MWA Lantik Rektor USU Terpilih

Editor: mediaselektif.com author photo

MEDIASELEKTiF.COM - Siang ini, Majelis Wali Amanat (MWA) memutuskan akan melantik Dr Muryanto Amin SSos MSi menjadi Rektor Universitas Sumatera Utara (USU) periode 2021-2026 menggantikan rektor sebelumnya Prof Runtung Sitepu SH MHum di gedung D Kemendikbud RI Jakarta, Kamis (28/1/2021) sekitar pukul 14.00WIB.

Hal ini berdasarkan hasil rapat pleno yang dipimpin Ketua MWA Dr Nurmala Kartini Pandjaitan Syahrir secara zoom yang diikuti anggota MWA termasuk anggota ex officio Kemendikbud yang diwakili Sekjen Prof Ainun Na'im dan Gubsu H Eddy Rahmayadi serta sejumlah anggota MWA lainnya, Rabu (27/1/2021) pagi. Rapat itu tanpa diikuti exofficio Rektor USU Prof Dr Runtung Sitepu SH MHum dan Sekretaris MWA Prof Dr dr Guslihan.

"Pelantikan direncanakan Kamis (28/1) pukul14.00WIB di aula D Kemendikbud RI Jakarta," ujar anggota MWA Prof Hasyim Purba kepada wartawan ketika dikonfirmasi saat hendak bertolak ke Jakarta, Rabu (27/1/2021).

Dalam rapat itu, selain membincangkan terkait persiapan pelantikan, sebelumnya Sekjen Kemendikbud mengklarifikasi Keputusan Rektor (Keprek) Nomor 82/UN5.1.R/SK/KPM/2021 tentang Penetapan Sanksi Pelanggaran Norma Etika Akademik/Etika Keilmuan dan Moral Sivitas Akademika Atas Nama Dr Muryanto Amin SSos MSi dalam Kasus Plagiarisme, tanggal 14 Januari 2021.

"Menurut Kemendikbud SK Rektor No.82 mengandung kesalahan prosedural dan kesalahan substansial karena bertentangan dengan peraturan yang lebih tinggi," ujar Hasyim yang juga Ketua MD KAHMI Medan.

Dalam kesempatan itu, ia mengajak semua pihak menjaga kondusifitas USU. Kemendikbud RI merupakan institusi atasan dari semua perguruan tinggi di lingkungan Kemendikbud termasuk USU. 

"Karena itu apa yang sudah diputuskan dan diarahkan kementerian agar dipatuhi dan didukung semua pihak terutama civitas akademika USU untuk kemajuan dan kejayaan USU sebagai universitas Kebanggaan Sumut. Kita harapkan rektor baru dapat merangkul dan memajukan semua potensi USU untuk mewujudkan visi, misi USU dan kemajuan masyarakat Sumut dan kemajuan bangsa Indonesia," paparnya seraya menyatakan USU milik bersama dan harus kita majukan bersama.

Sedangkan anggota MWA Gubsu H Eddy Rahmayadi usia mengikuti Rapat MWA USU membenarkan hasil rapat MWA itu, sebut Gubernur Edy, menyetujui pelantikan calon rektor terpilih Dr Muryanto Amin, sebagai Rektor USU periode 2021-2026.

"Nah sekarang sudah diputuskan besok (Kamis) dilantik Pukul 14.00WIB. Kita harus loyal. Untuk itu sama-sama kita kembalikan tugas USU, tugas USU itu proses belajar mengajar," paparnya seraya berharap konflik yang muncul di USU segera selesai.

Meski demikian ungkap, Edy Rahmayadi lagi, pelantikan baru bisa dilakukan setelah dicabutnya SK Rektor USU Nomor: 82/UN5.1.R/SK/KPM/2021 tentang Penetapan Sanksi Pelanggaran Norma Etika Akademik/Etika Keilmuan dan Moral Sivitas Akademika Atas Nama Dr Muryanto Amin SSos MSi dalam Kasus Plagiarisme, tanggal 14 Januari 2021.

"Begini, untuk dia dilantik harus ada pencabutan surat keputusan rektor. Kalau itu tidak dicabutkan tidak bisa. Nah inilah dalam proses sampai besok," paparnya.

Secara terpisah, angota MWA Abdul Hakim Siagian mendukung penuh pernyataan Gubsu. Demikian juga pernyataan Sekretaris MWA USU Prof Guslihan yang mengakui tidak mengikuti rapat. Ia mengatakan besok direncanakan pelantikan rektor terpilih. Meskipun demikian sependapat dengan Gubsu yang menyatakan jika Keprek Nomor 82 tidak dicabut bagaimana mau dilantik. "Sebab SK Rektor USU itu final dan mengikat," tukasnya.

Sedangkan Rektor USU Prof Dr Runtung Sitepu SH MHum ketika dihubungi Rabu sore menyatakan Keputusan Rektor Nomor 82/2021 yang dikeluarkannya merupakan objektif karena bukan hanya dari sudut pandang dia tetapi juga ada pendapat para ahli.

"Pandangan ini saya pertanggungjawaban dunia akhirat keputusan saya ini. Keputusan ini objektif sesuai pandangan para ahli," tegasnya sembari menyampaikan jika ada yang ingin menganulir silahkan tetapi kita lihat dulu. Tetapi jika kita melihat dari pernyataan Sekjen Kementerian yang menganulir, ia mungkin menganggap self plagiarisme bukan pelanggaran. Dicontohkannya etika masyarakat Karo yang melarang sesuatu, tetapi ditempat lain belum tentu.

Menurutnya selaku ahli hukum, seharusnya untuk menganulir suatu perkara seharusnya MWA membentuk tim. Hadirkan ahli yang independen dan punya kompetensi di bidang publikasi ilmiah.

"Itu yang diharapkan jangan asal anulir-anulir saja. Tidak ada yang menyalahkan saya menjatuhkan sanksi atau membantah plagiarisme. Jika ada yang merasa itu bukan plagiat silahkan," paparnya seraya menyatakan kalau untuk menegakkan kebenaran risiko siap diterimanya.

Ketika disinggung rencana pelantikan rektor besok, mantan Dekan Fakultas Hukum USU ini mengutarakan ia tidak bisa berkomentar karena itu merupakan kewenangan MWA. "Jika itu yang terbaik menurut MWA. Kita persilahkan saja. Karena rektor tidak sampai masalah pelantikan rektor hanya penegakan pelanggaran etika di USU," paparnya.

Sementara itu, Juru Bicara Rektor terpilih Dr Muryanto Amin mengapresiasi keputusan Kemendikbud dalam Rapat MWA mengakhiri semua tuduhan dan dakwaan  terkait plagiarisme dan membuat posisi hukum Dr Muryanto Amin "clear" sehingga besok layak dilantik MWA di kementerian. 

"Jadi hal ini tidak lagi menjadi perdebatan di ranah publik dan bagi kalangan USU. Ini bisa menjadi titik balik yang penting untuk sama-sama kembali menatap dan membangun USU kedepan menjadi lebih baik," paparnya.

Ia mengharapkan kedepannya, tidak ada lagi pro dan kontra dan kita berharap semua unsur atau organ baik MWA dan Senat akademik patuh pada keputusan Kemendikbud.

MA mengharapkan ini menjadi babak baru untuk USU ke depan menjadi lebih baik.

Dalam kesempatan itu, ia juga menyampaikan rapat ini juga membantah kalau MWA tidak akan melantik MA besok. Sebab dalam rapat tadi dihadiri langsung dihadiri Ketua MWA. Kemudian surat undangan pelantikan juga sudah disebar kesemua pihak yang langsung ditandatangani Ketua MWA.

Terkait peserta yang diundang sebanyak 60 orang karena masih dalam Covid-19. Selain MWA dan Senat Akademik pelantikan ini juga akan dilaksanakan berbagai kalangan di USU.

"Kami berharap 21 anggota MWA menghadiri pelantikan ini," ungkap.

Dalam kesempatan itu ia juga mengimbau kepada seluruh civitas akademika USU bisa tenang karena persoalan sudah selesai dan tidak perlu ada bantahan di media.

"Diharapkan semua undangan baik MWA dan Senat Akademik serta berbagai pihak lainnya bisa hadir dengan demikian akan nampak kembali kekompakan USU yang selama dua bulan ini sudah tercabik akan polemik ini," harapnya. (Irn/MSC)



Share:
Komentar

Berita Terkini