MEDIASELEKTIF.COM - Pemandangan sangat miris dan
memprihatinkan terpampang saat Pemko Medan bersama Kodam I/BB menggelar aksi
bersih-bersih di Sungai Bedera, Jumat
(22/3/2019). Saat pembersihan yang dipimpin langsung Wakil Wali Kota Medan H
Akhyar Nasution, Kasdam I/BB Brigjen TNI Hasanuddin dan Aster Kasdam I/BB Kol Inf Parluhutan Marpaung dilakukan,
tumpukan sampah ditemukan dalam gorong-gorong di Jalan Kapten Sumarsono,
persisnya depan pintu masuk Jalan Tol Helvetia.
Sampah sangat banyak sehingga membuat air tidak dapat
mengalir. Kondisi itulah yang menjadi salah satu pemicu terjadinya banjir di
kawasan tersebut. Yang membuat miris, sampah itu merupakan sampah rumah tangga
dan sepertinya sengaja dibuang dalam aliran sungai. Selain didominasi sampah
berbahan plastik, tilam dan ambal pun ikut dibuang sehingga menyebabkan
terjadinya penyumbatan.
Guna membersihkan tumpukan sampah tersebut, satu unit long
amp loader pun diturunkan. Namun upaya pembersihan sempat terhalang, sebab bagian
gorong-gorong yang terbuka (bak kontrol)
ditutupi teralis besi. Setelah Wakil Wali Kota, Kasdam dan Aster Kasdam
berkoordinasi, teralis besi itu pun dibuka dengan menggunakan long amp loader.
Setelah itu long amp loader pun beraksi melakukan
pembersihan. Sekali keruk, tumpukan sampah pun terangkat. Selanjutnya sampah
langsung diletakkan dalam bak truk milik Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Medan.
Setelah beberapa kali, long amp loader melakukan pengerukan barulah ditemukan
tilam serta ambal yang sengaja dibuang warga tak bertanggungjawab.
Selain itu juga ditemukan kabel tebal yang panjang dan
potongan batang pohon yang selama ini memperparah terjadinya penyumbatan.
Proses pembersihan gorong-gorong berjalan dengan lancar di bawah terik matahari
yang sangat menyengat. Tercatat, ada lima truk sampah yang berhasil diangkat
dari dalam gorong-gorong tersebut.
Pasca dilakukannya pembersihan, air pun lancar mengalir.
Dalam hitungan menit, terjadi penurunan air hingga mencapai setengah meter.
Wakil Wali Kota, Kasdam dan Astes Kasdam pun tampak puas, termasuk Asisten
Ekonomi, Pembangunan dan Kesejahteraan Masyarakat Khairul Syahnan, Kadis PU Kota Medan Isa
Anshari serta Dandim 0201/BS Kol Inf Yuda Rismansyah yang datang menyusul.
Usai dilakukan pengerukan, Wakil Wali kota minta kepada
seluruh masyarakat agar tidak membuang sampah ke dalam parit maupun sungai.
Sebab, banyak parit maupun sungai ditemukan dipenuhi sampah sehingga
menyebabkan terjadinya penyumbatan yang berdampak terjadinya banjir.
“Kami memohon dengan sangat kepada seluruh warga Kota Medan
supaya tidak membuang sampah lagi ke dalam parit maupun sungai. Pasalnya,
tindakan itu menyebabkan parit dan sungai tersumbat sehingga berdampat
terjadinya banjir. Untuk itu marilah kita wadahi sampah dengan baik dan
tenmpatkan di depan rumah, petugas kebersihan akan mengangkutnya,” kata Wakil
Wali Kota.
Sedangkan Kasdam I/BB Brigjen TNI Hasanuddin juga menyampaikan rasa prihatinnya atas tumpukan
sampah dalam gorong-gorong tersebut. Kasdam menegaskan, Kodam I/BB siap
membantu Pemko Medan dan Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) II dalam
menormalisasi Sungai bedera. “Sebagai seorang prajurit yang memiliki tugas
menjaga kedaulatan NKRI, TNI juga memiliki tugas membantu pemeritah daerah
(Pemda) sebagai Karya Bhakti TNI,” ungkap Kasdam.
Selain Pemko Medan dan Kodam I/BB, aksi bersih Sungai Bedera
juga melibatkan para pelajar, organisasi
kepemudaan, sehingga jumlah perserta mencapai 1.750 orang. Sebelum pembersihan
dilakukan, lebih dulu digelar apel di halaman Gudang Paragon Jalan Asrama
dipimpin Wakil Wali Kota bersama Aster Kasdam. Setelah itu seluruh peserta
melakukan pembersihan di aliran maupun bantaran Sungai Bedera mulai Perumahan
Bumi Asri hingga pintu masuk Jalan Tol Helvetia.
Dari pantauan di lapangan, kondisi Sungai Bedera saat ini
sangat memprihatinkan. Kondisinya sekarang tak ubahnya seperti parit karena
mengalami penyempitan menyusul pembangunan yang dilakukan di sisi kiri maupun
kanan bantaran sungai. Malah ada bangunan ruko yang dibangun di atas permukaan
Sungai Bedera yang berdekatan dengan rel kereta api. Akibatnya ketika hujan
deras turun, arus air tertahan sehingga terjadi back water sehingga menggenangi
rumah warga sekitar.
Dikatakan Wakil Wali Kota, aksi bersih-bersih ini merupakan
pra normalisasi Sungai Bedera, sebab dalam waktu dekat akan dilakukan
normalisasi untuk melebarkan dan mendalamkan kembali sungai tersebut. “Sungai
Bedera saat ini mengalami penyumbatan, penyempitan dan pendangkalan yang cukup
parah. Insya Allah dalam waktu mendatang, kita akan melakukan normalisasi
secara mekanis,” ungkapnya.
Untuk itulah kepada semua warga yang telah mengokuvasi, baik
badan maupun sepadan sungai diminta secara sukarela untuk meninggalkan lokasi
tersebut. Sebab, lahan itu merupakan milik negara yang akan digunakan untuk
mengembalikan fungsi Sungai Bedera. “Kami minta warga dengan ikhlas dan
sukarela supaya membongkar bangunan yang ada di badan maupun sepadan Sungai
Bedera secepatnya,” tegasnya.
Aksi bersih Sungai yang berlangsung hingga pukul 11.30 WIB
itu mendapat apresiasi dan dukungan dari warga, salah satunya Faturahman (38).
Dikatakannya, dia sangat mendukung penuh aksi bersih-bersih yang dilakukan
Pemko Medan bersama Kodam I/BB tersebut. Termasuk, membongkar bangunan yang
didirikan di atas badan maupun sepadan Sungai Bedera. “Saya akan sampaikan
kepada pimpinan terkait kantor kita yang dibangun di bantaran Sungai Bedera,”
papar Faturahman. (moe/ms)