Unjuk Rasa GMNI Desak Jaksa Agung Copot Kajati Sumut dan Periksa Oknum Jaksa 'E" Diduga Pemain Bimtek Desa

Editor: mediaselektif.com author photo

MEDIASELEKTIF.COM - Dewan Pimpinan Cabang Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (DPC GMNI Medan) kembali menggelar aksi unjuk rasa di Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumut, Jalan AH Nasution, Medan, Senin (16/6/2025).

Dalam orasinya mahasiswa GMNI mendesak Kejaksaan Agung untuk mencopot Kepala Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara, Idianto karena di nilai gagal mengawasi jajarannya serta tidak mampu menyelesaikan persoalan terhadap laporan oknum jaksa insial E diduga menyalahgunakan wewenang dan jabatannya untuk memperkaya diri dengan cara memonopoli kegiatan Bimtek Desa se Kabupaten Sumatera Utara.

"Sebelumnya kami telah melaporkan oknum jaksa inisial E atas dugaan penyalahgunaan wewenang tersebut pada Senin 2 Juni 2025 yang lalu, namun terhitung sudah hampir dua minggu laporan tersebut belum mendapatkan atensi yang serius dari Kejatisu untuk menindaklanjuti laporan tersebut" Kata Ketua DPC GMNI Medan, Surya Dermawan Nasution kepada Wartawan. 

Ia mengungkapkan, bahwa dalam laporan tersebut, dirinya juga melampirkan beberapa bukti-bukti terkait dugaan keterlibatan oknum Jaksa E dalam mengatur penyelenggaraan Bimtek Desa yang dilaksanakan oleh Lembaga Management Indonesia (Lemindo) bersertifikasi dari Kota Bandung. 

"Dilaporan itu, kami melampirkan bukti pengakuan dari pihak Lemindo bahwa Bimtek atau Studi Tour yang dimaksud diduga adalah mainan dari pihak Kejatisu. Kami juga melampirkan bukti pertemuan antara oknum Jaksa yang dilaporkan dengan pihak yang diduga dari Lemindo, "sambungnya.

Lebih lanjut, Surya mengatakan bahwa aksi yang akan mereka lakukan ini adalah aksi yang kedua kalinya, setelah sebelumnya aksi serupa pada Rabu 28 Mei 2025 yang lalu di Kantor Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara.

"Jadi aksi kami ini wujud komitmen untuk terus mengawal kasus ini dan sekaligus mempertanyakan kepada Bapak Kepala Kejati Sumut terkait tindak lanjut laporan kami. Karena yang menjadi pertanyaan besar bagi kami saat ini kenapa belum ada tanda-tanda laporan tersebut akan di proses. Untuk itu kami berharap Kejatisu dapat mengusutnya dengan tuntas dan seadil-adilnya, "Harap Surya. 

Surya menegaskan akan terus mengawal kasus ini dan berjanji akan melaporkannya kepada Bapak Kejaksaan Agung ST Burhanuddin, kemudian ke Komisi Kejaksaan (Komjak) dan Jaksa Agung Muda Bidang Pengawasan (Jamwas) serta ke Istana Presiden secara langsung di Jakarta. 

"Segera kami siapkan laporan tersebut. Dan kami juga akan mengungkap kasus serupa yang lebih besar lagi yang juga dilakukan oleh oknum pejabat teras di Kejatisu, karena berdasarkan investigasi yang kami lakukan, kami menemukan ada bukti kekayaan tak wajar dari beberapa pejabat Kejatisu yang patut diduga hasil dari pada kejahatan dalam memperkaya diri,"tegasnya.

Pantauan di lapangan, aksi puluhan mahasiswa dan mahasiswi ditengah rintikan hujan didepan kantor Kejati Sumut membawa spanduk dan poster yang bertulisan, copot Kejatisu, Rumah dan Mobil Mewah Bapak Hasil Proyek Bimtek, serta Bapak Desa Datang, merupakan ekspresi dari kekesalan mahasiswa atas oknum berseragam penegak hukum karena mencoreng institusi kejaksaan yang hari ini mendapat berbagai pujian atas kerjanya memberantas korupsi di Indonesia. 

Sementara ditempat terpisah, Kasi Penkum Kejatisu, Andre Ginting saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp terkait aksi menyebutkan, apa yang menjadi aspirasi dari mahasiswa telah didengar dan dicatat serta diterima, kemudian disampaikan kepimpinan untuk dapat dipelajari. 

"Baik bang. Aspirasi mereka telah kami dengarkan, dicatat dan tentunya disampaikan melalui adanya informasi terkait unjuk rasa tersebut agar menjadi informasi untuk dipelajari. Bagaimana nanti kedepannya kita tunggu bersama-sama."Jawab Andre kepada wartawan.(Rel/MSC)

Share:


Komentar

Berita Terkini