Demikian Wakil Rektor I USU Prof Rosmayati MS didampingi staf Ahli Rektor Bidang Akademik Dr Rulianto Wibowo kepada wartawan, kemarin.
“Tahun semalam (2019) terdapat 1100 mahasiswa ditampung di USU yang masuk dalam program Bidikmisi sekarang KIP Kuliah,” ujarnya sedangkan jika menilik kebijakan kampus USU ditargetkan pertahunya berkisar 20 persen dari total keseluruhan jumlah mahasiswa baru USU merupakan siswa berprestasi ekonomi lemah yang disebar di berbagai prodi.
Jadi, tambahnya, selama empat tahun ini terdapat 4.057 mahasiswa tidak mampu yang masuk program Bidikmisi berkuliah di USU.
Selain bidikmisi, juga terdapat program beasiswa dari perusahaan bagi 1000 siswa ekonomi lemah yang diterima USU.
Lebih lanjut dikatakannya, untuk membantu sekitar 1.500 mahasiswa miskin USU, mendapat keringanan dengan membayar uang kuliah terendah.
“Jika ditotal keseluruhannya, selama 4 angkatan ini terdapat 10 ribu mahasiswa tidak mempu yang ditampung USU,” tukasnya sembari menyatakan 25 persen dari total keseluruhan mahasiswa ekonomi lemah di USU mendapat beasiswa.
Dikatakannya, untuk pengurusan Bidikmisi atau KIP Kuliah dilakukan di masing-masing sekolah.
“Kami hanya menampung dan membantu kelancaran dari yang diprogramkan pemerintah,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Warek I juga menegaskan yang menyebabkan masuknya siswa itu ke USU bukan karena beasiswanya tetapi tetapi karena prestasinya. “Setelah lulus mereka ternyata ada Bidikmisinya. Jadi bukan kebalikannya,” tegasnya.
Jadi ekonomi lemah tidak lagi menghalangi siswa untuk berkuliah khususnya di USU. Kita akan membantu mencarikan jalannya bagi mahasiswa miskin berprestasi agar bisa terus berkuliah di USU. (Irn/MSC)
