Dampak Covid-19 Perekonomian di Indonesia Menurun

Editor: mediaselektif.com author photo
MEDIASELEKTIF.COM - Gubernur Bank Sentral Indonesia Ferry Wajiyo menyampaikan perjalanan perekonomian di Indonesia di Pusat dan di Daerah Kota dan Kabupaten, yang pertama. Untuk mendorong pemulihan ekonomi Indonesia melalui Bank-Bank pusat maupun daerah perekonomian Transaksi pembiayaan dipasaran memastikan untuk masyarakat umumnya melalui rekening Bank, ungkapnya dalam acara Bincang Bareng melalui Confrence (Midcon) diadakan di Kantor Bank Indonesia Perwakilan Sumut lantai VII Jum’at (5/6/2020).

Lanjut dia dengan adanya Protokol Covid-19 Perekonomian di Indonesia sangat menurun. Nilainya perekonomian masyarakat umumnya dalam perdagangan jual beli, terutama menurunnya hasil pendapatan dari Pertokoan,Perhotelan, Restauran, Pabrik dan sebagainya, kata Ferry.

Menurut Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sumut Wiwiek Sisto Widayat dengan adanya virus corona perekonomian di Sumatera Utara (Sumut) 0,15 pada tahun 2020 di kwartal I Pertumbuhan ekonomi diproyeksi 4,8 -5,2 persen.

Mempercepat ekonomi kita pada saat ini ekonomi di daerah Sumatera cukup baik di triwulan II perekonomian di bidang petanian menurun baik hasil karet sedang pada bulan Maret berkisaran 1,3-1,7% imbas dari merebaknya Covid-19, cepat menurun dan meluas investasi menurun pertumbuhan ekonom karet, kopi, sawit ekspor dan impor semua menurun, seluruh lapangan  usaha utama diperkirakan terdeselerasi,  ungkap Wiwiek.

Sambung Wiwiek. “Penurunan ekonomi jelas menurun seperti pertokoan, perhotelan pedagang eceran juga mengalami penurunan juga penumpang angkutan udara menurun,” katanya.

Dijelaskan Wiwiek Covid-19 yang masih dalam zona hijau di Sumatera Utara ada 15 daerah yang dipastikan zona hijau tesebut yakni Sidempuan, Nias, Sibolga daerah Tapteng. Inflasi perekonomian pada bulan Mei yang lalu 2020 = 0,43% (MTM) inflasi ekonomi di Gunung Sitoli, Sibolga tidak terjadi tekanan inflasi di daerah tersebut. Hanya harga gula pasir yang masih tinggi dan gula merah.

Wiwiek juga memaparkan. Perkembangan penyaluran Bantuan Sosial non tunai sangat baik yang disampaikan kepada masyarakat yang membutuhkannya, katanya dan mengungkapkan terjadinya peredaran uang palsu yang terjadi di daerah Deliserdang terdapat uang pecahan 100 ribu rupiah dan ada uang 50 ribu rupiah sebelum diedarkan tertangkap tangan  oleh pihak kepolisian, katanya dan Wiwiek juga  berterimakasih kepada pihak kepolisian yang menangkap sipelaku, ujarnya. (BR/MSC)





Share:
Komentar

Berita Terkini