HMI Sumut Menilai Peningkatan Kasus Covid-19 di Medan Diduga Akibat Kelambanan Pemerintah

Editor: mediaselektif.com author photo

MEDIASELEKTIF.COM -  Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) menilai bahwa peningkatan kasus Covid-19 di Medan merupakan gambaran dugaan kelambanan pemerintah dalam menerapkan protokol kesehatan. Keseriusan Pemerintah Kota (Pemko) Medan diuji untuk menekan kasus penyebaran virus mematikan tersebut. 

Hal itu dipaparkan oleh ketua Badan Koordinasi (Badko) HMI Sumatera Utara (Sumut) Alwi Hasbi Silalahi. Aktifis Cipayung tersebut mengatakan bahwa Pemko lewat pernyataan Pelaksana Tugas (Plt) Walikota Medan, Akyar Nasution dalam pemberitaan di salah satu media lokal telah mengumumkan peningkatan kasus yang justru memaparkan kelemahan Pemko Medan dalam menangani Covid-19.

Seperti di lansir dari Medanbisnisdaily.com, menyebutkan pertumbuhan angka pasien positif covid-19 di Kota Medan terus bertambah signifikan. Plt Wali Kota Medan, Akhyar Nasution, menjelaskan jumlah warga Kota Medan yang terkonfirmasi positif covid-19 50 orang setiap harinya.

Meski peningkatan terus bertambah, kata dia, juga warga yang sembuh setelah menjalani perawatan juga tinggi mencapai 70%. Sedangkan sisanya yang masih menjalani perawatan di rumah sakit.

"Dalam menangani pandemi covid-19 Pemko Medan telah menerbitkan Perwal No.27/2020 tentang Pedoman Adaptasi Kebiasaan Baru," ujarnya, Jumat (18/9/2020).

Akhyar mengungkapkan, Pemko Medan sampai saat ini belum menerapkan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) di Kota Medan. Sebab, PSBB dapat memberikan dampak luar biasa terhadap bidang ekonomi dan sosial. Sebagai langkah antisipatif, jelas Akhyar, Pemko Medan mengeluarkan Perwal No.27/2020 tentang Adaptasi Kebiasaan Baru.

"Dalam Perwal No.27/2020, kita tidak melarang masyarakat beraktifitas di tengah pandemi Covid-19. Tetapi masyarakat harus melaksanakan protokol kesehatan dalam setiap melakukan aktifitas," bebernya.

"Selain memakai masker, masyarakat harus jaga jarak, menghindari kerumunan serta rajin cuci tangan dengan menggunakan sabun dan air mengalir. Jika masyarakat dapat melaksanakan protokol kesehatan dengan sebaik-baiknya, insya Allah penyebaran covid-19 dapat kita atasi," pungkasnya.

Sementara itu berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Medan jumlah pasien positif covid-19 di Kota Medan pertanggal 18 September 2020 mencapai 5.052.

Menurut Alwi, bukan angka kesembuhan yang diharapkan publik. Tetapi penekanan agar masyarakat jangan tertular. Menutup tempat hiburan malam, menerapkan protokol kesehatan dengan tegas. "Kalau angka kesembuhan yang tinggi saja di umumkan itu tidak ada guna. Kalaulah kesembuhan sampai 70% lantas apa kita iklas 30% menjadi korban. Intinya kan mencegah lebih baik daripada mengobati," ujarnya.(MBC/MSC)

Share:
Komentar

Berita Terkini