MEDIASELEKTIF.COM - Bagian nyata dari upaya Pemerintah Kabupaten Batu Bara dalam memberikan perlindungan sosial kepada tenaga pengajar non ASN, yang selama ini berada di garis depan pendidikan tanpa jaminan kerja yang memadai. Sebanyak 2.805 guru honorer di Kabupaten Batu Bara kini resmi terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan.
Penyerahan kartu kepesertaan dilakukan secara simbolis pada Senin (5/5/2025) di halaman Kantor Bupati Batu Bara. Kegiatan ini dihadiri oleh Wakil Bupati Batu Bara, Syafrizal, SE, M.AP, bersama Sekda Norma Deli Siregar dan Kepala BPJS Ketenagakerjaan Kabupaten Batu Bara, Fadli Kurniawan.
Wakil Bupati Syafrizal dalam sambutannya menegaskan bahwa program ini merupakan bagian dari 100 Hari Kerja Bupati Batu Bara yang bertujuan memberikan rasa aman bagi tenaga pendidik honorer. "Mereka memiliki risiko kerja yang sama dengan ASN. Sudah saatnya mereka memperoleh perlindungan melalui BPJS Ketenagakerjaan," ujarnya.
Dengan keikutsertaan dalam program ini, para guru honorer mendapatkan perlindungan dari risiko kecelakaan kerja dan kematian. Diharapkan, jaminan ini dapat meningkatkan ketenangan dan semangat para guru dalam mengemban tugas di ruang-ruang kelas.
Sekretaris Daerah Norma Deli Siregar menambahkan bahwa pemberian perlindungan sosial ini merupakan wujud nyata perhatian pemerintah daerah terhadap pengabdian para guru honorer. "Ini bukan hanya tentang perlindungan finansial, tapi juga soal penghargaan dan pengakuan atas dedikasi mereka," jelasnya.
Kepala BPJS Ketenagakerjaan Kabupaten Batu Bara, Fadli Kurniawan, mengapresiasi sinergi yang terjalin dengan pemerintah daerah. Ia menyatakan kesiapannya untuk terus memperluas cakupan peserta, terutama di sektor pendidikan. “Dukungan Pemkab Batu Bara sangat penting dalam upaya menciptakan lingkungan kerja yang aman dan terlindungi,” ujarnya.
Senada dengan itu, Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Kisaran, Aziz Muslim, juga menyambut positif inisiatif tersebut. “Langkah ini mencerminkan komitmen pemerintah daerah terhadap kesejahteraan tenaga kerja di sektor pendidikan. Kami siap memberikan layanan optimal dan melakukan pendampingan penuh,” kata Aziz.
Ia juga menegaskan bahwa manfaat program ini perlu dipahami secara menyeluruh oleh para peserta. "Kami berharap program ini mampu meningkatkan kualitas kerja para guru karena adanya rasa aman saat menjalankan tugas,” imbuhnya.
Salah satu penerima manfaat Rina, guru honorer di sebuah SD Negeri di Batu Bara, menyampaikan rasa terima kasihnya. “Setelah bertahun-tahun mengabdi, akhirnya kami mendapatkan perlindungan yang selama ini kami harapkan. Ini sangat berarti bagi kami,” ujarnya haru.
Ia juga berharap perhatian seperti ini tidak hanya berhenti pada dirinya, tetapi menjangkau lebih banyak guru, terutama yang bertugas di pelosok daerah. “Semoga pemerintah terus mendukung kami yang berada di ujung tombak pendidikan,” tutupnya.(SRT/MSC)