MEDIASELEKTIF.COM - Hafsah Dilailai Pardosi, S.Pd merupakan seorang guru EKs Tenaga Honorer Kategori (THK) - II MTsN 1 Tapanuli Tengah akhirnya lulus menjadi ASN PPPK pada seleksi tahun 2024 dan sah dilantik pada hari Senin, 26 Mei 2025 kemarin di ruang Aula Bahriyatul Ulum Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah.
Sebagai guru yang telah lama mengabdi, hal ini merupakan berkah yang sangat beliau syukuri dimana telah 20 tahun menjadi pendidik di MTsN 1 Tapanuli Tengah dan 2 tahun sebelumnya telah mengajar di MTs Swasta daerah universitas tempatnya menempuh Pendidikan akhirnya lolos menjadi ASN dan ditempatkan di MTsN 1 Tapanuli Tengah juga.
Kelulusan kali ini merupakan hasil seleksi kesepuluh kalinya yang telah diikuti sejak beliau menjadi pendidik.
Hafsah menceritakan, sejak tahun 2005 berkecimpung menjadi pendidik, ada 5 kali tes CPNS yang telah ia ikuti, 1 kali seleksi pengangkatan CPNS, dan 4 kali tes PPPK. Untuk tes CPNS sendiri ia memang kalah nilai dari peserta yang lolos sampai akhir, sementara untuk pengangkatan CPNS kalah pada seleksi administrasi, dan 3 kali tes PPPK dimana dua tes diantaranya karena kuota terbatas yakni 1 orang dan satu kali tes terakhir ia mengakui salah masuk formasi yakni melalui jalur umum dimana kuotanya hanya 1 sementara ada jalur khusus Eks THK-II yang kuotanya ada 3 dan seharusnya jalur yang dia masuki.
Menjadi satu-satunya guru Eks THK-II yang tersisa di MTsN 1 Tapanuli Tengah bahkan di daerah Kabupaten Tapanuli Tengah, hal ini sempat membuat beliau tidak percaya diri. Dari 6 orang jumlah mereka sebagai guru EKs THK-II di MTsN 1 Tapanuli Tengah, 4 orang lolos pada tahun 2022 dan terakhir teman satu-satunya yang menjadi penyemangatnya sebagai sesama THK-II juga lolos pada tahun 2023 sehingga dirinya benar-benar sendirian menjadi guru EKs THK-II yang belum lolos PPPK.
Hal ini sempat membuatnya pasrah jika tidak ada lagi seleksi untuk PPPK. Namun dukungan dari teman-teman Eks THK-II dan keluarga besar MTsN 1 Tapanuli Tengah serta seiiring berjalan waktu akhirnya beliau bangkit kembali dan terus berusaha meniti karirnya serta semangat mengikuti seleksi yang ada.
Saat ditanya apa yang membuatnya tetap semangat bertahan menjadi guru honorer di usia yang tidak muda lagi, Hafsah menjawab menjadi guru adalah minat, bakat dan cita-citanya yang mengalir dari sosok ayah yang juga seorang guru dan public figure di kampungnya.
Walau sempat diajak oleh sang ibu mengikuti profesinya sebagai pedagang, Hafsah menolak permintaan tersebut karena kecintaan mendidik dan dekat dengan anak-anak adalah hal yang menyenangkan baginya.
“Memilih pendidikan keguruan yakni menjadi guru Bahasa Inggris adalah minat dan cita-cita saya dari dulu sehingga menjadi ASN ataupun tidak saya akan tetap menjadi pendidik sampai akhir hayat,” ungkap ibu satu anak tersebut.
Adapun suka duka selama menjadi guru honor, beliau mengungkapkan gaji kecil yang diterima tidak bisa diharapkan memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dimana honor pertama awal mengajar sebesar Rp. 100.000,-. Hal ini membuatnya memutar otak untuk menambah penghasilan dengan mencari tambahan.
Salah satunya beliau mengadakan program les privat di rumahnya dan antusias warga sekitar menyambutinya dengan memasukkan anaknya berbondong-bondong untuk belajar Bahasa inggris. Selain itu dia juga mencari jam tambahan di sekolah swasta.
Beruntunglah dia lulus menjadi guru sertifikasi pada tahun 2010 dan menjadi guru impassing pada tahun 2011 sehingga kehidupan menjadi guru honor mulai tercerahkan.
Selain menjadi guru bidang study, Hafsah juga memiliki tanggung jawab sebagai kepala perpustakaan MTsN 1 Tapanuli Tengah sejak tahun 2023 dan sampai sekarang. Hal ini dipercayakan oleh madrasah karena beliau merupakan sosok yang dipandang rapi, disiplin, teratur dan mampu mengembannya.
Di luar lingkungan sekolah, Hafsah juga berperan penting dengan aktif di masyarakat sebagai Ibu Wakil Ketua PKK Kelurahan Pasar Batu Gerigis mendampingi sosok sang suami yang merupakan seorang PNS pegawai pemerintahan yang menjabat sebagai sekretaris di kelurahan tersebut. Jabatan ini diembannya sejak tahun 2014 sampai dengan sekarang.
Menjadi ASN PPPK ini akan membuatnya lebih meningkatkan kinerja karena telah diamanahkan sebagai pegawai pemerintahan yang harus bersinergi untuk kemajuan Pendidikan khususnya di MTsN 1 Tapanuli Tengah.
“Saya akan menerapkan program mahir berbahasa inggris kepada anak-anak didik dalam Daily Conversation dan mudah-mudahan progres sederhana ini akan terus berkembang dan maju sehingga bahasa inggris menjadi bagian bahasa sehari-hari dalam kehidupan siswa MTsN 1 Tapanuli Tengah,” ungkapnya.(Rel/MSC)