Kepsek SMAN10 Medan Susnesi SPd: Orangtua Diminta Awasi Anaknya Belajar Daring

Editor: mediaselektif.com author photo
MEDIASELEKTIF.COM - Para orangtua siswa diminta bantuannya untuk memantau anaknya agar ikut pelajaran daring tepat waktu. Selama ini banyak siswa yang telat mengikuti mata pelajaran yang dimulai pukul 07.30 WIB.

Demikian Kepala Sekolah (Kepsek) SMAN 10 Medan Susnesi SPd kepada wartawan ketika ditemui di ruang kerjanya, Senin (14/9/2020). 

Para orangtua siswa diminta proaktif mengawasi dan memantau anaknya setiap hari agar mengikuti kegiatan belajar mengajar dalam jaringan (daring) atau luar jaringan (luring) bagi siswa yang tidak mampu atau tidak memiliki handpone (HP). 

Selama ini di SMAN10 Medan terdapat 145 siswa tidak mampu/ afirmasi atau siswa berasal dari keluarga penerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) yang menerima bantuan paket data internet yang diambil dari dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Jumlah ini belum termasuk guru sekitar 40 orang.

Disamping itu juga terdapat siswa yang sama sekali tidak memiliki HP sama sekali. Untuk siswa seperti ini tetap diberikan pembelajaran secara luring.

“Saat ini ada 30 persen siswa yang terkadang belajar daring terkadang luring. Siswa ini meminjam HP kakak atau orangtuanya. Siswa yang sama sekali tidak memiliki HP sebanyak 10 persen dari jumlah seluruh siswa SMAN10 Medan yakni 646 siswa,” ungkapnya sembari menyatakan pembelajaran sistem luring sisiwa datang kesekolah dengan pakaian biasa lalu dengan protokol kesehatan. Siswa itu datang mengambil dan menyerahkan tugas pada setiap hari Sabtu.

Sedangkan terkait bantuan paket dari kemendikbut, saat ini pihak IT sekolahnya sudah 100 persen menginput nomot HP seluruh  siswa dan guru ke dalam dapodik.

Awalnya, pengisian data itu, ungkapnya paling lambat diserahkan pada 31 Agustus 2020. Tetapi kembali muncul surat edaran dari Kemendikbut yang menyatakan batas akhir penginputan data ke dapodik paling lambat Jumat (11/9/2020). 

Ia menyatakan bantuan ini diserahkan Kemedikbud untuk memperlancar proses belajar mengajar bagi peserta didik selama masa pandemi Covid-19 .

Dirjen Kemendikbud meminta Kepsek mengawal pengisian data tersebut.

Bantuan paket internet ini, paparnya direncanakan untuk seluruh siswa di mana pembagiannya langsung berdasarkan nomor yang telah diisikan.

Dikatakannya, bantuan Kemendikbud ini tidak mempengaruhi program pemberian bantuan paket internet kepada siswa kurang mampu, afirmasi, penerima PKH yang diambil dari dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).         

Ia mengakui, pihaknya sedikit mengalami kesulit memenuhi permintaan ini karena waktu yang diberikan sangat singkat serta ada sisiwa yang mengganti nomornya.

Rencananya, melalui nomor inilah Kemendikbud menyalurkan bantuan paket internet yang bervariasi untuk siswa 30 GB, Guru 40 GB dan untuk mahasiswa 50 GB.

Menurutnya, kedepannya meski ada bantuan paket internet dari Kemendikbud, tidak menghilangkan program bantuan serupa yang bersumber dari dana BOS untuk kalangan tertentu yang terlebih dahulu bergulir di sekolah ini.

Meski demikian, ke depannya pihaknya juga akan terus mengevaluasi bantuan yang diberikan ini.

“Sampai saat ini, pembelajaran daring di sekolah ini berjalan lancar tanpa ada kendala yang berarti,” tukasnya mengakui pembelajaran ini tidak sempurna banyak kelemahannya.

Bagi siswa yang sama sekali tidak mengikuti KBM daring  atau luring, maka sekolah memanggil orangtuanya. Bahkan guru BP akan mendatangi rumah siswa tersebut guna mencari tahu penyebab siswa itu tidak belajar. (Irn/MSC)


Share:
Komentar

Berita Terkini