Sumut Berpotensi Besar Kembangkan Pendidikan Vokasi

Editor: mediaselektif.com author photo

MEDIASELEKTIF.COM - Sumut memiliki potensi sangat besar untuk dikembangkan satuan pendidikan vokasi seperti di bidang pariwisata, perkebunan dan lainnya.

Contohnya di bidang pariwisata yakni Danau Toba, di mana untuk pengembangan destinasi wisata ini memerlukan lulusan dari pendidikan vokasi di bidang pariwisata. 

Demikian Direktur Kelembagaan dan Sumber Daya Pendidikan Tinggi Vokasi Dirjen Vokasi Kemendikbud RI Dr Henri Togar Hasiholan Tambunan SE MA pada Gebyar Menara Vokasi 2021 di Medan yang digelar Politeknik Medan (Polmed) di Hotel Four Point Medan, Selasa (7/12/2021).

Kegiatan yang dilaksanakan secara serentak di lima daerah yakni Kolaka (Sulawesi Tenggara), Banjarmasin (Kalimantan Selatan), Riau, Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur) dan Medan (Sumut), di mana di Medan di samping dihadiri Direktur Polmed Medan Abdul Rahman SE Ak MSi, Wakil Direktur IV Ing Heru Pranoto STH juga  Gubernur Sumut (Gubsu) H Edy Rahmayadi diwakili Staf Ahli Gubernur Bid. Ekonomi, Keuangan, Pembangunan, Aset, dan SDA Agus Tripiyono SE MSi Ak CA, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Utara Ir Aspan Sofian MM, Kepala Dinas Pendidikan Sumut Prof Dr Syaifuddin PhD dan lainnya.

Lalu bidang perkebunan juga dibutuhkan SDM mahasiswa di bidang ini.

"Karenanya dibutuhkan akselerator daerah melalui menara vokasi untuk mengharmonisasikan, orkestrasikan semua stakeholder ini mulai pemerintah daerah, industri termasuk pers. Inilah think tank di Sumut," paparnya.

Lebih lanjut disampaikannya, target pendidikan vokasi tanpa melibatkan industri percuma. Karenanya industri berperan aktif dalam  pengembangan satuan pendidikan vokasi seperti menyusunan kurikulum magang, penyediaan guru atau dosen.

"Ketika mereka terlibat, nantinya lulusannya tahu persis bagaimana situasi di industri tersebut," paparnya sembari menyampaikan harapannya melalui menara vokasi dan akselarator daerah ini, Pemda, industri dan pendidikan vokasi  secara bersama bekerja sama menghasilkan lulusan yang siap bekerja dan kompeten.

Menurutnya, vokasi memiliki ciri khasnya kompeten  dan punya sertifikasi kompetensi yang bisa langsung mengerjakan pekerjaan di dunia kerja maupun dunia industri.

"Harapan kita, pemerintah memberikan kesempatan supaya mengembangkan pendidikan vokasi. Selama ini berperan pendidikan akademik. Di sarjana kontribusi pendidikan vokasi dua persen padahal yang dibutuhkan lulusan yang memiliki skill dan keterampilan dan harapan kita dari lulusan pendidikan vokasi.Di seluruh Indonesia kontribusi satuan pendidikan vokasi sangat kecil," tukasnya.

Dalam kesempatan itu juga disampaikannya,  menara vokasi akan melahirkan akselarator daerah mereka sebagai think-tank guna memikirkan  bagaimana satuan pendidikan vokasi, industri dan pemerintah daerah serta lainnya  untuk berkolaborasi guna memberikan masukan, peningkatan dan pengembangan potensi-potensi wilayah di Sumut.

MoU pendidikan vokasi seluruh daerah sudah banyak .adanya pengaruh forum pengarah vokasi (rumah vokasi) terdiri dari pimpinan pimpinan industri atau dunia kerja di forum ini untuk memikirkan bagaimana menghasilkan lulusan itu. Adanya forum pengarah vokasi dari pimpinan industri berperan penting dlaam bagai mana menentukan arah bagaimana satuan pendidikan vokasi ini kedepannya.

Sedangkan Direktur Polmed Medan Abdul Rahman SE Ak MSi, Wakil Direktur IV Ing Heru Pranoto STH dalam kesempatan itu menyampaikan menara vokasi ini akan menjadi link and match atau akselarator vokasi daerah yang menjembatani antara Pemprovsu dengan dunia industri dan dunia usaha.

Sehingga tidak ada gap antara dunia industri dan usaha dengan dengan terciptanya kerja sama dengan pendidikan vokasi dengan melahirkan mahasiswa yang memiliki SDM handal.

Untuk kegiatan Gebyar Vokasi 2021 di Medan diikuti industri dengan 80 MoU antara pendidikan vokasi Polmed dengan Industri, Pemerintah dan dunia industri serta SMK.

"Harapan ke depan gap antara kebutuhan SDM dengan industri bisa di minimalisir. Setelah selesai kuliah mahasiswa bisa langsung bekerja," paparnya.

Menara vokasi ini juga bisa memangkas pengeluaran industri terkait on job training di mana calon pekerja sudah mendapatkan pelatihan sewaktu menimba ilmu di kampus.

"Adapun materi MoU terkait pelaksanaan tridharma perguruan tinggi, pelatihan magang mahasiswa, research industri sesuai dengan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM)," ungkapnya. (Ir/MSC)

Share:
Komentar

Berita Terkini