Kadispora Sumut Katakan Pembangunan Venue Sport Center PON 2024, Telan Biaya Rp427 M

Editor: mediaselektif.com author photo

MEDIASELEKTIF.COM – Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Tuahta Saragih mengatakan untuk pembangunan venue di Sport Centre bagi kesiapan sebagai tuan rumah PON XXI 2024, total anggaran disiapkan dari APBD Provinsi Sumatera Utara (Sumut) sekira Rp427 miliar. Pada tahun pertama sebesar Rp65 Miliar, kemudian di 2023, dianggarkan kembali sekitar Rp362 Miliar.

"Untuk pembangunan venue di sport center, dilaksanakan LPSE dalam wakti dekat ditetapkan pemenangnya," kata Tuahta Saragih di ruang Rapat III, lantai 2 Kantor Gubernur, Rabu (3/8/2022) didampingi Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumut, John Ismadi Lubis dengan fasilitator, Plt Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kaiman Turnip.

Lebih lanjut, dikatakan Tuahta berkenaan kesiapan sebagai tuan rumah PON XXI 2024, untuk 34 cabor, dimana acara puncak (penutupan) akan berlangsung di stadion Sport Centre, Deliserdang. Adapun lima target sukses sebagaimana disampaikan sebelumnya yakni suskes penyelenggaraan, prestasi, administrasi, pemberdayaan ekonomi kemasyarakatan, serta pemanfaatan fasilitas pasca event.

“Ini menjadi tugas besar karena mengumpulkan orang dengan jumlah banyak. Makanya membutuhkan sistem terukur yang sistematis serta terkoodinir dengan baik. Begitu juga beberapa venue yang setelah digunakan saat PON, bisa dimanfaatkan dengan baik (tidak terbengkalai),” sebutnya.

Adapun, pelantikan Panitia Besar (PB) PON merupakan satu langkah besar bagi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut untuk melakukan langkah selanjutnya. 

"Pertama kita akan merumuskan logo dan maskot. Kalau logo kita akan berdiskusi dengan Aceh, karena ini harus mewakili dua provinsi. Namun kalau maskot, kita akan mendiskusikannya di internal provinsi. Kemudian target dalam dua bulan kedepan, sudah bisa kita dapatkan maskot, sehingga nanti di awal2023 sudah bisa kita sosialisasikan,” jelas mantan Kasatpol PP Provsu ini.

Sedangkan terkait lokasi pelaksanaan pertandingan, di awal penentuannya ada di 6 (enam) kabupaten/kota yaitu Kota Medan, Binjai, Deliserdang, Serdangbedagai, Simalungun dan Tebingtinggi. "Tetapi nanti kita akan memanggil kembali mereka untuk kesiapannya, dan masih dinamis. Seperti beberapa kabupaten yang mengajukan permintaan tempat pelaksanaan pertandingan,” tambahnya.

Tuahta mengatakan bahwa setiap daerah yang ingin menjadi tempat pelaksanaan pertandingan cabor di PON, harus menyediakan segala sesuatu yang berasal dari APBD sendiri sebagai konsekwensi kesiapan kabupaten/kota. Termasuk pertimbangan jarak antara penginapan dengan lokasi pertandingan, harus berada di bawah satu jam perjalanan.

“Diperkirakan akan ada 70 ribu-an orang yang akan masuk ke Sumatera Utara, selain pejabat tinggi. Terutama saat acara penutupan PON nantinya. Karena itu, kita akan sampakan secara rutin setiap perkembangan persiapan PON XXI 2024 kepada masyarakat,” katanya.

Sementara, Ketua KONI Sumut, John Ismadi Lubis optimis menorehkan catatan penting pada perhelatan PON 2024 terus dipegang oleh Sumut sebagai tuan rumah. Di antaranya sukses dalam penyelenggaraan, prestasi, pemberdayaan ekonomi hingga pascaevent. Komitmen tersebut juga akan menguji pembinaan atlet ‘asli’ daerah tanpa membeli pemain dari luar provinsi.

Menurut John, komitmen untuk menguji kemampuan atlet ‘asli’ hasil pembinaan sendiri ditegaskan oleh Gubernur Sumut Edy Rahmayadi dalam berbagai kesempatan. Karena itu, target lima besar pada PON XXI 2024 harus diraih dengan mengandalkan putra-putri dari dalam provinsi sendiri.

“Pak Gubernur menegaskan bahwa kita memang harus mengandalkan atlet dari dalam provinsi sendiri. Sebagai tuan rumah, Gubernur sudah minta agar semua cabang olahraga (cabor) tidak berbuat curang, jangan beli atlet. Tetapi kalau ada atlet Sumut yang mau pulang kampung, kita akan siapkan. Target kita lima besar,” jelas John.(Cok/MSC)

Share:
Komentar

Berita Terkini