MEDIASELEKTIF.COM - Universitas Royal Kisaran tengah mempersiapkan langkah strategis untuk memberikan perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan bagi 600 mahasiswanya yang akan mengikuti program magang.
Upaya tersebut dilakukan melalui koordinasi intensif bersama BPJS Ketenagakerjaan Cabang Kisaran, pada Kamis (11/12/2025) sebagai bagian dari pemanfaatan program Manfaat Layanan Tambahan (MLT).
Koordinasi ini mencakup rencana pendaftaran seluruh mahasiswa magang ke dalam program perlindungan BPJS Ketenagakerjaan serta agenda sosialisasi dan aktivasi Jamsostek Mobile (JMO).
Kegiatan tersebut dijadwalkan berlangsung pada 29 Desember 2025, sekaligus membahas penandatanganan memorandum of understanding (MoU) terkait pelaksanaan perlindungan selama kegiatan magang berlangsung.
Rektor Universitas Royal Kisaran, Wan Mariatul Kifti, S.E., M.M, menyambut baik rencana kerja sama ini dan menegaskan pentingnya jaminan perlindungan bagi mahasiswa.
“Perlindungan BPJS Ketenagakerjaan menjadi kebutuhan penting bagi mahasiswa magang. Mereka bekerja di lapangan, berinteraksi langsung dengan dunia industri, sehingga perlu jaminan apabila terjadi risiko kerja. Universitas Royal berkomitmen memberikan fasilitas terbaik agar mahasiswa aman dan terlindungi,” ujarnya.
Pertemuan koordinasi tersebut turut dihadiri Ester Sijabat, Kepala Bidang Pelayanan, dan Ruby Hacidi, Kepala Bidang Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan Cabang Kisaran.
Secara terpisah, Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Kisaran, Aziz Muslim, menegaskan komitmen pihaknya dalam mendukung kolaborasi ini.
“BPJS Ketenagakerjaan siap memberikan perlindungan penuh kepada mahasiswa magang Universitas Royal. Program ini bukan hanya kewajiban, tetapi investasi keamanan bagi generasi muda yang sedang mempersiapkan diri memasuki dunia kerja,” ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa melalui aktivasi aplikasi JMO, mahasiswa akan lebih mudah memantau status kepesertaan, manfaat program, hingga pengajuan klaim apabila diperlukan.
Kerja sama antara Universitas Royal Kisaran dan BPJS Ketenagakerjaan ini diharapkan menjadi model kolaborasi pendidikan–ketenagakerjaan yang mampu memperkuat kualitas pengalaman magang sekaligus memberikan rasa aman bagi mahasiswa selama menjalani praktik di lapangan.(SRT/MSC)
