketenagakerjaan di lingkungan Kemenag.

Sebelum pelaksanaan sosialisasi, tim BPJS Ketenagakerjaan terlebih dahulu mengadakan pertemuan dengan Plt Kepala Kemenag Tanjung Balai, Abdullah Rahim, dan Kasi Pendidikan Madrasah, Ahmad Zais. Keduanya memberikan dukungan penuh atas langkah strategis ini, serta menyatakan kesiapan untuk mengarahkan seluruh madrasah di bawah Kemenag agar berpartisipasi aktif dalam program perlindungan jaminan sosial tersebut.

Para peserta sosialisasi terlihat antusias mengikuti kegiatan yang berlangsung interaktif. Mereka berkesempatan untuk mengajukan berbagai pertanyaan, terutama terkait besaran iuran, prosedur pendaftaran, serta manfaat yang akan diterima peserta program.

Selain menyasar guru tetap, BPJS Ketenagakerjaan juga menaruh perhatian pada keberadaan guru honorer yang selama ini belum secara optimal mendapatkan perlindungan ketenagakerjaan. Melalui pendekatan ini, diharapkan kesenjangan perlindungan dapat segera diatasi.

“BPJS Ketenagakerjaan siap menjalin kemitraan strategis dengan berbagai pihak, termasuk Kementerian Agama, agar seluruh tenaga pendidik di Indonesia, khususnya di bawah Kemenag, bisa merasakan langsung manfaat dari program jaminan sosial,” ujar Aziz menambahkan.

Kegiatan ini menjadi bagian dari misi jangka panjang BPJS Ketenagakerjaan dalam mewujudkan perlindungan sosial yang lebih inklusif dan menyeluruh di berbagai sektor, termasuk dunia pendidikan. Ke depan, agenda serupa akan terus digelar di berbagai kota dan kabupaten sebagai bentuk konkret dari transformasi perlindungan ketenagakerjaan nasional.(SRT/MSC)

Share:


Komentar

Berita Terkini