MEDIASELEKTIF – Ustad Abdul Somat atau lebih dikenal dengan sebutan UAS beserta rombongan, pada Rabu (9/6/2021) berkunjung ke rumah dinas Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Jalan Jenderal Sudirman Medan dengan agenda silaturrahmi sekaligus makan siang bersama.
UAS
yang hadir menggunakan pakaian batik hitam bercorak merah sedangkan rombongan
lainnya juga berpakain batik namun bercorak coklat putih, terlihat akrab saat
berjalan bersama Gubernur Edy Rahmayadi yang terus mendampinginya hingga menuju
kenderaan, untuk meninggalkan rumah dinas, sekira pukul 16.00 WIB.
Sebelum,
meninggalkan rumah dinas kepada wartawan UAS sempat menegaskan kunjungannya
tersebut bersifat silaturrahmi, mengingat Provinsi Sumatera Utara (Sumut) dirinya
seperti pulang ke kampung halaman.
”Saya
ke Sumut ini balek ke kampung halaman saya, saya lahir disini besar disini
sekolah di Mualimin Alwasliyah dari tahun 1990 – 1995 maka jatah saya setahun
kemari tiga kali, setiap bulan sekali saya kemarin dan setiap 4 bulan sekali
selaturahim kepada masyarakat secara umum lewat pengajian tetap dengan protokol
kesehatan berjumpa dengan tokoh-tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, dan
termasuk bersilaturahim dengan pemimpin (Gubernur) kita di Sumut,” ujar UAS didampingi Edy
Rahmayadi beserta sejumlah OPD di jajaran Pemprov Sumut.
Artinya,
UAS menegaskan kehadirannya di rumah dinas gubernur ini tidak ada kaitannya
denga agenda politik apa pun.
“
Saya ustad tidak pernah politik praktis, saya bukan anggota legislatf bukan
orang partai datang menasehati umat, tausiyah ceramah, hanya itu saja,” ucapnya
menjawab wartawan saat disinggung kehadirannya itu dalam kaitan agenda politik
di tahun 2024.
Menariknya
UAS justru memuji Provinsi Sumut adalah contoh model membangun kebhinekaan.
Karena, sejak zaman kesultanan deli orang-orang datang kemari, baik dari pulau
jawa datang kemari,”Dari India, ada kampong madras, orang tionghoa ada kampong pecinan,
kerukunan yang luar biasa. Mari kita jaga kerukunan, karena cita-cita kita besar
kita dibangun berdasarkan bhineka tunggal ika, mudah-mudahan Sumut menjadi contoh
model kerukunan multi etni multi suku di Indonesia,” paparnya memberi pujian.(Cok/MSC)