UTAMAKAN: Anggota DPRD
Kota Medan Komis D Paul Mei Anton Simanjuntak minta, Kadis PU Khairul Syahnan
Harahap utamakan jalan rusak diperbaiki, Kamis (23/8/2018).(foto: Ist/MS)
|
MEDIASELEKTIF.COM - Dinas Pekerjaan Umum (PU)
Kota Medan diminta untuk memprioritaskan jalan yang rusak parah untuk
diperbaiki, bukan malah sebaliknya, jalan masih layak pakai, tapi diperbaiki agar Kota Medan tidak lagi
disebut sebagai kota sejuta lubang.
Ini
ditegaskan, anggota Komisi D DPRD Kota Medan, Paul Mei Anton Simanjuntak
mengaku ragu terhadap kinerja Kepala Dinas PU Kota Medan, Khairul Syahnan yang
tidak turun langsung ke lapangan, untuk meninjau jalan mana yang benar-benar
rusak untuk segera diperbaiki,”tegasnya kepada wartawan Kamis (23/8/2018) di
Gedung DPRD Medan.
Akibatnya,
menurut Paul Mei menambahkan Dinas PU Kota Medan tidak memiliki proyeksi yang
jelas, jalan mana yang harus diperbaiki terlebih dahulu.
“Saya
ragu, apakah Kadis ini sudah turun ke lapangan. Karena saya lihat, di Jalan
Bhayangkara itu masih bagus dan masih layak pakai, tapi kenapa bisa masuk ke
dalam kategori jalan yang akan diperbaiki,” ungkapnya memberikan contoh saat
Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi D DPRD Kota Medan bersama Dinas PU Kota
Medan di gedung DPRD Kota Medan .
Begitu
sebaliknya, Paul Mei kembali menambahkan Jalan GB Yoshua Medan tidak termasuk
ke dalam kategori jalan yang sudah ditenderkan untuk diperbaiki di 2018.
Padahal, kawasan jalan tersebut sudah rusak parah.
“Janganlah
jalan yang masih bagus diperbaiki. Ya, tetap sajalah Kota Medan disebut kota
sejuta lubang. Soalnya, jalan yang rusak parah tidak diperbaiki. Kenapa pas di
zaman Rahudman dan Abdillah jadi Walikota tidak ada istilah jalan sejuta lubang
ini. Harapan kami, tolong profesional lah,” ungkapnya.
Kadis
PU Kota Medan, Khairul Syahnan mengungkapkan Jalan Bhayangkara sudah dilelang,
karena kawasan jalan itu akan dilebarkan. Sedangkan Jalan GB Yoshua belum bisa
dilelang untuk diperbaiki karena pihaknya telah mengecek dibawah Jalan GB
Yoshua itu terdapat jalur pipa saluran limbah.
“Dibawahnya
itu ada jalur saluran limbah dan rencananya mau kami beton dulu pondasi
jalannya, biar stabil,” paparnya.
Namun,
Khairul Syahnan mengakui bahwa masih banyak jalan yang rusak di Kota Medan
belum bisa dilelang proyek pengerjaan pembangunannya. Dari total Rp 700 milyar
anggaran perbaikan jalan di Kota Medan, Dinas PU Kota Medan, baru melelang Rp
154 milyar proyek perbaikan jalan.
“Memang,
usulan-usulan dewan untuk memperbaiki jalan rusak saat reses, banyak yang belum
bisa ditampung. Tapi, kalau itu tidak bisa ditampung di PAPBD tahun ini, kita
akan masukkan di APBD 2019 nanti,” paparnya.(MS/ZAL)