Alwi Mujahit: Bus Medis Diperuntukkan bagi Daerah Pelosok

Editor: mediaselektif.com author photo

 

MEDIASELEKTIF – Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) pasca peluncuran 3 (tiga) unit bus medis oleh Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, pada Selasa (9/3/2021) direncanakan akan diberangkatkan ke sejumlah daerah di Sumut yang terindikasi minim petugas medis maupun fasilitas kesehatan yang memadai.

Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Sumut, Alwi Mujahit Hasibuan mengatakan, bus-bus tersebut memang diperuntukkan bagi daerah yang berada di pelosok di Sumut. Daerah yang bakal dikunjungi pun sudah dijadwalkan.

"Tahun ini kalau nggak salah ada di 33 lokasi. Di luar Nias ya, karena khusus Nias ada program dokter terbang. Dokter kita diberangkatkan ke sana untuk menangani penyakit masyarakat," ungkap Alwi, Jumat (12/3/2021).

Sambung Alwi, masing-masing bus medis itu akan dilengkapi dokter spesialis dan perawat. Bisa menangani masyarakat atau pun pasien yang membutuhkan penanganan operasi sedang.

"Dilengkapi dokter spesialis isinya itu dengan timnya. Yaitu dokter bedah, dokter anestesi, dokter penyakit dalam. Tergantung daerah yang mau dikunjungi," sebutnya.

Sementara itu, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi menyebutkan bahwa peluncurkan tiga unit bus medis bertujuan agar masyarakat di daerah-daerah terpencil bisa mendapatkan penaganan kesehatan prima.

Tiga unit bus medis itu akan mobile ke sejumlah daerah di Sumut."Ini kita rencanakan di 2020. Sehingga di tahun 2021 bulan Maret ini, ada 3 unit kendaraan kesehatan untuk melakukan tindakan medis terbatas yang bisa mobile, bisa melakukan kegiatan-kegiatan ke lapangan," jelas Edy sebelumnya.

Ia berharap, jumlah bus ambulans ini ke depannya akan bertambah, minimal setengah dari jumlah kabupaten/kota yang ada di Sumut. Diketahui di Sumut terdapat 33 kabupaten/kota.

"Saya berharap jumlahnya ada separuh dari jumlah kabupaten/kota kita. Berarti minimal ada 16 atau 17 bus seperti jni, yang bisa mobile ke daerah-daerah untuk mengatasi penyakit-penyakit rakyat kita yang harus diambil tindakan," kata Edy Rahmayadi.(Cok/MSC)

Share:
Komentar

Berita Terkini