Bermitra Dengan University Of Cambridge Kementrian Kominfo Laksanakan Pelatihan Digital

Editor: mediaselektif.com author photo

MEDIASELEKTIF.COM -Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kominfo)  Republik Indonesia menyelenggarakan pelatihan digital. Pelatihan ini mengusung tema 'Digital Leadership Academy Smart Digital Leader  Sumatera Utara bermartabat'. bertempat di Gedung Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provsu Jalan Ngalengko Medan.

Dr Hary Budiarto M.Kom Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia dari Kementrian Kominfo -RI kepada wartawan Kamis (2/3/2023), menjelaskan saat ini jika dibandingkan dengan rata-rata Nasional Provinsi Sumatera Utara sudah lebih baik. 

Hanya saja jika masuk  kepada  Kabupaten/Kota yang ada di Sumatera Utara hanya masih sebahagian saja yang sudah bagus sepert Kota Medan,  Kabupaten Tapanuli Utara dan Tapanuli Selatan namun ada beberapa Kabupaten/Kota yang masih dibawah tingkat rata-rata.

Untuk menilai  indeks tersebut menurut Budiarto diukur dengan 4 pilar yaitu ditinjau dari segi  infrastruktur, jumlah talenta digitalnya, jumlah Industri yang menyerapnya kemudian pemberdayaan masyarakatnya.

"Untuk rata-rata Provinsi dan kabupaten terkait pemberdayaannya ini masih dinilai  kurang  artinya keterampilan mereka sudah ada tetapi belum ada fasilitasnya, contohnya  masyarakat sudah kita latih menggunakan marketplace  tetapi marketplace kita masih terbatas," ungkap Budiarto.

Disamping itu belum banyak sekolah-sekolah yang menerapkan secara masif management  sistem. Kalau ini diterapkan secara masif tentu pemberdayaan itu akan lebih tinggi sehingga mereka yang sudah mengikuti pelatihan dan memiliki kompetensi bisa menyalurkan kompetensinya itu ke-pemberdayaan-pemberdayaan yang dilakukan oleh Pemerintah maupun pihak swasta.

Jadi diharapkan dengan adanya pelatihan ini, bersama antara pemimpin dengan bawahannya  dapat berinteraksi dan bersinergi sehingga nantinya  mereka mempunyai kegiatan yang inovatif.

Menurut Budiarto para Pemimpin sekarang mindsetnya belum sampai  kesana maka sekarang diperlukan menyasar  dua arah yakni  button-up (dari bawah ke atas)  dan juga top down (dari atas ke bawah).

Jadi pelatihan ini tidak hanya memberikan pelatihan secara teori.Bekerjasama dengan  University Of Cambridge yang  mempunyai perhatian cukup bagus dibidang pengamanan informasi dan data diharapkan para Leadership akan memiliki kemampuan bagaimana mengamankan data dan bagaimana mengorganisasinya serta penerapan teknis maupun mencakup  manegerialnya.

"Pada pelatihan ini juga nanti akan diberikan bagaimana mengelola sekretariat satu data dan sekretariat tim SPPD.  Itu diberikan secara teknis dan para Pimpinan bisa saling mengerti secara kebijakan, klarifikasi kemudian tehnik oprasionalnya seperti apa sehingga bawahannya atau staffnya  dengan mudah  melaksanakan pekerjaan dan itulah tujuan kami melakukan pelatihan digital," tambahkan Budiarto.

Untuk saat ini Kementrian Kominfo RI  memberikan pelatihan masih  khusus eselon II (dua)  keatas sebanyak 400 orang dengan capain  target 500 personil baik dari kalangan swasta  dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Budiartro memaparkan, pada tahun 2022 anggaran untuk pelatihan tersebut mencapai   sekitar Rp 300 miliar. Sedangkan anggaran untuk tahun 2023 anggarannya cuma 30 % dan  turunnya 70% karena dipakai untuk anggaran Pemilu dan yang lainnya.

Tahun 2022 mencapai 245 ribu penduduk yang sudah dilatih digital dengan berbagai segmen dan berbagai keahlian. Sekarang dengan anggaran yang ada hanya melatih 50 ribu  dan Kementrian Kominfo-RI  tetap berupaya agar itu bisa mencapai 100 ribu.

Untuk mencapai target tersebut  akan menggunakan sarana yang ada di BPSM Provinsi  untuk bisa  mendapatkan banyak sekali peserta  dengan sharing cost. "Kalau tahun 2022 kita biaya sendiri . Sekarang kita menerapkan strategy sharing dengan Perguruan Tinggi dan Dinas yang bergerak dibidang SDM bahkan  masyarakat Telematika Indonesia  (Mastel) dan Asosiasi Perguruan Tinggi di bidang Komputer," beberkannya.

*Wartawan Bisa Dapat Beasiswa

Pada kesempatan tersebut Dr Hary Budiarto M.Kom Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia dari Kementrian Kominfo -RI mengatakan bahwa wartawan juga bisa mendapatkan beasiswa masuk perguruan tinggi dengan persyaratan wartawan tersebut harus sudah bekerja di keredaksiannnya minimal selama 2 tahun.

"Untuk beasiswa kita ada 300 orang setiap tahunnya  untuk menempuh pendidikan S2,   ini oleh semua orang dan wartawan juga boleh asalkan wartawan menunjukkan instansinya dimana dia pernah bekerja minimal  selama 2 tahun dikeredaksiannya," pungkas Budiarto.(Bos/MSC)

Share:
Komentar

Berita Terkini