Demikian Kepala Humas dan Protokoler USU Amalia Meutia, Psikologi kepada wartawan ketika dihubungi, Minggu (30/5/2021).
Ia mengatakan surat edaran itu bertujuan untuk pembatasan kegiatan dan upaya pencegahan peningkatan serta penyebaran Covid-19 di lingkungan USU.
Lebih lanjut disampaikanya hal ini merujuk pada surat edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) nomor 67/2020 tertanggal 4 September 2020 tentang perubahan atas surat edaran Menpan RB nomor 58/2020 tentang sistem kerja aparatur sipil negara dalam tatanan normal baru dan untuk pencegahan serta pengendalian Covid-19.
Dalam kesempatan itu Amelia juga mengutarakan dikeluarkannya surat edaran itu karena adanya kasus positif Covid-19 di USU.
"Memang benar, ada yang terkonfirmasi positif Covid-19. Saya tidak memiliki data berapa jumlah dosen atau pegawai yang terkonfirmasi Covid-19. Tidak ada juga laporan dari pihak fakultas," ungkapnya.
Dalam surat edaran itu seluruh civitas akademika USU wajib menerapkan sistem work from home (WFH) dan work from office (WFO) dengan ketentuan maksimal 50 persen dari jumlah pegawai yang boleh melakukan kegiatan WFO dalam setiap ruangan dengan menggunakan protokol kesehatan yang lebih ketat.
Bagi pegawai yang melaksanakan WFH tetap melakukan tugas dan tanggung jawab dari rumah, menjaga koordinasi tugas yang rapi dengan satuan kerjanya dan melaksanakan pengisian daftar kehadiran yang dilaksanakan secara online melalui sistem informasi presensi pada link presensi USU.ac.id.
"Langkah-langkah ini diambil sebagai bentuk komitmen USU dalam melindungi keselamatan dan kesehatan civitas akademika serta wujud kepedulian USU terhadap upaya pencegahan dan penularan infeksi Covid-19," ungkapnya sembari mengutarakan Rektor juga mengimbau kepada seluruh civitas akademika USU agar senantiasa menerapkan protokol kesehatan.
Ia juga berharap agar Pandemi Covid-19 segara berakhir. (Ir/MSC)
