Bupati Asahan & Ribuan Masyarakat Hadiri Ceramah Kebangsaan Gus Miftah

Editor: mediaselektif.com author photo

MEDIASELEKTIF.COM - 11.000 jamaah hadir dan mengikuti Ceramah Kebangsaan dalam rangka Peringatan HUT ke-77 Republik Indonesia, Selasa (16/08/2022). Kegiatan yang digelar di Lapangan Adhi Pradana Polres Asahan, Selasa (16/8/2022).

Ceramah kebangsaan tersebut dihadiri Kapolda Sumatera Utara diwakili Wadir Intel Poldasu AKBP Jonson Hasibuan, Bupati dan Wakil Bupati Asahan, Plt Wali Kota Tanjung Balai, Forkopimda Kabupaten Asahan dan Kapolres Tanjung Balai.

Bupati Asahan H. Surya, BSc menyampaikan bahwa penduduk Kabupaten Asahan terdiri dari berbagai suku, agama dan ras, yang menjadikan Kabupaten Asahan sebagai salah satu Kabupaten yang memiliki kemajemukan yang bersatu dalam kebhinnekaan.

Dirinya juga menyampaikan, sedikitnya terdapat 14 etnis yang berbaur dan menetap di Kabupaten Asahan.“berbagai budaya berbaur ditanah Melayu ini, ada etnis Melayu, Batak Toba, Tabagsel, Jawa, Sunda, Banjar, Minangkabau, Aceh, Simalungun, Karo, Nias, Pakpak, Etnis Tianghoa dan etnis India, dan kita bersyukur tetap damai dan rukun dalam persatuan walaupun berbeda etnis, budaya, agama dan kepercayaan.

Bupati Asahan Surya, mengatakan persatuan dan kesatuan tersebut juga dapat terjaga, berkat kerjasama dan sinergitas antar unsur Forkopimda bersama dengan masyarakat Kabupaten Asahan.

"Seyogianya, kemajemukan masyarakat Asahan adalah kekuatan utama dalam menjalankan program-program pembangunan di Kabupaten Asahan, bila tetap rukun dan damai dalam bingkai NKRI yang Berbhinneka Tunggal Ika, "sebutnya.

Sementara itu, Gus Miftah yang memiliki nama lengkap Miftah Maulana Habiburrahman dalam ceramah kebangsaannya menyampaikan, untuk menjadi bangsa yang besar, seluruh elemen masyarakat haruslah menghargai jasa para pahlawan yang telah berjuang merebut Kemerdekaan Negara Indonesia dengan mengorbankan harta dan jiwa mereka. 

Gus Miftah juga mengajak seluruh jamaah agar tetap menjaga toleransi dalam beragama, saling menghargai satu dengan yang lain, serta tidak termakan oleh isu ataupun opini yang dapat memecah persatuan dan kesatuan dengan berdalihkan perbedaan suku, agama, ras dan golongan.

“Ideologi Negara kita, Pancasila hadir sebagai pemersatu. Untuk itu, jadikan perbedaan yang kita miliki sebagai pemersatu, bukan menjadi suatu perpecahan diantara kita, karena sejatinya perbedaan yang kita miliki adalah kekuatan terbesar dari Bangsa ini, "katanya. (SRT/MSC)

Share:
Komentar

Berita Terkini