FKPAI Peduli, Salurkan Bantuan Untuk Korban Bencana Sumut

Editor: mediaselektif.com author photo

MEDIASELEKTIF.COM – Sebagai bentuk kepedulian kepada korban bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi di beberapa daerah di Provinsi Sumatera Utara, Forum Komunikasi Penyuluh Agama Islam (FKPAI) Sumut untuk menyalurkan bantuan bencana banjir dan tanah longsor ke Kabupaten Tapanuli Tengah dan Kota Sibolga. 

Ketua FKPAI Sumut Muhammad Rinaldi. WR. S. Ag menyampaikan, bahwa aksi ini merupakan bentuk nyata peran Penyuluh Agama Islam dalam kegiatan sosial dan kemanusiaan.

“Apa yang kita lakukan ini adalah langkah besar Penyuluh Agama Islam Sumatera Utara terhadap tanggap bencana di Tapanuli Tengah, Sibolga, dan Tapanuli Selatan. FKPAI Sumut siap bergerak dan hadir membantu masyarakat,” tegas Rinaldi dengan semangat kepada Humas Kanwil Kemenag Sumut, Selasa (16/12/2025).

Tim FKPAI Sumut dalam pengiriman bantuan ini di Pimpin oleh  Muhammad Rinaldi, WR, S.Ag (Ketua FKPAI Sumut), dan didampingi oleh beberapa orang pengurus FKPAI lainnya yaitu M.Iqbal (Ketua FKPAI Medan), Armansyah Pasaribu (Ketua FKPAI Siantar) dan Sahala Gultom (Ketua FKPAI Toba).

Dari hasil penggalangan Donasi yang di mulai sejak 26 November sampai 9 Desember 2025 terkumpul dana Sebesar Rp 34.400.000. Donasi yang terkumpul berasal dari Penyuluh Agama Islam , Majelis Ta’lim Binaan Penyuluh, dan dari Masyarakat Umum. Selain itu terkumpul juga Pakaian Bekas Layak Pakai.

Bantuan yang disalurkan dari hasil donasi di alihkan dalam sembako seperti beras, minyak goreng, gula, mi instan, sarden, susu Ultra Child,bubuk teh, air mineral, roti kering, serta pakaian bekas layak pakai. Kemudian dipergunakan juga untuk biaya Transportasi Medan-Tapanuli Tengah - Sibolga. 

Lewati Medan Ekstrem dan Cuaca Buruk

Ketua FKPAI Sumut mengatakan, Perjalanan Tim Forum Komunikasi Penyuluh Agama Islam (FKPAI) Sumatera Utara dalam menyalurkan bantuan kemanusiaan ke Kabupaten Tapanuli Tengah dan Sibolga berlangsung penuh tantangan. Mobilisasi material bantuan menggunakan Truk Cold Diesel dan sebuah mobil Minibus  harus menembus medan ekstrem, hujan deras sepanjang perjalanan, kemacetan parah, hingga kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) di sejumlah titik.

Rinaldi menceritakan, jalur Lintas Menuju Sibolga, yang awalnya melalui Subulussalam Aceh Singkil berubah haluan setelah mendapatkan informasi dari beberapa driver Truk yang mengantarkan bantuan ke Sibolga. Akhirnya setelah berdiskusi saat beristirahat di Berastagi. Diambil keputusan, jalan yang akan dilintasi melalui Dolok Sanggul, Pakat menuju Manduamas.

“Kami harus mengambil keputusan ini, mengingat jalur lintas Subulussalam Aceh singkil sangat jauh jarak tempuhnya. Bisa memakan waktu sampai 35 jam. Sementara dari Lintas pakat perkiraan hanya memakan waktu 15 jam. Jadi, sebenarnya kami ambil resiko besar untuk melintasi Kecamatan Pakat. Apapun resikonya kita siap. Tandas Rinaldi sambil menyeruput secangkir kopi,” ungkapnya.

Sejak diberangkatkan dari Medan, tim FKPAI Sumut menghadapi hujan yang terus mengguyur sepanjang jalur lintas menuju Pantai Barat Sumatera Utara. Kondisi tersebut menyebabkan beberapa ruas jalan tergenang dan licin, sehingga memperlambat laju kendaraan pengangkut bantuan.

Kemacetan panjang tak terhindarkan akibat banyaknya kendaraan yang tertahan di jalur sempit serta adanya titik-titik longsor di beberapa ruas jalan. Di sejumlah lokasi, tim harus menunggu berjam-jam hingga jalur dapat dilalui secara bergantian.Terutama di daerah jalur rawan longsor yaitu di Kecamatan Pakat. 

Selain cuaca dan kondisi jalan, tim juga dihadapkan pada kelangkaan BBM. Beberapa SPBU di sepanjang jalur perjalanan dilaporkan kehabisan stok, memaksa tim mencari bahan bakar ke daerah yang lebih jauh dari jalur utama.

“Kondisi di lapangan sangat berat. Hujan terus turun, jalanan macet, bahkan beberapa titik tertutup longsor. BBM juga sulit didapat. Namun semua ini tidak menyurutkan semangat kami untuk menyalurkan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan,” ujar Ketua FKPAI Sumut, Muhammad Rinaldi.WR

Akibat berbagai kendala tersebut, jarak tempuh menuju Tapanuli Tengah menjadi semakin panjang dan waktu perjalanan jauh melampaui perkiraan awal. 

Meski demikian, seluruh tim tetap berupaya menjaga keselamatan dan memastikan bantuan sampai dengan utuh ke lokasi terdampak bencana.

Tangis Haru Warnai Posko Banjir di Barus

Momen serah terima bantuan oleh Tim Forum Komunikasi Penyuluh Agama Islam (FKPAI) Sumatera Utara berlangsung secara dadakan dan penuh haru di Kecamatan Barus, Kabupaten Tapanuli Tengah, Kamis (11/12/2025). 

Situasi di lapangan memaksa tim mengubah rencana awal penyaluran bantuan demi merespons kebutuhan paling mendesak para korban banjir

Semula, bantuan kemanusiaan direncanakan untuk diturunkan di Kantor Kementerian Agama Kota Sibolga. 

Namun, saat melintasi Kecamatan Barus, tim FKPAI Sumut menerima informasi bahwa sedikitnya empat desa di wilayah tersebut mengalami dampak banjir paling parah. Desa Mudik, Desa Kinali, Desa Ujung Batu dan Desa Bunga Tanjung.

Tanpa menunda waktu, tim langsung bergerak cepat menuju posko bantuan di Barus yaitu DEsa Mudik. Setibanya di lokasi, tim mendapati kondisi warga yang memprihatinkan. Banyak rumah rusak berat, bahkan hanyut terbawa arus banjir, sehingga warga kehilangan hampir seluruh harta benda yang dimiliki.

“Kami sangat membutuhkan pakaian. Rumah kami habis, semua hanyut, yang diakibatkan banjir bandang sungai Sirahar.” Ungkap Imran Tanjung  salah seorang Tokoh Masyarakat Desa Mudik dengan suara bergetar.

Permintaan tersebut langsung direspons oleh tim FKPAI Sumut dengan menurunkan bantuan berupa pakaian bekas layak pakai, dan beberapa paket sembako. Saat bantuan dibagikan, raut kegembiraan tampak jelas di wajah para warga. Senyum, air mata, dan ucapan syukur bercampur menjadi satu dalam suasana yang sangat mengharukan.

Anak-anak, ibu-ibu, hingga lansia terlihat antusias memilih pakaian yang bisa langsung mereka kenakan. Bagi mereka, bantuan tersebut bukan sekadar pakaian, melainkan simbol kepedulian dan harapan di tengah musibah yang melanda.

Ketua FKPAI Sumut, Muhammad Rinaldi, menyampaikan bahwa keputusan serah terima bantuan secara dadakan tersebut merupakan bentuk kepekaan tim terhadap kondisi riil di lapangan.

“Dalam situasi darurat seperti ini, yang utama adalah kehadiran dan kepedulian. Kami melihat kebutuhan mendesak warga dan langsung bertindak,” ujarnya.

Penyerahan Bantuan di Kemenag Sibolga Berlangsung Penuh Sukacita.

Serah terima bantuan kemanusiaan dari Forum Komunikasi Penyuluh Agama Islam (FKPAI) Sumatera Utara di Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Sibolga berlangsung dalam suasana penuh sukacita dan haru, Kamis (12/12/2025).

Kedatangan Tim FKPAI Sumut disambut dengan antusias oleh Kepala Kantor Kemenag Kota Sibolga, Muhammad Rosyadi Lubis, S.HI, Ketua Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia (IPARI) Kota Sibolga, Suwanto, Ketua Kelompok Kerja Penyuluh (Pokjaluh) Tapanuli Tengah, Rusli Sibagariang, serta seluruh Penyuluh Agama Islam dan jajaran Kemenag Kota Sibolga.

Dalam sambutannya, Kepala Kantor Kemenag Kota Sibolga, Muhammad Rosyadi Lubis, S.HI, menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih atas inisiatif serta kepedulian FKPAI Sumut terhadap kondisi bencana yang melanda wilayah Sibolga dan Tapanuli Tengah.

Serah terima bantuan dilakukan secara simbolis oleh Ketua FKPAI Sumatera Utara kepada Ketua Pokjaluh Tapanuli Tengah, Rusli Sibagariang. Suasana haru mewarnai prosesi tersebut, ditandai dengan kebersamaan dan rasa syukur atas kepedulian sesama penyuluh.

Ketua FKPAI Sumut menyampaikan harapannya agar bantuan yang disalurkan dapat meringankan beban para Penyuluh Agama Islam serta masyarakat yang terdampak banjir dan longsor.

Serah terima bantuan tersebut menjadi penutup rangkaian panjang perjalanan kemanusiaan FKPAI Sumut dalam membantu korban banjir dan longsor di wilayah Pantai Barat Sumatera Utara, sekaligus memperkuat solidaritas antar penyuluh dalam menghadapi situasi bencana.(Rel/MSC)

Share:


Komentar

Berita Terkini