Akhyar Minta Masukan ke USU, Puncak Covid-19 di Medan Agustus

Editor: mediaselektif.com author photo
MEDIASELEKTIF.COM - Puncak peningkatan kasus Covid-19 di Kota Medan diperkirakan akan terjadi pada Agustus mendatang. Karenanya pada titik ini harus dilakukan langkah bersama mengatasinya.

Demikian Wakil Rektor III Prof Dr Mahyudin KM Nasution MIT PhD didampingi staf ahli Rektor Prof Edi Warman SH MHum, Kepala Lembaga Penelitian USU Prof Dr Erman Munir serta Kabiro Kerjasama Ir Yedi Suhendi saat menerima kunjungan Plt Walikota Medan Drs H Akhyar Nasution didampingi Kadis Kesehatan Kota Medan, Edwin Effendi dan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Arjuna Sembiring di Biro Rektor USU, kemarin.

Kunjungan Walikota ini untuk berdiskusi mencari masukan yang akan dijadikan bahan pertimbangan bagi Pemko Medan untuk menghadapi pandemi Corona virus disaese 2019, termasuk persiapan menghadapi normal di Kota Medan.

Dikatakan Warek III, sekaitan dengan ini USU akan membuat web seminar (webinar) yang akan diikuti para pakar yang akan menyampaikan pendapat dan analisisnya terkait penanganan pandemi Covid 19.  "Termasuk terkait persiapan menghadapi normal sesuai dengan disiplin ilmunya masing-masing. Webinar ini juga akan melibatkan berbagai pembicara lain, baik dari pihak pemerintah, dunia usaha dan psikolog dan pasar lainnya," ungkapnya sembari menyatakan kita harus bisa membuat Medan kembali zona kuning, setelah itu baru perlahan-lahan kita menuju zona hijau agar para investor mau berinvestasi ke daerah ini.

Lebih lanjut dikatakannya, perlu sinergi antara pihak akademisi dengan berbagai pihak untuk sama-sama memberikan perhatian dan menyumbang berbagai pemikiran untuk menjadi solusi terbaik penanganan Covid-19.

"Hal ini penting dilakukan, mengingkat berbagai aspek turut merasakan dampak dari pandemi tersebut," paparnya sembari mengharapkan agar kegiatan ini dapat sesegera mungkin dilaksanakan.

Minta masukan

Sedangkan Plt Walikota Medan Drs H Akhyar Nasution mengutarakan kunjungannya ke USU guna meminta masukan yang nantinya akan dijadikan sebagai dasar untuk membuat langkah dan kebijakan untuk menghadapi pandemi Covid-19. Khususnya apabila jumlah warga yang positif Covid 19 dalam bulan ini sangat tinggi.

"Di samping itu sebagai persiapan untuk menghadapi normal," ungkapnya.

Menurutnya, peningkatan yang terjadi tidak terlepas dari kultur masyarakat yang kurang peduli Dan menganggap biasa pandemi Covid-19.

Karenanya dalam kunjungan ini, ia tidak hanya ingin masukan yang sifatnya knowledge, tetapi juga masukkan bagaimana cara membangun kultur masyarakat sehingga timbul gerakan bersama untuk memutus mata rantai penularan Covid-19 di tengah-tengah masyarakat.

"Di samping itu kami juga mengharapkan masukan terkait pengaktifan pendidikan kembali titik sebab pemko Medan sampai saat ini belum memiliki formula yang tetap untuk pendidikan. Apabila pemko Medan menaungi pendidikan mulai tingkat PAUD,TK,SD dan SMP.

Tidak mungkin anak dibiarkan lama-lama tidak kembali aktif belajar titik untuk itu tentu tentunya diperlukan formula yang tetap, sehingga mengaktifkan belajar kembali tidak berdampak negatif dengan anak-anak didik," ungkapnya sembari menyatakan pihaknya melakukan ini agar tidak salah dalam mengambil langkah maupun kebijakan dalam menghadapi pandemi covid 19 nantinya termasuk persiapan menghadapi normal jelasnya.

Sedangkan Kadis Kesehatan Kota Medan Edwin Effendi menambahkan, dalam dua minggu terakhir peningkatan warga Covid-19 cukup tinggi. Ia menilai, kondisi itu terjadi akibat kultur budaya di mana masyarakat menganggap pandemi Covid-19 merupakan hal biasa sehingga perlu terus dilakukan sosialisasi dan edukasi.

"Malah tidak sedikit petugas kita mulai dari dokter, perawat sehingga Kepala Puskesmas terpapar covid-19. Biasanya jumlah yang positif covid-19 di bawah 10, tapi untuk hari ini meningkatnya hampir 50 orang. Jadi sangat diperlukan bagaimana upaya untuk membangun kesadaran masyarakat untuk melakukan pencegahan agar tidak menular covid-19, "paparnya seraya menambahkan Pemko Medan selain melakukan rapid test, juga melakukan test swab terhadap komunitas komunitas yang rentan tertular guna memutuskan rantai penyebaran Covid-19. (Irn/MSC)


Share:
Komentar

Berita Terkini