Rektor USU Fasilitasi Pertemuan IMP Dengan Prof Yusuf LHenuk

Editor: mediaselektif.com author photo

MEDIASELEKTIF.COM - Menindaklanjuti aksi demonstrasi sejumlah mahasiswa USU yang bergabung dalam Ikatan Mahasiswa Papua (IMP), Rektorat Universitas Sumatera Utara memfasilitasi pertemuan antara IMP dengan Prof Yusuf L Henuk, bertempat di selasar belakang Gedung Biro Rektor USU, Selasa (3/2/2021). Pertemuan dipimpin oleh Rektor V USU Ir Luhut Sihombing MP, didampingi sejumlah dosen dari berbagai fakultas di lingkungan USU.

Protes yang dilakukan oleh para mahasiswa IMP itu berawal dari cuitan Prof Yusuf L Henuk di laman media sosialnya (twitter) yang dianggap kental dengan rasisme dan mendiskreditkan masyarakat Papua. Untuk itu, para mahasiswa IMP meminta agar Prof Yusuf L Henuk segera meminta maaf secara terbuka kepada masyarakat Papua, terkait polemik dan kerusuhan yang dipicu dari unggahannya tersebut. Para mahasiswa perwakilan IMP itu secara bergantian menyuarakan aspirasi mereka yang ditujukan langsung kepada Prof Yusuf L Henuk.

Akan tetapi, Prof Yusuf L Henuk dalam pertemuan tersebut menolak memenuhi permintaan para mahasiswa IMP untuk meminta maaf dengan dalih bahwa apa yang disimpulkan oleh para mahasiswa Papua tersebut sama sekali berbeda dengan apa yang dimaksudkannya. Ia menyangkal pernyataannya ditujukan bagi seluruh masyarakat Papua dan meminta para mahasiswa Papua yang memprotesnya untuk melihat secara utuh utas cuitannya dan bukan memenggal salah satu cuitan kemudian mempermasalahkannya.

Ia juga menolak untuk mengundurkan diri dari jabatan guru besar karena menganggap persoalannya merupakan urusan pribadi yang terlepas dari konteks status guru besar yang disandang. Begitupun, Prof Yusuf L Henuk mengaku siap jika diminta mempertanggungjawabkan perbuatannya, baik oleh USU sebagai institusi tempat ia mengajar, maupun secara hukum.

Sementara itu, Wakil Rektor V USU dalam pernyataannya sebelum menutup pertemuan mengucapkan terima kasih kepada seluruh mahasiswa IMP yang hadir dan mampu bersikap dewasa serta tenang dalam berdialog. Ia mengaku sangat menghargai itikad dan etiket baik yang ditunjukkan oleh para mahasiswa tersebut. Ucapan yang sama juga ditujukan Wakil Rektor V kepada Prof Yusuf L Henuk.

Ir Luhut Sihombing memaparkan, dalam teori sosial disebutkan ada tiga variabel dalam menyelesaikan masalah, yakni tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku. “Dengan adanya pertemuan pada hari ini, kita semua mendapatkan informasi dari kedua belah pihak, yaitu dari IMP dan Prof Yusuf. Dengan demikian kita bisa mengetahui duduk persoalannya dengan utuh dan meluruskannya,” kata Warek V.

Ia juga mengingatkan kembali pernyataan Rektor USU ketika berdialog dengan para pengunjuk rasa yang melakukan aksi di pagi harinya. Bahwa semua hal masing-masing ada ranahnya. Juga ada peraturan dan etika bernegara, berorganisasi serta bermasyarakat. Kita harus saling menghargai antar sesama warga masyarakat, tanpa membedakan agama, suku, kepercayaan, ras dan status sosial.

“Apapun yang kita dapatkan hari ini merupakan langkah awal untuk menuntaskan persoalan. Kita akan mendalami lagi untuk meluruskannya, sehingga tidak terjadi lagi masalah yang sama ke depannya. Kita duduk bersama saat ini untuk membangun dialog. Ranah hukum dan ranah akademik semuanya harus dijalankan. Di ranah akademik itu kita jangan melupakan bahwa para dosen juga diikat oleh etika bermasyarakat yang tidak boleh dilampaui,” katanya.

Ia berharap, semoga ke depan persoalan ini bisa diselesaikan dengan baik. Ia juga menegaskan bahwa seluruh tuntutan para mahasiswa akan dipelajari dan diambil keputusan yang tepat.(Ir/MSC)



Share:
Komentar

Berita Terkini