Bupati Labura Hadiri Haul ke-85 Tuan Guru Syekh Abdul Qadir Lahum

Editor: mediaselektif.com author photo

MEDIASELEKTIF.COM - Haul adalah merupakan salah satu upacara mengingat kematian, atau mengenang jasa orang yang telah tiada.

Dalam tradisi Islam Haul merupakan momentum untuk mengenang seorang Tokoh, terutama para Ulama yang telah wafat, peringatan Haul di tinjau dari Hukum Islam secara etimologi berati satu tahun, maka penggunaan kata Haul dalam istilah bermakna peringatan yang di adakan satu tahun sekali yang bertepatan wafatnya tokoh masyarakat, Alim Ulama sekaligus pejuang yang kontribusinya bagi masyarakat membuat sosoknya selalu di kenang sepanjang masa.

Ada tiga hal muatan penting dalam peringatan Haul yakni Pertama : Tahlilan di rangkai dengan doa kepada seseorang yang telah wafat, Kedua : Pengajian umum yang terkadang di bacakan sejarah singkat orang yang di Hauli mencakup Nasab, tanggal lahir / wafat serta jasa - jasa dan ke istimewaan yang patut di teladani, 

Ketiga : Sedekah kepada orang yang hadir atau di antar langsung ke rumah - rumah.

Berdasarkan Hadis dari Rasulullah SAW di riwayatkan : Rasulullah berziarah ke makam Syuhada (orang yang mati syahid) dalam perang Uhud dan makam keluarga Baqi', Beliau mengucapakan salam dan mendoakan mereka atas amal amal yang telah mereka kerjakan (HR - Muslim). Ada pula Hadis lain yang di riwayatkan oleh Al Wakidi bahwa Rasulullah SAW mengunjungi makam para Pahlawan perang Uhud setiap tahun, jika telah sampai di Sui'ib (tempat makam) Rasulullah agak keras berucap "Assalamu'alaikum bima shabartum fani'ma uqba'ad _ dar (Semoga kalian selalu mendapat kesejahteraan  atas kesabaran yang telah kalian lakukan, sungguh akhirat adalah tempat yang paling nik'mat" Abu Bakar , Umar, Utsman juga melakukan hal yang serupa (Dalam Naqh Al - Balaghah, Hlm 394 - 396).

Haul di Labuhanbatu Utara kali ini dilaksanakan di Dusun Suka Tani Pasar II Desa Kelapa Sebatang Kecamatan Kualuh Leidong Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura) Sabtu (21/8/2021) memperingati 85 tahun wafatnya Tuan Guru Syekh Abdul Qodir, di hadiri oleh Bupati Labihanbatu Utara (Labura) Hendriyanto Sitorus SE MM beserta rombongan Bung Desa.

Adapun Putra Tuan Syekh Abdul Qodir Lahum mengisahkan, kalau "Tuan Syekh Abdul Qodir Lahum awalnya seorang jagoan yang kalah dalam pertarungan melawan Tuan Guru aliran Nagsyabandiah di Mandailing, lalu meninggalkan kampungnya dan terus mendalami ajaran Islam, Selanjutnya Tuan Guru Syekh Abdul Qodir lahum belajar Ilmu agama kepada Syekh Abdul Wahab Rokan ( Tuan Guru Basilam) yang pada saat itu mengajar Ilmu tariqat Nagsyabandiah di Kerajaan Kualuh, dan Tuan Guru Syekh Sulaiman Zuhdi dari Jabal Qubis Mekkah dan mendapatkan ijazah urutan ke 34 Khalifah Rasulullah Tarekat Naqsyabandiyah.

Berawal pertama kali Shekh Abdul Qodir Lahum menginjakkan kaki di Pelabuhan Leidong dan kemudian menyusuri Sungai Leidong sejauh 40 km ke hulu dan di tempat itulah Syekh Abdul Qodir Lahum mendirikan Perkampungan dan mengajarkan kepada penduduk setempat agar berakhlak mulia dan mendekatkan diri kepada Allah SWT hingga akhirnya Syekh Abdul Qodir Lahum wafat pada tahun 1937," sebut Putra Abdul Qodir Lahum.

Bupati Labura dalam sambutannya mengatakan jika tradisi Haul ini merupakan warisan Budaya Islam yang harus tetap di pertahankan, Bupati juga menyebutkan kalau orang tuannya selalu berpesan untuk selalu memuliakan Tuan Guru yang telah berjasa besar mengembangkan Agama Islam Khususnya di Labura ini, "Warisan yang baik ini akan tetap terus saya jalankan , sebagai bentuk kepatuhan saya kepada orang tua dan niat saya untuk tetap  memuliakan Tuan Guru di Labuhanbatu Utara khususnya" ucap Bupati Hendriyanto Sitorus SE MM.(MN/MSC)


Share:
Komentar

Berita Terkini