Peringati Hari Tani Nasional YAPIDI, STTK, OTL, CU & Masyarakat Tanah Karo Galakkan Semangat Gotong Royong di Tengah Pandemi

Editor: mediaselektif.com author photo


MEDIASELEKTIF.COM - Peringati Hari Tani Nasional Kamis 24 September 2020 masyarakat Tanah Karo bersama YAPIDI, STTK, OTL, CU, menggalakkan semangat gotong royong di daerah masing masing meskipun ditengah wabah pandemi Covid-19 yang sedang melanda.

Hal ini dikatakan Juna Bangun selaku Ketua Serikat Tani Tanah Karo didampingi Kalpin Sembiring Perwakilan dari  Perhimpunan Pelayanan Pijer Podi (YAPIDI) Tanah Karo saat menyampaikan kepada awak media Rabu (23/9/2020).

Juna Bangun selaku Ketua Serikat Tani Tanah Karo (STTK) menyampaikan, dalam peringatan hari tani nasional, Serikat Tani Tanah Karo (STTK) dan Perhimpunan Pelayanan Pijer Podi (YAPIDI) mengajak masyarakat Tanah Karo untuk tetap semangat dalam memperingati Hari Tani Nasional ini di masa pandemi Covid-19 dengan bergotong royong. 

Di masa pandemi yang serba sulit ini membuat para petani menjadi semakin khawatir, banyak permasalahan-permasalahan saat ini membuat petani semakin terpuruk. 

Pada Kamis, 13 agustus 2020 lalu STTK bersama Organisasi Tingkat Lokal (OTL) melakukan rapat akbar anggota bersama di Kantor YAPIDI Kabanjahe terkait permasalahan dan tantangan yang dihadapi petani Karo di masa pandemi Covid -19 serta upaya Advokasi yang dilakukan agar Kebijakan Pemerintah Pro Petani Karo khususnya dan Petani Indonesia umumnya.

Pada momen perayaan Hari Tani Nasional yang jatuh pada Kamis, 24 September 2020 ini, kami berharap pemerintah pusat khusus Kementerian Pertanian dan pemerintah kabupaten Tanah Karo serta DPRD kabupaten Karo peduli dan perhatian terhadap kondisi pertanian dan nasib petani sekarang ini. 

Banyak kondisi pertanian di Kabupaten Karo sangat memprihatinkan sekali, petani butuh pupuk subsidi, bibit, edukasi penyuluhan pertanian dan campur tangan pemerintah dalam membuka akses pemasaran hasil tani kami. 

Mengingat Kabupaten Karo penghasil pertanian dan masyarakat nya banyak rata-rata petani, maka dibutuhkan keseriusan dari pemerintah Kabupaten Karo dan juga DPRD kabupaten Karo untuk mendukung pertanian masyarakat Karo. 

Serikat Tani Tanah Karo (STTK) siap bekerja sama dengan pemerintah, kita bisa berbagi ide dan sama-sama mencari solusi mengatasi masalah pertanian di kabupaten Karo pungkas Jonan Bangun selaku ketua STTK. 

Organisasi tingkat lokal (OTL) juga mengharapkan hal yang sama dengan keresahan mereka mengenai kondisi pertanian di Kabupaten Karo yang notabene masyarakatnya banyak sebagai petani. Apalagi di masa pandemi ini serba susah, sehingga kami berharap adanya campur tangan pemerintah dalam pemasaran hasil tani kami dan permasalahan tani lainnya, ujar Juna Bangun.

Senada dengan itu, Kalpin Sembiring Perwakilan dari YAPIDI juga menambahkan, seperti biasanya STTK bersama Organisasi Tingkat Lokal (OTL) dan Credit Union (CU) di desa yang berdomisili di Kabupaten Karo memperingati Hari Tani Nasional dengan beragam aksi seperti longmarch, membagi bibit, aksi serentak gotong royong kebersihan desa, diskusi, seminar, orasi petani, STTK Fair dan sebagainya. 

Untuk itu, dikarenakan kondisi kita yang tak bisa melakukan serangkaian kegiatan dalam peringatan Hari Tani Nasional, maka YAPIDI beserta STTK mengajak masyarakat tanah karo terkhususnya para petani, Organisasi tingkat local (OTL)/ Credit Uniuon (CU) untuk bergotong royong melakukan kebersihan di Desanya masing-masing dalam rangka memperingati Hari Tani Nasional.

Seperti yang kita tahu Serikat Tani Tanah Karo (STTK) akan sampaikan surat terbuka kepada Presiden RI Joko Widodo dan Kementerian Pertanian RI terkait permasalahan saat ini membuat petani semakin terpuruk.

Permasalahan yang dialami Petani Karo saat ini yang kami sampaikan melalui surat terbuka ada 13 poin diantaranya menyangkut saprodi yang mahal sehingga mengakibatkan biaya produksi pertanian terus meningkat, pendistribusian pupuk subsidi yang tidak merata, langka dan mahal, hama penyakit tanaman meningkat seperti akar lobak, busuk batang, penyakit merah, dan hasil  yang tidak maksimal dan tanah yang hampir tandus, belum adanya klinik pertanian/ Laboratorium di Kabupaten Karo, pengawasan benih yang tersertifikasi belum ada dan kedaulatan bibit di Kabupaten Karo, pembagian atau distribusi bibit melalui Kelompok Tani tidak merata, bantuan-bantuan ke Kelompok Tani di desa kurang merata, harga komoditi pertanian di pasar cendrung murah misalnya tanaman kopi, jagung, dan padi, petani bunga di Tanah Karo butuh bibit bunga jenis baru serta penataan pemasarannya kurang memadai, meningkatkan kapasitas Petani Karo oleh Dinas Pertanian melalui  PPL, jika diperlukan melibatkan PPS,  atau pemerhati pertanian, petani terlilit hutang karena modal bertani sebelumnya tidak bisa berputar  lagi karena harga-harga komoditas murah.

Serta kualitas produksinya kurang baik dan kurang  maksimal ditambah lagi dampak pandemi dan erupsi gunung sinabung, meningkatkan produktifitas UKM/Koperasi dan pendampingan rutin, menempatkan kantor Kementrian Pertanian pusat sebagai perwakilan di Tanah Karo dan Serikat Tani Tanah Karo menghimbau agar Pemerintahan Tanah Karo melalui Dinas Kabupaten Tanah Karo mempercepat  penerbitan kartu tani. 

Kami berharap dalam peringatan Hari Tani Nasional , Presiden RI dan Kementerian Pertanian RI dapat mengabulkan permintaan kami sebagai kado untuk petani tmTanah Karo dalam peringatan Hari Tani Nasional ini, dan RUU Omnibuslaw bisa ditunda dan dikaji kembali. Hidup Petani. Petani Berdaulat, Tak Boleh Lapar!, tutupnya.(Rel/MSC)

Share:
Komentar

Berita Terkini