45 Wakil Dekan USU Diharapkan Jangan Mengkhianati Amanah

Editor: mediaselektif.com author photo

MEDIASELEKTIF.COM - Para Wakil Dekan Fakultas di lingkungan Universitas Sumatera Utara (USU) diharapkan jangan mengkhianati amanah, jangan meng-copy paste, harus kreatif dan menjaga moral dengan baik. Karena untuk merumuskan program kerja yang tepat dan bermanfaat, dibutuhkan kecerdasan, kreativitas dan moral yang baik.

Demikian Rektor USU Dr Muryanto Amin SSos MSi, dalam sambutannya saat melantik dan mengambil sumpah 45 Wakil Dekan baru fakultas di lingkungan USU, Rabu (19/5/2021). 

Pelantikan bertempat di Gedung Pancasila, jalan Universitas Kampus USU Medan.Selain mengucapkan selamat kepada para wakil dekan yang baru dilantik, Rektor juga mengingatkan Covid-19 ini memberikan banyak pesan dan tambahan tugas bagi para pimpinan fakultas. Sumpah jabatan yang dilakukan hari ini, menurut rektor, merupakan pondasi untuk menunjukkan sikap, perilaku dan komitmen kita dalam merealisasikan niat baik kita untuk melaksanakan tugas.

“Sumpah ini adalah bagian dari amanah yang tidak bisa dikhianati dan harus dilakukan dengan kesungguhan dan loyalitas. Pondasi ini perlu ditanamkan untuk melihat apa yang lebih penting yang harus kita kerjakan sesuai dengan jabatan yang diemban,” kata Dr Muryanto.

Menurut rektor, USU memiliki dokumen-dokumen yang menjadi dasar untuk melaksanakan tugas dan kewajiban dalam mencapai tujuan universitas. Dokumen tersebut adalah Rencana Jangka Panjang (RJP) 25 tahun, Rencana Strategis (Renstra) 5 tahun, visi misi dan program kerja rektor selama 5 tahun ke depan.

“Kita punya satu tujuan pada 2021-2026 yakni internasionalisasi. Kita harus tahu di mana kita berada saat ini. Kita harus tahu tentang tantangan, kekuatan, kelemahan dan peluang yang ada. Untuk mencapai tujuan tersebut tentu kita harus memahami dan mengenali kondisi fakultas masing-masing. 

Bapak dan ibu harus bisa membaca dan menggambarkan apa yang harus dilakukan sejalan dengan RJP, renstra, visi misi dan program kerja rektor,” tandas Rektor.

Dr Muryanto mengingatkan, bahwa harapan Mendikbud-Ristek dan masyarakat Indonesia kepada PTNBH sesungguhnya sangat berat. Tanpa membuat rencana program yang baik maka tujuan tidak akan bisa dicapai.

“Untuk membuat daftar seluruh pekerjaan penting dan menilai di mana kondisi kita saat ini serta mencapai program yang baik, maka kita tak bisa berpegang pada keinginan sendiri. Prioritas program harus diputuskan dengan waktu cepat. Kita sudah memasuki hampir satu semester dari tahun ini. Maka tersisa hanya 4,5 tahun lagi dari sisa waktu yang kita miliki untuk mewujudkan tujuan internasionalisasi. 

Bapak dan Ibu harus punya kualifikasi dan konsistensi terhadap pekerjaan yang dilakukan. Kecerdasan penting di sini. Kreativitas perlu di sini untuk melaksanakan seluruh program. Kecerdasan, ketepatan, akurasi semua penting di sini untuk mengambil tindakan-tindakan penting,” tegasnya.

Rektor juga menyatakan bahwa tidak semua pekerjaan bisa dilakukan sekaligus. Ia meminta agar para wakil dekan menentukan skala prioritas dari seluruh pekerjaan penting yang dilakukan.

“Memutuskan program kerja yang dilakukan harus cepat. Melakukan program itu perlu trik. Jangan meng- copy paste dan melakukan hal-hal yang tidak pas untuk dilakukan di saat sekarang. Buatlah program dan hal-hal yang bermanfaat yang sangat dibutuhkan di masa sekarang. Selama basisnya sesuai dengan tujuan renstra, RJP dan mencapai target dari program kerja rektor. Buang hal-hal yang tidak penting, buat hal-hal baru. Petakan seluruh impact, dampak, output dan outcome dari hal-hal yang dilakukan. 

Tentu untuk merumuskan program tersebut dibutuhkan kecerdasan dan juga dibutuhkan moral yang baik,” katanya.

Menurutnya, kalau pekerjaan kita tidak dibatasi dengan moral, maka hal-hal yang tidak baik akan masuk kembali. “Selama kita mengandalkan kecerdasan dan menjaga moral dengan baik, kita akan dapat mencapai semua tujuan. Semua harapan dan ikhtiar itu juga termasuk berdoa, memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa, agar semua impian dan harapan kita dikabulkan, serta diberikan kesehatan yang baik. 

Berdoa itu bagian penting yang mengiringi ikhtiar. Tak ada target yang bisa dicapai tanpa perencanaan yang baik. Kalau kita miss terhadap perencanaan yang baik, kalau kita tidak punya moral, kalau kita alpa dan membiarkan hal-hal berjalan tanpa diawasi, maka tujuan internasionalisasi akan sulit dicapai,” katanya.

Pada bagian akhir sambutannya, rektor juga berharap agar USU dapat melahirkan alumni yang mampu berkontribusi dalam pembangunan. “Jika kita meluluskan sekitar 9.000 orang alumni per tahunnya yang bisa bermanfaat dan berkontribusi dalam pembangunan, maka kita akan merasa bahagia. Sebaliknya bila para lulusan tersebut menjadi sampah masyarakat. Hidup ini esensinya adalah bermanfaat bagi orang lain,” pungkas Rektor.

Rektor mengucapkan selamat bertugas dan mengingatkan agar dapat melakukan kerja sama yang baik. “Selamat bertugas. Selamat bekerja. Jangan main sendiri, jangan mau menang sendiri, karena itu akan menyusahkan diri kita sendiri,” tegasnya. (Ir/MSC)


Share:
Komentar

Berita Terkini