Debat Kandidat Putaran II, Paslon 2 Soroti Kinerja Pemko Medan

Editor: mediaselektif.com author photo

MEDIASELEKTIF.COM - Debat kandidat Pilkada Kota Medan putaran kedua di Hotel Grand Mercure Angkasa Medan, Sabtu (21/11/2020) berlangsung alot di mana dari awal debat mulai dari penyampaian visi dan misi, saling bertanya hingga closing statement, di mana pasangan nomor urut 1 Akhyar Nasution-Salman Alfarisi menyampaikan prestasi dan kinerja yang baik yang selama ini dicapai Kota Medan. Sedangkan pasangan nomor urut 2 Bobby Afif Nasution-Aulia Rachman cenderung menyerang dan menjadikan hal itu dan mengungkapkan keburukan serta kemunduran Kota Medan.

Pasangan Akhyar Nasution-H Salman Alfarisi menyampaikan Kota Medan pada tahun 2017 sampai tahun 2020 mendapat penghargaan zona hijau dari Ombudsman artinya pelayanan kita semakin baik 2019. "Kita mendapat penghargaan keterbukaan informasi dari Komisi Informasi Publik. Jadi semua prestasi ini semuanya sangat membanggakan. Kita juga terbaik dalam penyaluran kredit ultra mikro.  Jadi pemerintah Kota Medan ini sangat peduli dengan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) kita mendapatkan penghargaan itu," tukasnya seraya menyampaikan pilkada kali ini harus menjadi pilkada harapan masyarakat Kota Medan.

Dikatakan Akhyar yang juga Plt Walikota Medan, pesta demokrasi harus membahagiakan harus membuat kita gembira. Jangan sampai ada yang tertekan ada yang merasa harapannya tidak bisa disampaikan.

"Kita semua sangat berharap kota Medan menjadi kota yang nyaman dan membahagiakan keluarganya harus tercipta dengan pemilihan pemimpin Kota Medan pada 2020 ini," paparnya.

Sedangkan pasangan nomor 2 M Bobby Afif Nasution-Aulia Rachman mengutarakan sudah bertahun-tahun Medan dilanda banjir, jalan kita terus berlubang, sampah berserakan di mana mana. Sudah bertahun-tahun korupsi terjadi di Kota Medan.

"Akibat lamanya seolah-olah ini sudah menjadi terbiasa," ungkap Bobby sembari mengajak masyarakat Kota Medan  guna menghentikan hal itu.

Di mana dengan Pilkada Medan yang tinggal 18 hari lagi, ungkapnya, masyarakat Kota Medan memiliki pilihan 18 hari lagi.

Masyarakat Kota Medan menentukan pemimpinnya hari lagi masyarakat kota Medan menentukan nasib masyarakat Kota Medan.

"Mari kita sama-sama semua berkolaborasi untuk mewujudkan Medan Berkah di mana kita sama-sama datang ke TPS 9 Desember 2020 dengan tetap ikuti protokol kesehatan menggunakan masker bersama-sama kita rubah Kota Medan. 

Dalam debat sesi V tanya jawab paslon, di mana Akhyar menanyakan dari mana datangnya terkait anggaran APBD Kota Medan Rp30 triliun. Bobby menjawab kalau Rp30 triliun merupakan kalkulasi kepala daerah memimpin selama lima tahun ,di mana pertahunnya APBD Kota Medan Rp6 triliun.

Hal ini sanggah Akhyar jika APBD Kota Medan pertahunnya berfluktuasi di mana tahun 2016 realisasi APBD Kota Medan sekitar Rp4,3 triliun, tahun 2017 realisasi APBD kota Medan sekitar Rp4,4 triliun. 2018  realisasi APBD kota Medan sekitar 4,25 triliun, tahun 2019 sekitar 5,05 triliun. Ini baru empat tahun anggaran itu hanya Rp18 triliun.

"APBD Kota Medan bisa kita lihat tinggal buka website Pemko Medan. Ini bukti transparansi anggaran kita. Semua anggaran itu ada tercantum. Jadi data-data yang tidak benar itu harus kita perbaiki. Kita ingin menjadi pemimpin di Kota Medan menyampaikan hal yang benar jadi jangan berdasarkan perkiraan tapi baik kata sebagai pemimpin bekerjalah," tegasnya.

Kemudian Bobby membalas bertanya terkait flying garden atau rooftop yang disebut bisa mengendalikan banjir. Menantu Presiden Jokowi ini penasaran bagaimana flaying garden bisa mengendalikan banjir. Setahunya ini untuk mengendalikan polusi udara. "Yang bisa mengendalikan banjir kalau drainase berjalan baik," ungkapnya.

Hal itu, lalu dijawab Akhyar yang mengutarakan dalam membuat flaying garden, tanah dinaikkan ke atas atap bangunan. Jika hujan, tanah ini menyerap air sehingga debit air yang turun berkurang banyak. Air yang terserap itu lalu dialirkan ke drainase.

Dalam debat kali ini banyak lagi yang disampaikan pasangan nomor 1 termasuk keberhasilannya selaku Plt Walikota Medan dalam mengendalikan bencana Pandemi Covid-19 di Medan dengan mengeluarkan sejumlah perda. "Saat ini angka penderita Covid-19 cenderung landai dan menurun," ungkapnya. Sedangkan pasangan Bobby menyoroti terkait maraknya korupsi dan banjir khususnya di kawasan Medan Utara yang tak kunjung selesai.

"Kalau kita bisa membersihkan birokrasi dari korupsi saya yakin bantuan dari pusat akan mengalir untuk pembangunan daerah kita ini, untuk semakin baik," ucap Bobby. 

Di penghujung debat, suami Kahiyang Ayu sempat mempertanyakan terkait Medan Clean Track yang tak kunjung dijawab pasangan Akhyar Nasution-Salman Alfarisi. (Irn/MSC)



Share:
Komentar

Berita Terkini