Polsek Firdaus Monitoring BBM Solar di SPBU

Editor: mediaselektif.com author photo

MEDIASELEKTIF.COM - Polsek Firdaus melakukan deteksi dan monitor kelangkaan  BBM jenis solar di SPBU diwilayah hukum Polsek Firdaus, Selasa  (20/7/2022).

Personel  Polsek Firdaus Kanit Intel Polsek IPTU M Rusli Tanjung melakukan   deteksi dan  monitor  kelangkaan minyak jenis solar di SPBU diwilayah hukum Polsek Firdaus  disejumlah SPBU wilayah hukum Polsek Firdaus.

Diantaranya, SPBU Firdaus No. 142051139 Dusun VIII Desa Firdaus Kec S.Rampah, minyak jenis solar tetap ada dan setok tinggal 16 ton masuk pada tanggal 18 Juli 2022 sebanyak 22 Ton.

Sedangkan jenis minyak yang lain Pertamax, Pertalite dan Dexlix stabil lancar tetap  ada .SPBU Rampah Kiri No  14206157  Dusun VI Desa Rampah Kec S.Rampah, BBM  jenis solar kosong  /telah habis terjual dan minyak akan kembali  masuk dari pertamina  malam ini sebanyak 8 Ton.Sedang minyak jenis lain Pertaline, Pertamax , Dexlik Normal 

SPBU Sukadamai Nomor 14206199 Silambau, Dusun V  Desa Sukadamai Kec Bamban, BBM jenis solar  stok masih ada tersisa 6  ton   dan minyak akan kembali masuk malam ini sebanyak 8 ton sedangkan minyak jenis  yang lain  normal tidak ada masalah.

SPBU Sukadamai  No. 142061107 putra Migas, Dusun XIV Desa Sukadamai Kec S.Bamban,BBM  jenis solar stok tinggal 500 liter  diperkirakan siang akan habis 

Menurut manajer, BBM  sudah dipesan dari Pertamina namun belum diketahui kapan masuk diperkirakan 1 hari kemudian akan masuk.

Sedangkan minyak jenis yang lain Pertamax, Pertalite dan Dexline stabil ada tidak ada masalah 

"Bahwa berdasarkan hasil keterangan dari pemilik  dan pengawas SPBU  , membenarkan bahwa minyak jenis solar mengalami kelangkaan bukan hanya diwilayah Sergai hampir merata di Sumatera utara,  karena Pertamina mematok jatah setiap SPBU mendapat hanya 8 Ton," ungkap Kapolsek Firdaus, AKP Idham Khalik.

Dari kesimpulan itu, sebutnya, bahwa minyak jenis Solar  di SPBU  tetap ada namun mengalami pengurangan pembelian  dari Pertamina dan pembelian minyak dibatasi hanya 8 ton dan tidak dapat setiap hari membeli dan  dijatah oleh Pertamina.

Meskipun demikian, pada pukul 10.00 WIB,  kegiatan  deteksi monitoring dan  telah selesai dan situasi dalam keadaan aman dan kondusif, pungkas Idham. (AA/MSC)



Share:
Komentar

Berita Terkini