Ngobrol Bareng Legislator “Cegah Perundungan di Dunia Maya”

Editor: mediaselektif.com author photo

MEDIASELEKTIF.COM - Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informasi (Dirjen APTIKA Kemenkominfo) menggelar Webinar Ngobrol Bareng Legislator bekerjasama dengan Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia (DPR RI) dengan tema “Cegah Perundungan di Dunia Maya” melalui media Zoom Meeting.

Kegiatan ini dalam rangka sosialisasi Literasi Digital yang diadakan, Kamis (14/03/2024). untuk memberikan edukasi kepada masyarakat Indonesia pada umumnya dan masyarakat Kabupaten Bogor khususnya agar semakin cakap digital.

H. Anton Sukartono Suratto, M.Si. membuka sesi dengan memberikan gambaran tentang perundungan di dunia maya atau cyberbullying, yang seringkali menimbulkan dampak psikologis dan emosional yang serius pada korban, khususnya anak-anak dan remaja. 

Beliau merujuk pada data dari UNICEF yang menunjukkan bahwa 45 persen dari 2.777 anak di Indonesia pernah menjadi korban cyberbullying. Tindakan cyberbullying dapat berdampak pada kondisi mental, emosional, dan bahkan fisik korban.

Anton juga menjelaskan tiga kategori dampak akibat cyberbullying, yaitu pengaruh mental, emosional, dan fisik yang dapat menyebabkan korban mengalami kesal, malu, kehilangan minat, dan gangguan fisik seperti kurang tidur dan sakit kepala. 

Untuk mengatasi permasalahan ini, Anton menekankan pentingnya langkah-langkah preventif dan korektif yang melibatkan berbagai pihak, mulai dari pendidikan, pemerintah, komunikasi publik, hingga lingkungan masyarakat.

Tambah Anton juga menyoroti perlunya upaya pendidikan di lingkungan sekolah untuk meningkatkan kesadaran dan perilaku positif dalam menggunakan media daring serta langkah-langkah dalam mengidentifikasi dan melaporkan cyberbullying. 

Selain itu, beliau juga menegaskan pentingnya kampanye kesadaran publik, peran media dalam memberikan informasi tentang cyberbullying, dan dukungan masyarakat dalam menerapkan etika dan moral dalam pemanfaatan media sosial.

Dari sisi akademisi Tri Rahayu Mayasari, S.S., M.Hum. melanjutkan sesi dengan menggaris-bawahi seriusnya dampak cyberbullying pada generasi muda, khususnya dalam hal kondisi mental dan emosional. Beliau menekankan pentingnya edukasi, empati, dan pengembangan keterampilan pengelolaan konflik sebagai langkah-langkah preventif dalam mengatasi permasalahan cyberbullying.

Beliau menyoroti perlunya membangun pemahaman yang mendalam pada anak-anak dan remaja tentang bahaya cyberbullying serta pentingnya memahami dan menghargai perasaan orang lain. Tri Rahayu juga menegaskan perlunya pelatihan tentang empati dan pengelolaan konflik yang konstruktif agar anak-anak dan remaja dapat bertindak secara positif secara online.

Mewakili kalangan praktisi, Pramudya Bayu Rahmawanmenyoroti beberapa langkah konkret yang dapat dilakukan untuk mengatasi cyberbullying, seperti pembatasan penggunaan teknologi, peningkatan pengawasan, pelaporan dan penanganan kasus cyberbullying, promosi budaya positif, dan pengembangan keterampilan diri. Beliau menekankan pentingnya peran aktif orang tua, guru, lembaga pendidikan, pemerintah, dan komunitas dalam memerangi masalah cyberbullying.

Beliau menegaskan bahwa mengatasi masalah cyberbullying membutuhkan pendekatan holistik dan kolaboratif dari berbagai pihak. Dengan upaya bersama, diharapkan dapat diciptakan lingkungan online yang lebih aman dan mendukung bagi generasi muda.

Diskusi yang dipimpin oleh narasumber tersebut menghasilkan pemahaman yang lebih mendalam tentang masalah cyberbullying dan langkah-langkah konkret yang dapat diambil untuk mengatasinya. 

Para peserta juga diharapkan dapat mengimplementasikan pengetahuan yang didapat dalam kehidupan sehari-hari untuk menciptakan lingkungan online yang lebih positif dan aman.(Rel/MSC)

Share:
Komentar

Berita Terkini