Hal ini diketahui dari hasil pemeriksaan internal yang dilakukan Pertamina pascainsiden terbakarnya mobil tangki pengangkut BBM jenis Pertalite tujuan SPBU Jalan Letjen Jamin Ginting Medan, pekan lalu.
Demikian Unit Manager Comm, Rel and CSR MOR I Roby Hervindo kepada wartawan, Rabu (12/8/2020).
Dikatakannya, pihak Elnusa selaku pengelola, telah melaporkan hasil pemeriksaan internal kepada pihak kepolisian.
"Saat ini, kedua awak mobil tangki tersebut tidak bisa ditemui di kediamannya. Diindikasikan keduanya telah melarikan diri," tukasnya.
Meski demikian, ungkapnya, Elnusa terus berkoordinasi dengan kepolisian untuk mencari kedua terduga pelaku "kencing" BBM.
Lebih lanjut ia juga menyampaikan Pertamina sudah menerapkan sistem untuk mencegah kegiatan penyelewengan. "Di antaranya dengan memasang GPS pada setiap mobil tangki (MT), sehingga pergerakan MT terus termonitor," paparnya.
Lokasi-lokasi yang sudah ditengarai sebagai titik "kencing" BBM ditandai dalam sistem. "MT yang kedapatan berhenti di titik2 tersebut, kepada AMTnya dikenakan sanksi," tegasnya seraya mengungkapkan hanya saja titik-titik "kencing" BBM tersebut kerap berpindah.
Sebelumnya, Pertamina MOR I Medan masih menyelidiki penyebab terbakarnya mobil tanki Pertamina pengangkut bahan bakar minyak (BBM) Pertalite di Jalan Titi Pahlawan Paya pasir Kecamatan Medan Marelan, Kamis (6/8/2020) sekitar pukul 12.45WIB.
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian yang menyebabkan kerugian ratusan juta rupiah.
Ia mengutarakan mobil tanki tersebut mengangkut BBM jenis produk Pertalite sebanyak 24 kilo liter (KL) dengan tujuan SPBU 14.203.199 di Jalan Jamin Ginting.
Dikatakannya, kedua awak tanki nopol BK 9229 CN tidak mengalami luka. (Irn/MSC)
