Hal ini berdasarkan data base daftar 2 persen ilmuan yang berpengaruh di dunia yang dirilis John Loannidis, Jeroen Baas dan Kevin Boyack pada November 2020 lalu.
Salah satu ilmuwan tersebut Dr Arridina Susan dosen jurusan Teknik Mesin Polmed. Beberapa media internasional ramai memperbincangkan mengenai daftar tersebut.
Dr Arridina Susan salah satu yang disorot karena masuk jajaran ilmuwan paling berpengaruh di dunia di bidang bahan bakar alternatif dari limbah sebagai bahan baku biodiesel. Arridian merupakan satu satunya wakil Politeknik dalam daftar 40 orang ilmuwan di Indonesia selebihnya berasal dari Universitas.
Dr Arridina Susan adalah dosen jurusan Teknik Mesin berpangkat Associate Professor (lektorkepala) Polmed. Arridina Susan lahir di Pematang Siantar 23 Januari 1981. Ia menamatkan S1 Teknik Mesin dari Universitas Andalas, S2 dan S3 diraih di University Malaysia. Peminatan penelitiannya berfokus pada bahan bakar alternatif dari limbah sebagai bahan baku biodiesel. Arridina telah menerbitkan lebih dari 50 artikel yang mempunyai pengaruh pada jurnal ISI Web of Science dalam waktu 5 tahun terakhir.
Arridina Susan salah dosen paling produktif di Polmed, sejumlah penghargaan diraihnya, bahkan, pada 2019, ia memperoleh penghargaan dari Menristekdikti sebagai pakar Klinik Artikel Ilmiah Nasional.
Demikian Direktur Polmed Abdul Rahman Dalimunthe MSi kepada wartawan ketika ditemui, Kamis (3/12/2020).
Ia menyatakan bangga dan menyambut baik prestasi ditorehkan salah satu dosen terbaik Polmed.
"Indonesia bangga dan Polmed bangga.Saya berharap raihan saudari Arridina ini dapat memotivasi dosen lainnya untuk menghasilkan karya dan penelitian ilmiah berskala nasional dan international," paparnya.
Ia mengatakan, ke depan pihaknya akan berupaya menambah anggaran sebagai reward bagi peneliti-peneliti yang menghasilkan karya bereputasi nasional dan internasional.
Seperti prestasi ditorehkan Dr Arridina Susan. Ia mewakili Politeknik Indonesia masuk daftar ilmuwan paling berpengaruh di dunia. Sementara itu, Dr Arridina Susan mengaku, bangga juga bisa masuk dalam jajaran ilmuan dunia.
"Tentunya dengan masuknya kita dalam jajaran kelas dunia akan memberi dampak positif bagi Polmed. Paling tidak kini Polmed sejajar dengan universitas dunia lainnya," tutur Arridina Susan. Ia mengatakan, daftar ilmuan dunia dirilis November 2020. Arridina Susan berharap kawan- kawan terus bekerja keras lagi. "Kita tunjukkan bahwa kita dari Politeknik mampu bersaing di dunia," tuturnya. (Irn/MSC)
