Proyek Bendungan Lau Simeme Masih Terkendala Lahan, Agus Sebut Selain Hutan Diareal Itu Ada 5 Desa

Editor: mediaselektif.com author photo

 

MEDIASELEKTIF - Pembangunan Bendungan Lau Simeme, Kecamatan Sibiru-biru, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara masih mengalami kendala persoalan lahan. Karena, lokasi proyek bersinggungan dengan lahan yang masuk dalam kawasan hutan berstatus hutan produksi tetap (HPT).

"Untuk melanjutkan pengerjaan, kawasan hutan itu akan dilepaskan, pelepasannya melalui Kementerian Kehutanan. Syarat-syaratnya, sudah dipenuhi dan berkasnya sudah di Jakarta," kata Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi, Keuangan, Pembangunan, Aset, dan SDA, Agus Tripriyono, Kamis (15/7/2021).

Agus menjelaskan luas lahan yang masuk dalam kawasan hutan tersebut mencapai 437 hektar. Persoalan lain yang menjadi kendala menurutnya karena pada areal tersebut juga sudah terdapat 5 desa yang sudah eksis.

"Nah, kalau kita mau bayar ganti rugi itu kawasan, bisa salah. Makahnya kita konsultasi ke Jakarta. Mudah-mudahan bisa cepat selesai," ujarnya.

Sementara itu, Manajer Proyek dari PT Wijaya Karya untuk bendungan Lau Simeme, Untung Tri Uripto mengatakan saat ini pengerjaan fisik masih terus berjalan. Pengerjaan ini dibagi menjadi dua bagian yakni paket I yakni untuk pembangunan bendungan, sedangkan paket II untuk pembangunan terowongan.

"Kalau paket I itu sudah 18 persen, sedangkan pengerjaan paket II sudah 40 persen," ungkapnya.

Dijelaskannya, bendungan yang dibangun tersebut memiliki daya tampung dengan kapasitas 21,7 juta kubik dimana 7 juta kubik dapat dipakai secara efektif seperti untuk air baku PDAM Tirtanadi, pembangkit listrik mini hydro dan berbagai kebutuhan lain termasuk kontrol banjir di Kota Medan.

"Dari keseluruhan progres yang ada bendungan ini bisa beroperasi di tahun 2023," katanya.(Cok/MSC)

Share:
Komentar

Berita Terkini