Asesmen Ditunda, Kelas XII SMAN-1 Akan Gelar Ujian

Editor: mediaselektif.com author photo

MEDIASELEKTIF.COM - Akibat pandemi Covid-19, Asesmen Nasional yang didalamnya terdapat Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) yang seyogianya akan dilaksanakan sekolah  dalam waktu dekat ini terpaksa ditunda. Rencananya Asesmen Nasional akan dilaksanakan September atau Oktober 2021.

Di SMAN-1 Medan, seyogiyanya AKM tahun ini akan digelar untuk siswa kelas XI pada 5-8 April 2021 terpaksa ditunda hingga keluar surat edaran selanjutnya.

Demikian Kepala Sekolah(Kepsek) SMAN-1 Medan Drs Suhairi MPd melalui Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) Sabar MSi didampingi Wakasek Humas Sudirman Sormin MPd kepada wartawan ketika ditemui di ruang kerjanya, Jumat (26/2/2021).

Dikatakannya, sebelum dilaksanakan AKM, para guru akan dilatih untuk melaksanakan pengujian kepada siswa.

Menurutnya, Asesmen Nasional merupakan pemetaan mutu pendidikan pada seluruh sekolah, madrasah, dan program kesetaraan jenjang sekolah dasar dan menengah. 

Di mana Asesmen Nasional terdiri dari tiga bagian, yaitu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar. 

AKM dirancang Kemendikbud untuk mengukur kemampuan siswa dari hasil belajar kognitif (kegiatan belajar yang melibatkan pengetahuan), yaitu literasi dan numerasi. 

Dalam uji literasi, yang dites yakni kemampuanmu dalam memahami, menggunakan, mengevaluasi, dan merefleksikan macam-macam teks. Sedangkan, dalam pengujian numerasi akan dites kemampuan berpikirmu dalam menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika untuk menyelesaikan masalah sehari-hari sesuai dengan konteks yang diberikan. 

Didampikannya, komponen AKM menjelaskan apa saja yang akan diujikan. Secara keseluruhan dibagi menjadi tiga bagian, yaitu konten, proses kognitif, dan konteks. 

Dalam konten literasi, siswa akan diuji menggunakan teks informasi dan fiksi. Kemudian kamu perlu menemukan masalah, menginterpretasikan, mengevaluasi, dan merefleksikan informasi. 

Sedangkan dalam konten uji numerasi, kamu akan diuji kemampuan memahami, menerapkan dan menalarkan aljabar, bilangan, geometri, pengukuran data dan ketidakpastian. Kedua pengujian ini akan mengangkat konteks personal, sosial budaya, dan saintifik.

Dalam pelaksanaannya, untuk murid kelas XI akan mengerjakan 36 soal. 

"Siswa akan menemukan beberapa bentuk soal dalam AKM, seperti pilihan ganda, pilihan ganda kompleks, menjodohkan, isian singkat, dan uraian. 

Selain itu, soal-soal dalam AKM bersifat menyesuaikan. Jika siswa menjawab pertanyaan dengan benar, maka siswa akan diberikan soal yang lebih kompleks dari sebelumnya. Sedangkan, jika siswa menjawab salah maka siswa akan diberikan soal yang lebih mudah dari sebelumnya.

Pelaksanaan AKM menggunakan komputer dengan jaringan internet yang disiapkan oleh sekolah, atau pihak lainnya. Waktu pengerjaannya akan dilakukan dalam dua hari. 

Hari pertama akan digunakan untuk asesmen literasi 90 menit untuk jenjang pendidikan SMP/MTs, SMA/SMK/MA. Di hari pertama, siswa juga akan melakukan survei karakter 30 menit untuk jenjang Pendidikan SMP/MTs dan SMA/SMK/MA. 

Pada hari kedua, siswa akan melakukan tes numerasi dan survei lingkungan belajar dengan ketentuan waktu yang sama dengan hari sebelumnya.

Setelah seluruh tes selesai dilaksanakan, hasil dari Asesmen Nasional tidak akan dilaporkan kepada ssiswa secara langsung, melainkan dilaporkan kepada pihak sekolah untuk mengukur dan memperbaiki kualitas dari sekolahmu. Dari hasil Asesmen Nasional ini, diharapkan para guru dapat menyesuaikan cara mengajar dan mengembangkan kompetensi serta karakter dari setiap murid.

"Kemendikbud akan memilih peserta, secara acak dengan pertimbangan faktor sosial ekonomi kelas XI. Peserta AKM yang ikut diwajibkan berjumlah 45 murid untuk jenjang SMA/MA, dan SMK," ungkapnya.

Dalam kesempatan itu juga disampaikannya,  karena Asesmen Nasional ditunda maka sesuai edaran Kemendikbud nomor 1/2021 Ujian Nasional tahun ini tetap ditiadakan. 

Sebagai gantinya, ujian untuk siswa kelas XII yang dilaksanakan di masing-masing sekolah, dengan berbagai bentuk penawaran mulai portofolio berupa evaluasi atas nilai rapor, nilai sikap/perilaku dan prestasi yang diperoleh sebelumnya (penghargaan, hasil perlombaan dan sebagainya).

Ada juga dengan bentuk penugasan, test luring atau daring dan bentuk kegiatan penilaian lain yang ditetapkan satuan pendidikan.

"Untuk SMAN-1 Medan, kami akan menggelar ujian akhir sekolah secara mandiri untuk kelas XII agar siswa itu belajar," paparnya seraya menyatakan ujian akan berlangsung 4-20 April ujian yang hasilnya untuk pengisian rapor semester VI. Sedangkan 22-29 April hasilnya untuk pengisian ijazah sekolah.

Sedangkan terkait, SNMPTN 2021 ungkapnya, seluruh siswa eligible di sekolahnya sudah mendaftar di mana pendaftaran mulai pendaftaran SNMPTN pada15 hingga 24 Februari 2021. Sedangkan pengumuman SNMPTN 22 Maret 2021.

Untuk jalur undangan atau SNMPTN ungkapnya, hanya 40 persen siswa yang pintar atau ranking di sekolahnya yang bisa ikut.

Ia mengatakan dari sekolahnya sejumlah 172 siswa yang mengikuti SNMPTN ini. Dari jurusan IPA sebanyak 143 siswa dari 357 siswa sedangkan IPS 29 siswa dari 29 siswa," ungkapnya.

Lebih lanjut dikatakannya, pada penerimaan SNMPTN 2020 lalu, sebanyak 68 siswa lulus SNMPTN baik PTN maupun Politeknik serta vokasi. Sedangkan tahun 2019 sebanyak 71 siswa. 

"Paling banyak siswa memilih PTN di Jawa yakni ITB, setelah itu USU, Undip, Unand, Univeristas Brawijaya, UNPAD, UI dan UGM serta Polmed dan lainnya," paparnya sembari menyampaikan pada SNMPTN tahun ini dari pemaparan kemarin, dalam sosialisasi pengelompokan jurusan pihaknya melihat mayoritas siswa memilih PTN di USU selebihnya PTN lain.(Ir/MSC)



Share:
Komentar

Berita Terkini