MEDIASELEKTIF.COM - Anak buah Hana Nelsri Kaban (HNK), Ketua YPDA versi akta 02/2025 kembali membuat ulah. Jika minggu lalu gangguan dialami oleh mahasiswa F. Ekonomi yang dilakukan oleh dosen bernama RB. Napitupulu, kali ini dosen bernama Iwan Susanto Simarmata.
Dosen FKIP ini mencoba untuk menggagalkan seminar hasil (Semhas) atas 8 mahasiswa FKIP UDA, Senin (4/8/2025) dengan alasan civitas akademik yang melakukannya ilegal. Alasannya, mereka tidak punya surat keputusan (SK) dari Ketua YPDA versi Hana Nelsri Kaban.
Mendengar hal itu Dekan FKIP Rosma Nababan menjawab jika dirinya juga punya SK yang ditandatangani Rektor UDA DR. Lilis Gultom seraya menunjukkan SK-nya.
"Bapak keluar dari ruangan ini, mahasiswa mau seminar, jangan bapak ganggu," kata Rosma didampingi dosen lain yakni, Jelita Panjaitan , S.Pd., M.Pd (Wakil Dekan 1), Rameyanti Tampubolon l, S.Pd. M.Pd (Wakil Dekan 3) dan Dr. Pardamean Malau.
Selain Rosma, Rektor UDA DR. Lilis Gultom juga turun tangan menghalau Iwan Susanto agar tidak mengganggu jalannya seminar.
"Silahkan keluar dari ruangan, kita bicara di luar, jangan mengganggu mahasiswa," kata Lilis.
Selain Rektor, Dekan dan para Wakil Dekan F. KIP kedelapan mahasiswa yang akan menghadapi seminar juga merasa terganggu dan meminta Iwan Susanto untuk keluar ruangan.
Merasa tidak dikehendaki keberadaannya di dalam ruangan akhirnya Iwan keluar ruangan dan mahasiswa bisa melakukan seminar dengan para dosen pembimbing dan dosen pengujinya.
Menanggapi gerakan-gerakan yang menghambat proses belajar mengajar di UDA yang dilakukan anak buah Hana Nelsri Kaban, Rektor UDA DR. Lilis Gultom sangat menyayangkannya. "Kita merasa aneh, masa seorang dosen sampai hati menghambat proses belajar mengajar. Seminar hasil ini adalah salah satu prosesnya, kok malah dihalang-halangi dengan bermacam-macam dalih," ucapnya kepada wartawan.
"Saya berharap semua dosen di UDA bersikap profesional. Bekerjalah sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya masing-masing. Mari kita hantarkan mahasiswa kita ke pintu gerbang kesuksesan. Kita jadikan mereka menjadi wisudawan yang siap pakai," tutupnya.(Moe/MSC)